Bretta’s Diary - Bab 807 Lembut Seperti Biasanya

“Tuan sudah pulang.” Bella Yin segera berlari menghampiri, memberikan sandal jepit kepada Hayden Jiang.

“Dia sedang memainkan piano?”

“Iya, Nona sedang tidak ada mood.” Bella Yin sengaja merendahkan suaranya.

Berhasil juga menarik perhatian Hayden Jiang, dia mengerutkan keningnya penasaran,”Kenapa?”

Hatinya bertanya-tanya, bukan karena aku mendiamkan dia kan, jadi dia sedikit tidak baik.

“Atau karena Elly Chun, kak Elly Chun tiba-tiba keluar, mematikan handphonenya, juga tidak meminta izin kepada Nona, tidak tahu dia kemana? Aku menelponnya terus, juga tidak bisa terhubung. Benar, yang paling menakutkan adalah Giok Budha yang aku pakai bertahun-tahun ini hilang juga, Nona bilang tidak bagus, takutnya Elly Chun akan ada masalah.”

“Ada masalah ini?”

Hayden Jiang mengerutkan keningnya, kemudian tidak sempat memikirkan kekesalannya, langsung berlari kelantai atas.

Piano yang dimainkan Bretta Hua sedikit dingin, itu adalah musik yang terkenal, tetapi artinya sedikit menyedihkan, tetapi sangat berarti.

Hayden Jiang berdiri didepan pintu beberapa menit.

Sampai Bretta Hua mengangkat kepala melihatnya,”Kamu sudah pulang?”

“Bretta Hua, kamu sedang memainkan lagu apa, dulu tidak pernah didengar ?”

Hayden Jiang tersenyum dan masuk, sampai disamping dia, lalu seperti biasanya, tidak ada jarak apapun.

Bretta Hua berkata,”Ini hanya tulisan biasa, kemudian diubah menjadi lagu, sangat enak didengar, aku sangat suka.”

“Benar? Aku tidak pernah mendengarnya, bisa kamu mainkan sekali lagi?” Hayden Jiang melembutkan suaranya.

Bretta Hua tidak ada alasan apapun menolak, dia menganggukkan kepalanya, dengan lincahnya memainkan sekali lagi.

Hayden Jiang sangat tegas membacakan liriknya, sampai dua baris terakhir terdengar sangat enak.

“Tanyakan padaku ada berapa kecemasan, sama seperti aliran air yang ada disungai besar mengalir ke arah utara.”

“Dia sangat pintar menulis lirik, wajar dijadikan raja lirik, setiap kata-katanya sangat menyentuh.” Kritik Hayden Jiang.

“Sayangnya, bukan raja yang baik.” Ini perkataan Bretta Hua.

Hayden Jiang mengulurkan tangannya,meletakkannya dibahu Bretta Hua,”Dia hanya salah melahirkan seorang raja, sebenarnya dia tidak bijaksana, dia urutan keenam, sayangnya…… ada masalah, dia terpaksa menjadi raja, jadi akhirnya seperti itu, tetapi juga karena dia orangnya seperti itu, makanya bisa menuliskan kalimat seperti itu. Seperti apa akan menjadi apa, aku merasa orang dulu menulis puisi disaat setelah kesedihan kesenangan, akan menulis kalimat akhir, seperti dia.

“Masih ada yang lainya.” Jawab Bretta Hua.

“Benar, Nona Jiang benar-benar pintar, tahu isi hatiku.”

“Jangan sembarangan.” Bretta Hua menundukkan kepala.

“Bretta Hua, masalah giok budha itu, aku sudah dengar dari Bella Yin, ada larangan apa tidak?” Tanya Hayden Jiang.

Ternyata membahas giok budha, Bretta Hua kembali tidak mood.

“Giok Budha itu sangat eratm=, tidak akan tiba-tiba putus, aku hari ini tidak tenang terus, tetapi…….Elly Chun tidak minta izin, lalu hilang, dan handphonenya juga tidak aktif.”

“Sangat mudah, pakai saja gps, aku akan suruh orang mencarinya.”

Hayden Jiang berdiri mengambil handphone, malah dihalang oleh Bretta Hua.

“Jangan……。“

”Kenapa?”

“Tidak mau dicari, berikan dia kesempatan sendiri.” Kalau Bretta Hua ingin mencari sudah dicari dari awal, tetapi dengan emosi Elly Chun seperti itu, tidak boleh begitu, takutnya kalau sudah dicari, akan terjadi masalah.

Elly Chun sangat kuat, percaya diri, Bretta Hua tidak ingin menghancurkan dia.

“Kamu masih memikirkannya?”

“Dia tidak akan ada bahaya dengan nyawa, hanya saja…… aku tidak bisa katakana, pokoknya perasaan itu tidak enak.”

Bretta Hua sebenarnya memainkan alat musik, sudah tidak dengan hati.

Hayden Jiang juga sudah mendengarnya, hari ini sepertinya tidak begitu baik.

“Bretta Hua, kamu masih menyimpan rahasia dengan aku.”

Bretta Hua kaget, mengangkat kepala perlahan, dia tidak tahu Hayden Jiang kenapa tiba-tiba berkata demikian, apa maksudnya.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
6 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu