Bretta’s Diary - Bab 609 Barang Kembali Ke Pemiliknya

Graham Qin hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa, Lexy Feng keluar dari kamar mandi, melihat ke dia, “Ngomong dong, bisu ya?”

“Kakak, kamu sudah tidur selama dua hari dua malam.”

“Sembarangan.”

“Serius, aku tidak bohong kepada mu, coba kamu lihat hp kamu sendiri.” Sambil menunjuk hp yang di samping bantal, Graham Qin sambil cemberut.

Dengan ragu-ragu Lexy Feng mengambil hpnya dan melihat, ia pun tertegun, kemudian ia marah, “Graham Qin, kamu pasti diam-diam mengganti waktu di hp aku kan.”

“Aku tidak ada, kamu boleh lihat TV juga, atau buka komputer, atau kamu ulang setelan lagi lihat waktunya.”

Kemudian Lexy Feng melakukan reset ulang pada hpnya, baru sadar kalau benar kata Graham Qin sudah dua hari dua malam, ya Tuhan sekarang sudah Imlek hari ke 5?

Dia sudah tidur selama dua hari? Dia ini babi kah?

“Setelah aku mabuk, ada melakukan segala sesuat yang tidak biasa kah?”

“Iya, kamu telah melecehkan aku.” Dengan tidak malu Graham Qin berkata demikian.

“Tidak mungkin, kalau aku sudah melecehkan kamu, kamu masih bisa berdiri di sini dengan sempurna dan masih dapat berbicara pada ku? Sudah gagal ginjal kamu masuk rumah sakit.”

Graham Qin menutupi wajahnya, terdiam, wanita ini selalu punya banyak ide untuk membalas kata-katanya, benar-benar komedian dari Deyun She, asal ngomong pasti ada ucapan lucu, tidak perlu berpikir lama.

“Laper sekali, buatkan aku makanan.”

Lexy Feng dan Graham Qin telah bersama sekian lama, interaksi mereka pun menjadi sangat alami, terutama Graham Qin telah tinggal di rumah Lexy Feng dengan lama, jadi mereka pun menjadi akrab.

Graham Qin menganggukkan kepala dan masuk ke dalam dapur, Lexy Feng baru sikat gigi cuci muka, langsung telepon dari Bretta Hua masuk di saat yang sama.

Lexy Feng sambil memakai serum wajah, sambil berbicara dengan Bretta Hua dengan hands-free.

Bretta Hua: Nona besar Feng, sudah sadarkan diri?

Lexy Feng: Hahaha, Nyonya Jiang, aku baru sadar, kamu?

Bretta Hua: lebih cepat daripada kamu satu hari satu malam.

Lexy Feng: kali ini minumnya agak kelewatan, terlalu senang, tapi hari itu violin yang kamu mainkan bagus sekali, lain hari mainkan lagi.

Terungkit adegan kemarin, Lexy Feng masih merasa sangat senang, tapi tidak memberi ia kesempatan untuk mengingatnya.

Bretta Hua: Hal itu tidak perlu buru-buru, kamu ke rumah ku, ada yang ingin aku tunjukkan.

Lexy Feng: Nanti siang pergi boleh?

Bretta Hua: Sekarang juga.

Lexy Feng: Aku belum makan?

Bretta Hua: Makan di rumah ku.

Lexy Feng: Graham Qin masih di rumah ku?

Bretta Hua : Penganggu itu dibawa juga sekalian, masih cukup ia makan.

Graham Qin terdengar pembicaraan kedua wanita tersebut dengan tersama-samar, namun ia tidak pernah mengira kalau dipandangan Bretta Hua, dia telah menjadi penganggu Lexy Feng?

Lexy Feng mendengar Bretta Hua berkata demikian, dia juga tidak berani pelan-pelan, langsung membawa Graham Qin buru-buru turun ke lantai bawah.

Setelah sampai ke Grand Mercury, dia tidak melihat Hayden Jiang, Graham Qin pun duduk di ruang makan sambil makan.

Lexy Feng mengikuti Bretta Hua masuk ke dalam kamar utama, Bretta Hua mengeluarkan sisir tersebut, dan beri kepada Lexy Feng.

“ini yang kamu bicarakan itu bukan?”

“Iya.”

“Bagaimana kamu menemukannya?”

“Ia datang sendiri.”

“Wah mengerikan juga?” Lexy Feng sambil memegang sisir tersebut sambil melihat sana sini, ia merasa sangat penasaran.

“Cepat, tolong lihat ada apa dengan sisir ini untuk ku.”

“Iya.”

Setelah Lexy Feng menganggukkan kepala, ia menaruh sisir tersebut di meja, kemudian menggunakan jurus khusus Keluarga Feng——Mata Batin.

Ia mulai melihat sisir giok tersebut, setelah kembali dari sembayang leluhur kemarin, kekuatan Lexy Feng pun jauh lebih kuat, bahkan mata batinnya pun sangat jernih.

Ia melihatnya dengan beberapa lama baru memejamkan mata, dan mengganti pupil matanya.

“Bagaimana? sudah tahu ini berasal dari mana?”

Lexy Feng menolehkan kepalanya, dengan tatapan yang rumit ia memandang ke Bretta Hua, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ia tidak mengatakannya.

“Hubungan kita berdua, kamu jangan menutupi apapun dari aku, ada apa ngomong saja.” Bretta Hua pun menjadi grogi karena sikap Lexy Feng.

“Brett, aku melihat ada cahaya terang yang kuat di sekitar sisir tersebut.”

“Cahaya apa? Lebih spesifik lagi, apakah adanya roh jahat?’ Bretta Hua semakin penasaran.

“Ini bukan roh jahat, cahaya tersebut……aku dulu pernah melihatnya di tubuh mu, itu adalah sebuah cahaya yang terdapat 9 warna, aku tidak bisa mengungkapkan warna spesifiknya, tapi aku yakin cahaya itu sama dengan kamu, jadi………..apakah mungkin kalau sisir ini adalah sisir kamu, sekarang sudah kembali ke pemiliknya?”

Habis mendengarkan ucapan tersebut Bretta Hua pun melotot, sangat terkejut, dia pernah terpikir beribu ratus akhir dari semua ini, ia tidak berani berpikir kalau ini adalah barang kepemilikkannya.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu