Bretta’s Diary - Bab 88 Peringatan Tegas

Lorena Song sangat terkejut, dia mengetahui watak dari Parker Xie.

Dia adalah seorang pangeran kecil yang bahkan tidak bisa dikendalikan oleh raja, sejak kecil sampai besar, adalah seseorang yang membuat orang sangat resah.

"Memang aku yang melakukannya, tapi aku juga karena ada alasan."

Lorena Song takut kena tampar, segera menjelaskannya.

Parker menjawabnya dengan suara dingin, duduk di sofa, tangannya direbahkan ke belakang sofa.

"Katakanlah, alasan apa."

"Karena aku selama ini menyukai kakak Hayden Jiang...... tapi dia malah merebutnya dengan tiba-tiba...... hatiku sangat tidak nyaman...... bagaikan telah putus cinta...... kamu harusnya pernah mendengarnya dari Bernice, aku telah menyukai Hayden Jiang dari dulu, saat diuniversitas demi bisa bertemu dengannya, aku berusaha sekuat tenaga untuk belajar dengan giat agar bisa memasuki jurusan yang sama dengannya...... aku telah melakukan begitu banyak hal...... aku tidak bisa menerimanya...... lalu aku berpikir kalau aku mengadu domba hubungan mereka, kakak juga bisa mendapatkan Bretta Hua, bukankah kamu menyukainya?" Lorena Song langsung berusaha membuatnya senang.

"Haha, perencanaanmu ini sungguh hebat." Parker Xie meliriknya dengan dingin.

"Kakak, aku mengatakannya dengan sepenuh hati...... kalau tidak, aku juga tidak akan melakukan hal seperti ini......"

Parker Xie awalnya mengira ini adalah perbuatan dari Selina Liang.

Karena hati dari wanita itu sangat mengerikan, tidak aneh jika dia bisa melakukan hal seperti ini.

Tapi pada akhirnya, ternyata merupakan adik bodohnya ini.

Sungguh akan dibuatnya marah sampai mati.

Lorena Song juga telah mengeluarkan sejumlah uang yang besar, demi membeli banyak orang, dia telah menghabiskan 1 juta Yuan.

Lebih hebat daripada perbuatan para artis sebelumnya, ini sungguh ingin membuat Bretta Hua hancur.

Tapi sayangnya, bantuan dari Hayden Jiang telah membalikkan keadaan dalam sekejab.

Hayden Jiang tidak bersedia menyelidikinya sampai tuntas, mungkin karena telah mengetahui dalangnya adalah Lorena Song, makanya tidak ingin mempedulikannya.

Tapi berbeda dengan Parker Xie, kalau pelaku hari ini bukan Lorena Song.

Parker Xie pasti akan membuat orang itu menghabiskan sisa kehidupannya di kursi roda.

Parker Xie memang selalu mudah emosi seperti ini, begitu kasar.

"Lorena Song, aku hanya akan mengatakannya sekali...... kamu boleh menggunakan cara apapun untuk menyukai Hayden Jiang, kalaupun kamu memberinya obat dan bersetubuh dengannya, itu adalah urusanmu...... aku tidak akan menanyakannya, tapi aku peringati kamu, jangan melakukannya dengan menggunakan Bretta Hua, Bretta Hua adalah orang yang kusukai, aku tidak akan membiarkan orang lain menghancukannya dari belakang, kalau hari ini bukanlah kamu, tapi adalah orang lain, dia saat ini pasti sudah cacat."

Lorena Song ketakutan sampai gemetaran.

"Kakak, aku sadar telah bersalah, aku tidak akan berani lagi, sungguh, aku tidak akan pernah melakukannya lagi."

"Ingat itu."

Setelah menunjukkan jarinya terhadap wajahnya sambil mengatakan, baru Parker Xie pergi.

Lorena Song telah ketakutan sampai lemas, setelah Parker Xie pergi, dia langsung merebah di ranjang menarik nafas panjang.

Dia tidak menyangka, Hayden Jiang saja tidak seemosi itu, tapi malah Parker Xie yang duluan marah.

Sepertinya, rasa sukanya kali ini terhadap Bretta Hua, bukanlah karena sekedar merasa tertarik terhadap hal baru saja.

Waktu berlalu dengan cepat, Bretta Hua dan Hayden Jiang telah menikah selama satu bulan lebih, tapi Parker Xie masih saja tidak menyerah.

Keesokan harinya di pagi hari.

Parker Xie terus tidur sampai jam 10 di villa.

Lalu mendengar bibi berkata, mamanya telah datang, dan membawa seorang gadis.

Parker Xie memakai baju tidur berwarna biru permata, dengan rambut yang berantakan turun ke bawah, ternyata benar.

"Putraku, aku perkenalkan sebentar, ini adalah putri dari tantemu, namanya Clarine, masih bersekolah di Inggris, bidang arsitek bangunan, seorang gadis yang hebat."

Nyonya Xie dengan cerewet mengatakan setumpuk perkataan, semuanya tentang kebaikan dari sang gadis, dengan jelas sedang ingin menjodohkannya.

Tapi hanya membawa seorang gadis kerumah untuk perjodohan, bahkan tidak memberitahukannya, apakah dia benar-benar adalah ibu kandungku, perjodohan yang dipaksa.

Parker Xie dengan sikap bermalasan bersandar di pegangan tangga, melihat sejenak gadis itu, mengangkat sebelah alisnya, "Clarine? Bagaimana pengejaan namanya?"