Bretta’s Diary - Bab 136 Mengubah Karakter Asli

Yang paling utama adalah, belum terjual di market, Beatrice sudah bisa memilikinya, sangat hebat.

Saat itu, para awak media yang berada di sebelahnya, segera mengerumuni dirinya.

“Tuan Xie, permisi bertanya, apa hubungan anda dengan Beatrice ? ”

“Tuan Xie, kalian berdua dulu hampir tidak ada saling berhubungan, sejak kapan dimulai hubungan kalian ini?”

“Tuan Xie, kali ini anda tidak rela mengeluarkan uang, memberinya gelang ‘kekal abadi’, apakah sama dengan arti gelang ini, anda ingin bersama dengan Beatrice selamanya?”

Parker Xie : ......

Beatrice : ......

“Tuan Xie ......”

Parker Xie ditanyai terus menerus seperti itu dia juga merasa kesal, dia segera mengambil megaphone dan berteriak, “Saudara sekalian jangan salah paham, aku dan Beatrice adalah teman baik, bukan sepasang kekasih, kedepannya juga tidak akan berpacaran, memberi kado, adalah lambang persahabatan, saya selalu murah hati, teman-teman di sekitar saya semua pernah menerima perhiasan dari keluargaku, ini tidak ada yang aneh, baiklah, aku tidak akan menanggapi hal ini lagi, semua harap bubar.”

Selesai menjelaskan, Parker Xie meletakkan gelang itu di tangan Beatrice, kemudian berbalik dan bersantai di sudut.

Beatrice juga merasa agak terkejut.

Namun reaksi Parker Xie mengenai bukan pacar, kalau begitu mungkin memang demikian.

Bagaimanapun juga apa yang dikatakan pria dari keluarga Xie itu benar, tidak menyembunyikan kenyataan, dulu pernah keluar bersama seorang artis wanita terkenal dia juga tidak menutupi fakta tersebut.

Beatrice sangat sibuk, lanjut menemui temannya.

Selagi dia agak senggang, Bretta memberikan kado kepada Beatrice.

“Kakak ketiga, selamat ulang tahun.”

“Tidak perlu, kamu hadir sudah bagus, keluarga sendiri tidak perlu seperti itu.”

“Ini adalah pemberian dari Hayden Jiang.” Tawa Bretta.

“Oh, pemberian Keluarga Jiang, kalau begitu aku terima, keluarganya memiliki tambang.”

Setelah selesai bicara, Beatrice mengelus kepala Bretta.

Bretta selagi ada kesempatan mengenalkannya pada seseorang, “Kakak ketiga, ini teman dari Hayden Jiang, Bruce Wang.”

“Tuan Wang, Senang bertemu denganmu.”

Beatrice menganggukkan kepala, menyapa dengan senyuman.

Bruce dan Beatrice sebenarnya sudah saling tahu satu sama lain, hanya tidak akrab, tidak pernah makan bersama.

Beatrice berkelut di dunia hiburan, sangat jarang berinteraksi dengan orang-orang kaya, maka dari itu, bisa dibilang ini adalah pertemuan pertama mereka yang sebenarnya.

Bruce segera memberikan kado untuknya.

Karena hubungannya tidak begitu akrab, dia hanya membelikan tas Hermes, model umum, harganya ratusan juta.

Beatrice tersenyum dan menerimanya, “Terima kasih Tuan Wang, semua segera makan dulu, beristirahat.”

Beatrice selesai menyapa teman-temannya, pesta selesai jam menunjukkan pukul sembilan malam.

Beatrice sangat bersemangat, dia ingin pergi bernyanyi.

Menggandeng tangan Bretta dan tidak dilepasnya, Bretta hanya bisa mengikutinya pergi, Bretta pergi, Hayden juga ikut pergi, Hayden Jiang juga mengajak Bruce pergi.

Tetapi Parker Xie, hari ini sangat aneh tidak mengganggu Bretta.

Atau karena ada awak media di sekitar situ, dia takut merusak nama baik Bretta.

Semua orang berjalan keluar dan menunggu mobil di depan pintu.

Hayden Jiang pergi mengambil mobil, Bretta dan Beatrice berdiri di depan pintu.

Parker Xie baru datang.

Melihat Bretta, sedikit malu, “Bretta, bertemu lagi.”

Bretta masih merasa sedikit aneh, berpikir, Parker Xie waras atau tidak?

Akhirnya kali ini tidak memanggil Bretta dengan sebutan yang bikin merinding.

“Yaa, hai.” Bretta juga merasa agak asing.

“Tadi di dalam ada awak media, aku juga tidak berani menyapamu, takut merusak reputasimu.” Ucapnya.

Beatrice tertawa, “Wah, Parker, sejak kapan kamu begitu perhatian? Kamu yang sekarang dan yang dulu seperti dua orang yang berbeda.”

Parker Xie juga tertawa, “Aku yang dulu bukannya tidak mengerti apa-apa, dan juga tidak pernah bertemu orang baik, sekarang bukannya aku......bertemu dengan orang yang tepat?”

Selesai bicara, dia memandang Bretta dengan pandangan tampak memberikan kasih sayang.

Bretta segera membuang muka, berpura-pura tidak mengerti dengan situasi saat itu.