Bretta’s Diary - Bab 146 Taruhan Apa

Pada akhirnya, Beatrice Hua telah menggunakan satu jam untuk mencerna kebenaran mengerikan ini.

Tetapi dia benar-benar tidak ingat, ulang tahunnya hari itu yang sangat bahagia.

Begitu banyak orang datang untuk merayakannya dan memberikan hadiah.

Bahkan Parker Xie pun memberikannya gelang tangan.

Kemudian, dia menerima sebuah kartu ucapan dan sebuah lipatan kertas burung derek .

Diatas hanya tertulis satu kalimat ----- Selamat ulang tahun, iblis kecil.

Tidak ada nama yang tertera, tetapi air mata Beatrice Hua tumpah dalam sekejap.

Nama iblis kecil ini, sudah lama sekali tidak ada orang yang memanggilnya begini. Itu karena orang lain tidak tahu, hanya orang itu yang tahu.

Tetapi orang itu telah lama meninggalkannya.

Beatrice Hua tidak ingin mengingat masa lalu yang menyedihkan itu, tetapi ia tak bisa mengendalikan hatinya sendiri.

Melihat tulisan yang tidak asing baginya, kartu ucapan yang berwarna-warni itu dan juga lipatan kertas burung derek itu, ia langsung mengetahuinya bahwa itu adalah dia.

Selama bertahun-tahun, dia masih mengingat hari ulang tahunnya.

Warna hijau adalah damai, sedangkan lipatan kertas burung derek adalah barang yang dulu di sukai oleh Beatrice Hua .

Dia demi menjaga perdamaian dunia, ia pun pergi ke pasukan penjaga perdamaian. Dari sanalah, mereka berdua tidak pernah bertemu lagi.

Jadi, ketika Beatrice Hua bernyanyi dan menyanyikan lagu dari Mayday yang berjudul Here, After, Us, wajahnya pun langsung di penuhi air mata. Sangat menyedihkan sekali.

Setiap orang memiliki masa lalunya sendiri, itu adalah rahasia hati mereka sendiri.

Itu adalah tentang ingatan seseorang yang dulunya pernah mencintai. Begitu ingatan muncul , maka seluruh tubuh pun terasa tersakiti.

Malam itu kondisi Beatrice pun menjadi berbeda dari biasanya, tetapi tidak menyangka ia malah mabuk dan mengganggu Bruce Wang.

Dia dan Bruce Wang, benaran tidak akrab, oke?

Setelah Beatrice Hua terbangun dari tidurnya, ia memakan makanan sedikit dan telah berpikir sangat lama, barulah ia menelepon.

Saat ini sudah jam 10.30 malam.

"Kamu......sudah tidur belum?" Tanyanya.

"Dengan siapa yah?"Jawab Bruce Wang yang masih lembur.

"Ehem, aku adalah Beatrice Hua." Hatinya sedikit ragu.

"Iya."

"Itu..... Malam itu aku minum terlalu banyak, aku minta maaf...... Aku dengar dari asistenku, kamu yang mengantar aku pulang ke rumah dan aku masih muntah di bajumu..... Aku benar-benar minta maaf."

“Tidak apa-apa." Jawab Bruce Wang dengan singkat.

"Itu..... Berapa harga pakaianmu yang aku muntahi , Aku akan menggantinya."

Bruce Wang yang berada di kantor sebelah pun meletakkan pena dari tangannya dan pelan-pelan bersandar di kursi bos.

"Nona Beatrice Hua, Anda tidak perlu menggantinya, tetapi Anda telah kalah taruhan, bukan kah harus Anda harus membayarnya?"

Bruce Wang benar-benar mengatakan hari yang cerah, melakukan hal yang salah dan tidak merasa malu.

"Taruhan apa?" Beatrice Hua yang kebingungan.

Ternyata asisten wanitanya melewati bagian ini, atau saat berjudi, hanya ada Bretta Hua dan Hayden Jiang, sedangkan asisten wanitanya tidak tahu apa-apa.

"Karena kamu lupa, Aku akan memberitahumu sekali lagi. Waktu itu kamu dan aku bertaruh denganku, siapa yang minum banyak dan tidak mabok, dia lah yang menang."

"Itu..... Yang kalah bagaimana?" Beatrice Hua memiliki sedikit firasat buruk.

"Seperti ini, Kamu tambahkan aku di Wechat, disini aku ada sebuah video, kamu akan mengerti setelah melihatnya."

"Baiklah, Wechatku adalah nomor ponselku, kamu dapat menambahkannya langsung."

Beatrice Hua menutup teleponnya lalu membuka wechat. Ia selalu merasa gelisah di hatinya.

Pria itu tampaknya sangat pandai berbicara, tetapi nadanya selalu terasa aneh.

Setelah Beatrice Hua menambahkan wechat Bruce Wang, sebuah video pendek dikirimkan olehnya.

Setelah membukanya, Beatrice Hua hampir saja menjatuhkan ponselnya.

Sungguh tidak masuk akal, masa yang kalah harus bersama pemenang pergi? Ini permainan yang sudah sangat besar.

Tenang sejenak, dia baru mengambil ponsel dan diam-diam mengirim sebuah pesan.

"Tuan Wang, ini adalah perkataan mabukku, tidak termasuk, Anda jangan menganggapnya serius."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
6 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
5 tahun yang lalu