Bretta’s Diary - Bab 840 Bukan Kebetulan Biasa

Stasiun live yang sering dia lihat itu, telah diblock, katanya telah melanggar aturan bimbingan dibawah umur.

Lalu ada iklan resmi keluar, kira-kira dari isi iklan adalah banyak pembawa acara live internet yang tidak beres mengenai pandangan terhadap dunia, pandangan terhadap kehidupan dan pandangan terhadap penilaian norma, berdampak buruk terhadap anak kecil, dapat berdampak tidak baik terhadap dunia.

Setelah Lexy Feng melihat ini, respon pertama adalah langsung menelepon Graham Qin.

Graham Qin sedang rapat di perusahaan, dan banyak orang juga.

“Ada apa, sedang rapat ini?” Katanya dengan serius.

“Graham Qin, websitenya Bintang Jiang mereka, kamu bukan yang tutup?”

“Jangan aneh-aneh, aku sedang berbisnis, mana ada aku mempunyai kekuasaan sebesar itu, kamu terlalu menganggapku hebat deh.”

“Eh? Iya juga ya…”

Lexy Feng awalnya ingin menipu dia supanya mengaku, Graham Qin dengan rendah diri juga mengakuinya, tidak tahu kenapa dengan sepatah dua kata langsung tercuci otaknya.

Diri sendiri sudah merasa bukan salah Graham Qin, sebenarnya dia sendiri juga tidak seperti yang dikatakan Graham Qin itu.

Terlalu mengagumi Bintang Jiang, anak kecil memang sangat berbakat.

Kemarin memberikan dia hadiah juga karena dia berulang tahu, semua orang memberikan hadiah, Bintang Jiang dengan satu tarikan napas menyanyikan tiga lagu ciptaanya sendiri.

Lexy Feng merasa ini sama saja para seniman jalan, mereka menyumpai karya sendiri, juga berusaha keras.

Kamu memberi sedikit uang, juga mereka juga susah untuk menghasilkan uang, mana terpikiran bahwa Graham Qin akan respon seperti itu?

Tentu saja kejadian semalam berubah menjadi kejadian yang paling mesra untuk mereka.

Tapi sama sekali tidak mempengaruhi, pandangan miringnya terhadap Graham Qin.

Lexy Feng melihat channel itu diblock, anak kecil itu memberikan id wechatnya di weibonya, supaya fansnya menambahnya.

Lexy Feng merasa anak ini merasa ini sangat rendah hati, lalu ditambah juga wechatnya.

Tidak sangka orang tersebut membalas satu kalimat, “Kakak, menambah aku harus transfer dulu lho, angpao 1.040.000

Lexy Feng merasa sedikit jijik, tapi dalam hati dia merasa, masalah sudah sampai hari ini, dia juga tidak mudah, ya sudah kasih saja.

Sesuai dengan permintaan pihak sebelah, transfer 1.040.000

Setelah selesai menambah pertemanan, Lexy Feng memperkenal dirinya, “Saya adalah Lexy Feng.”

“Aku tahu kamu, kakak yang kemarin memberikan aku 10 pelangi.”

“Oh, iya.” Lexy Feng juga sedikit merasa tidak enak hati.

Tidak menyangka dia langsung berkata kalimat ini, “Kakak anak konglomeratkan, orangtuamu kerja apa?”

“Orangtuaku orang biasa, juga tidak kerja apa-apa.”

“Kalau kakak sendiri? Kamu pasti sangat banyak duitkan?”

“Engga, sangat miskin, aku menabung gaji satu bulan baru bisa memberikan kamu hadiah 3.998.000.” Lexy Feng juga mulai permainan jahatnya.

Ternyata benar, mendengar Lexy Feng berkata seperti itu, sikapnya langsung berubah.

“Oh, begitu… aku masih ada sedikit urusan, nanti baru ngobrol lagi.”

Setelah itu tidak ada batang hidungnya lagi, Lexy Feng sedikit menghela napas, anak ini makhluk apa, nanti bakal seperti apa?

Mendengar lirik-lirik lagu ciptaannya, merasa anak ini sangat ceria, semangat dan penuh energi positif, kenapa bisa seperti ini?

Terpikir sampai di sini, Lexy Feng menghela napas, langsung menghapus wechat orang itu, orang seperti ini, lebih baik jangan berhubungan dengan dia, dia sungguh jadi tidak bisa suka lagi.

Di sisi lain, Hayden Jiang sudah berjanji dengan Bretta Hua untuk ijin 3 hari, tapi data yang berada ditangan harus dikembalikan ke perusahaan.

Hanya saja tidak disangka, diperjalanan pulang, mobil Hayden Jiang dengan mobil pickup, terjadi tabrakan kecil.

Untung saja tidak terjadi hal yang parah, tapi dia juga tidak mencari tahu apa yang terjadi.

Mendengar Hayden Jiang kecelakaan mobil, kaki Bretta Hua langsung gemataran.

Kemarin malam tiba-tiba gempa bumi, papan besi jatuh, hari ini terjadi kecelakaan mobil, semua ini, apa sungguh kebetulan saja?

“Nona, anda jangan khawatir, sudah tidak kenapa-kenapa, tuan sudah dalam perjalan pulang, supir yang mengantar dia pulang.”

Baru saja selesai bicara, Hayden Jiang masuk ke rumah.

Bretta Hua langsung menghampirinya, memeriksa wajahnya, “Aku lihat, luka di mana?”

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu