Bretta’s Diary - Bab 147 Tidak Tahu Malu

Bruce Wang membalasnya dengan cepat.

"Aku tidak peduli kamu benaran mabuk atau hanya berpura-pura mabuk, karena kamu telah berjanji maka harus di tepati. Semua orang biasa harus seperti ini, apalagi kamu adalah artis papan atas?"

"Tuan Wang, masalah ini adalah kesalahanku. Jadi, kamu ingin bagaimana?

Beatrice Hua merasa pria ini begitu menyebalkan. Apakah ia ingin mencari kesempatan untuk mencari sesuatu?

"Sangat mudah, penuhi janjimu dan pulanglah ke rumah."

Setelah mendengarkan perkataannya Beatrice Hua langsung menarik nafasnya......

Hampir saja ia ingin memarahinya di Wechat, tetapi ia masih menahan emosinya. Apalagi di hadapannya ini adalah orang dari keluarga Wang dan juga temannya Hayden Jiang dan Bretta Hua.

Tidak melihat orang yang mencari masalah tetapi harus melihat orang yang yang telah membantu.

"Tuan Wang, anda jangan bercanda, oke? Aku akui masalah ini aku yang salah, Tetapi aku benar-benar sudah mabuk. Tanpa ada yang di ragukan dan mengatakan perkataan seperti itu. Harap anda maklumi dan jangan di ingat-ingat lagi, oke? Bagaimana jika begini, aku akan ganti rugi lalu masalah ini pun selesai, bagaimana menurutmu?"Emosi Beatrice Hua pun sudah memuncak, hanya berharap orang ini melepaskannya.

"Ganti rugi sudah tidak perlu, pulang lah bersamaku."

"Kamu kenapa begini? Sudah di berikan muka masih saja tidak tahu malu? Aku pasti tidak akan tidur bersamamu, kamu menggunakan ini untuk mengancamku, kamu pikir menarik?"

"Tidur? Tidak, kamu telah salah paham, maksud ku pulanglah kerumah bersamaku, bukan pergi tidur."

Melihat Beatrice Hua salah paham, Bruce Wang pun berusaha menjelaskannya.

Kali ini Beatrice Hua semakin marah, menghadap Wechat audio lalu berteriak, "Apakah ini bukan omong kosong? Kita semua sudah dewasa, kamu di sini hanya berbasa basi denganku, bersamamu pulang ke rumah, kalau bukan untuk tidur, lalu pergi untuk makan kuaci dan eskrim?"

Menghadapi kemarahan Beatrice Hua, Bruce Wang malah tertawa.

Apakah dia benar-benar seorang artis papan atas? Mengapa perkataannya sangat lucu? Bahkan perkataannya yang tak masuk akal saja banyak sekali?

Dan juga memakan kuaci dan memakan eskrim ia pun kepikiran.

Bruce Wang dengan sabar menjelaskannya, "Yang aku katakan pulang bersama ku ke rumah adalah bersama ku pulang ke rumah lama, bukan untuk tidur. Kamu tenang saja, aku tidak tertarik dengan singa betina."

"Untuk apa pulang ke rumah tua?" Beatrice Hua semakin panik.

Tetapi teringat satu masalah lagi , tadi dia bilang apa, Singa betina? Siapa? Shit......

"Aku membutuhkan seseorang untuk berpura-pura menjadi pacarku, membantuku membohongi nenek yang bawel itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama, tunggu aku menyelesaikan proyek ini, supaya ia tidak berisik dan menggangguku. Kebetulan aku menang taruhan darimu, jadi berharap kamu bisa menepatinya, bersama ku pulang ke rumah, aku rasa tak ada yang salah dengan itu.

Setelah mendengar ini,Beatrice Hua akhirnya pun mengerti dan ia langsung emosi lalu berkata, "Kamu sangat kaya, bisa pergi mencari gadis lainnya. Mengapa harus datang dan menggangguku? Sudah kubilang taruhan itu tidak di hitung, sinting."

"Mencarimu karena kamu adalah keluarga Hua, nenek ku sangat menyukai keluarga kalian, sesederhana itu alasan ku."

“Bagaimana jika aku tidak setuju?" Tanya Beatrice Hua sambil membalikkan matanya ke ponsel.

"Maka saya hanya bisa mengunggah video itu di sosial mediaku, ketika......"

Perkataannya tidak di lanjuti oleh Bruce Wang, tetapi ini termasuk hubungan yang mengerikan, Beatrice Hua sangat jelas.Dia seorang artis, jika sampai video itu di unggahkan, tidak berani dipikirkan apa yang akan terjadi.

"Bruce Wang, kamu tidak pantas di panggil Bruce Wang, Kamu harus nya di panggil brengsek. Kamu mengancam orang, kamu tidak takut di sambar petir?" Beatrice Hua benar-benar marah.

"Kamu boleh bebas memarahi aku, aku kasih kamu lima menit untuk berpikir. Setelah itu, aku akan memutuskan apakah video ini akan di rilis atau tidak."

Beatrice di bikin emosi sampai kepalanya pusing sampai-sampai memarahi dirinya sendiri pun tidak tau perkataan apa yang keluar, ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria yang tidak tahu malu seperti ini.

Karena ada bukti di tangan lawan, tetap saja dia tidak akan berani bertindak apa-apa.”

Lima menit berlalu, Beatrice Hua mengirim sebuah Wechat, hanya ada 4 kata. "Berengsek, aku janji dengan syarat-syaratmu. Menghapus video harus di depan mukaku , kalau tidak ku bunuh kamu."

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu