Bretta’s Diary - Bab 395 Menjadi Gila

Trace membentuk rambutnya, ucapkan pada rambut yang dikkat dulu.

Jika kamu pernah melihat dia dulu, tidak bisa dipercaya jika dia adalah orang yang sama.

Bretta duduk ditempat penonton bola basket, Trace membelikan dua minuman berasa.

Sebotol minuman lemon hangat diberikan pada Bretta, satu lagi dia berikan kepada Jonathan.

“Minumlah.” Dengan percaya diri dia memberikan air itu kepadanya.

Ini bukan pertama kalinya setelah Trace melakukan operasi dan bertemu dengannya, sebenarnya telah seminggu dia kembali dan dia bertemu dengan Jonathan.

Jonathan juga mengetahui tentang operasi ini dan tidak memberikan reaksi lain, dan dia juga suka dengan keberaniannya.

Maka dari itu hubungan kedua orang ini semakin dekat, Trace memberikan air untuknya.

Jonathan mengatakan terimakasih padanya, dan ketika dia ingin membalikkan tubuhnya Trace berkata padanya, “Jonathan, jadilah pacarku, aku telah menyukaimu cukup lama.”

Kaki Jonathan terhenti disana, dia dengan terkejut sambil memutarkan tubuhnya.

Beberapa laki-laki disana berteriak, memberikan siulan, dan terdengar sangat ramai.

Tanpa menunggu Jonathan berkata, Trace sudah sangat bersemangat dan dia berkata dengan keras, “Aku dulu adalah wanita pecundang, miskin dan jelek juga tidak berani dan sebenarnya adalah tidak percaya diri, ada banyak orang yang memandangku dengan rendah, tidak ada orang yang rela berteman denganku, walaupun nilai ujianku tinggi, aku seseorang yang hebat juga mendapatkan beasiswa, tetapi tetap saja masih ada perbedaan disana. Aku selalu merasa diriku akan selamanya menjadi seperti itu, hingga suatu saat aku bertemu dengan seorang peri dia berkata padaku, setiap makhluk hidup yang hidup itu harus dengan berani dan harus mempunyai harapan, karena tidak hal yang tidak mungkin didunia ini.”

Disini Bretta merasa bangga dan terharu.

Jonathan mendengar perkataannya itu, dia tahu jika Trace beraklak dengan baik.

Para pria yang berada dilapangan tidak lagi menertawainya, pada saat ini lapangan basket ini menjadi hening.

Lalu Trace kembali berkata, “Ketika kecil ketika aku membaca dongeng bebek jelek yang bermimpi jika suatu hari nanti menjadi seekor angsa yang indah, semua itu terjadi padaku, aku masih muda, masih bisa kalah, aku hanya ingin memberikan keberanian padaku, ingin berkelakuan gila untuk sekali saja, maka aku tidak akan menyesal ketika tua nanti. Jonathan dari hari pertama aku melihatmu, kamu seperti jauh untukku, tetapi aku tetap tidak dapat menahan untuk mendekatimu, aku ingin berdua denganmu hingga akhir hayatku. Aku Trace seseorang dari kampung, tidak memiliki apapun tidak memiliki kemampuan tidak mempunyai kehormatan, tetapi aku memiliki sebuah hati yang baik dan gigih, aku tidak bisa memberikan masa depan yang cemerlang dan lainnya, tetapi aku dapat memberikan kelembutan padamu, Jonathan aku menyukaimu dan telah lama menyukaimu, peri Bretta berkata padaku, mimpi itu tetap ada dan bagaimana jika semua ini terjadi? Dan kamu adalah mimpiku, tidak peduli semua hal ini terjadi atau tidak, kamu adalah mimpi ketika aku masih muda.”

Trace telah menyatakan cintanya, lapangan basket ini tetap hening seperti itu dan tidak ada yang berkata.

Semua orang telah melihat Jonathan kearah Jonathan tidak ada yang mengerti arti dari tatapan matanya itu, dan siapa yang tahu tenang isi pikirannya itu?

Jonathan melihat kearah Bretta yang jauh disana, dia tetap duduk disana ditempat yang tinggi itu.

Setelah Trace mereka hatinya merasa lega tetapi tangannya penuh dengan keringat, dia sungguh grogi sekarang.

Setelah itu dia menutup matanya, dia merasa Jonathan akan meminta maaf padanya dan berkata jika mereka tidak cocok, dia telah mempersiapkan diri untuk ditolak.

Siapa yang menyangka ketika Jonathan berkata, “Jika kita bersama apakah aku diberikan pelajaran tambahan secara gratis?”

Seketika wajah Trace tidak bisa membalasnya.