Bretta’s Diary - Bab 530 Sulit Untuk Pulang

Melihat Bretta Hua hendak pergi, Beatrice Hua dan Bonnie Hua juga pergi, mereka tidak ingin berurusan dengan masalah keluarga yang satu ini.

Hanya tinggal Brenda Hua dan Belinda Hua yang ikut tercampur ke dalam masalah tersebut.

Setelah keluar dari rumah, Beatrice Hua bertanya pada mereka berdua, “Kalian belum sempat makan banyak, aku traktir kalian pergi makan yang lain mau?”

“Tidak usah, sudah malam juga, kita pulang ke rumah masing-masing saja, apalagi Kakak ke 4, sedang hamil seperti ini.” Bretta Hua melirik kearah Bonnie Hua.

“Tadi aku memang terkejut karena Ibu, dia sekarang sangat menyeramkan.” Bonnie Hua berkata dengan sambil menutupi dadanya, masih belum menenangkan diri.

“Seumur hidup Ibu ini tidak pernah terundung, dulu di rumah Kakek Ibu juga merupakan Tuan putri, sekarang mengalami hal seperti ini, pasti hatinya merasa sulit untuk melewati masalah ini.” kata Beatrice Hua.

“Masalah ini aku juga tidak tahu harus bagaimana, biarkan mereka sendiri yang mengurusnya saja.”

Bretta Hua memandang masalah ini dengan sangat ringan, dan tidak ingin mengatakan siapa yang benar atau salah. Mengenai orang tuanya, dia sendiri memang tidak memiliki perasaan yang dalam.

Lagi pula mereka adalah orang tua, tidak bisa menaseti mereka juga, alhasil hanya bisa diam saja.

Beatrice Hua dan Bonnie Hua juga setuju, kemudian mereka bertiga pun pulang ke rumah masing-masing.

Hari ini adalah hari ke 22 kalendar lunar, dan besok adalah hari perayaan tradisi di utara, berarti 8 hari lagi hari raya Imlek sudah tiba.

Ada orang yang bahagia maka pasti ada juga orang yang sedih, karena Bretta Hua dan Bonnie Hua sudah menikah, tentunya mereka akan merayakan hari raya Imlek di rumah mertua.

Beatrice belum menikah, tentu saja ia akan merayakan Imlek di rumah, tapi sekarang hubungan Ayah dan Ibunya seperti ini, pulang ke rumah mungkin akan semakin merusak suasana hati.

Belinda Hua dan Brenda Hua semua bersembunyi dari masalah dengan alasan merayakan Imlek di rumah mertua, sampai nanti bukankah harus Beatrice sendiri yang menghadapi kondisi rumah yang seperti itu?

Dia pun langsung sakit kepala jika terpikir hal ini, jadinya saat ia sedang makan bersama Bruce Wang, ia terlihat sedikit tidak konsentrasi.

“Kamu kenapa?”

Bruce Wang melihat dirinya seperti sedikit aneh, kemudian bertanya dengan perhatian.

Beatrice Hua menggelengkan kepala, tidak berkata apa-apa, tapi perkataan dia hari ini memang lebih sedikit dibanding dengan biasanya.

“Kalau sama aku kamu tidak perlu tutup-tutupi, coba ceritakan saja.” Bruce Wang berkata sambil meletakkan sumpit.

Mereka berdua sedang makan siang di restoran di bawah naungan Keluarga Wang, lauknya pun sangat enak, Beatrice Hua sangat menyukai tempat ini, privasi disini pun terjaga dengan baik.

Berdua duduk di ruang VIP yang paling dalam, sangat hening, suasana pun bagus, hanya saja suasana hati Beatrice Hua sepertinya kurang bagus.

Melihat Bruce Wang sudah bertanya demikian, Beatrice Hua juga tidak munafik lagi.

Dengan suara pelan ia berkata, “Besok adalah hari perayaan tradisi, 8 hari lagi Imlek akan tiba, dulu aku tidak pernah berpikir banyak, namun tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saudara aku semuanya sudah menikah, mereka semua bisa merayakan Imlek di rumah mertua, hanya aku sendiri yang harus kembali ke rumah tua, tapi hubungan Ayah dan Ibu sekarang sangat canggung, Ibu ku pun menjadi sangat sensitif, sedikit saja langsung murka, Ayah ku juga tidak terima, terus melawannya secara diam-diam, mereka kalau kurang senang saja langsung berantem besar, dan sekarang rumah pun tidak seperti rumah lagi, aku benar-benar tidak ingin pulang.”

“Bagaimana dengan kamu?” Bruce Wang diam-diam memandang wajah Beatrice Hua yang cantik.

“Akhir-akhir ini aku sedang cek tiket pesawat nih, aku ingin pesan tiket tanggal 29, ke Australia, aku kan punya vila di Australia? Aku habiskan imlek saja di sana.”

“Dengan siapa kamu ke sana?”

“Sendiri.”

“Bagaimana dengan manager kamu dan asisten kamu?”

“Mereka sudah pulang kampung.” Suara Beatrice Hua pun semakin rendah, dapat dilihat kalau dirinya sangat kesepian.

“Beatrice, pulang lah bersama aku untuk merayakan Imlek, kamu adalah tunangan aku, cepat lambat kita akan menikah, kamu ke rumah, juga tidak ada salahnya.”

“Janganlah, bagaimana pun aku belum resmi menikah dengan mu, tidak baik, lagi pula, Nenek kamu sepertinya tidak begitu suka dengan aku, aku orang juga tidak bisa terundung sedikit pun, kehadiran aku akan membuat kamu jadi orang tengah.”

Bruce Wang jarang dapat melihat Beatrice Hua yang begitu lemah, seperti seorang anak kecil, begitu tidak berdaya.

Dan membuat hati Bruce Wang merasa tidak tega dan sakit hati, ia mengangkat tangan, meletakkan tangan diatas tangan Beatrice Hua.

“Tidak apa-apa, kalau begitu kamu pesan dua tiket, aku temani kamu untuk merayakan Imlek di Australia.”

“Bruce Wang?” Beatrice Hua tertegun, ia tidak menduga kalau Bruce Wang akan berkata demikian.

“Jangan curiga, kamu tahu aku tidak pernah ngomong-ngomong begitu saja.”

“Bukan, aku tidak curiga, aku hanya……….aku…….” Beatrice Hua terharu sampai tidak tahu harus bagaimana.

“Sayangku, terima kasih.” Untuk pertama kalinya Beatrice Hua mengatakan perkataan yang begitu menggelikan, bahkan lebih menggelikan dari pengakuan cinta tadi pagi.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu