Bretta’s Diary - Hati Yang Teramat Sangat Pedih

Pria itu berjalan kemari, ia melihat sekilas alkohol yang tergeletak di atas meja, “Kak Brenda, bukankah dulu kamu suka meminum royal salute whiskey?”

Brenda Hua merasa sedikit canggung, “Ah, sudah eneg, sekarang aku hanya meminum bir Budweiser.”

“Maaf ya, Kak Brenda, Kami memiliki aturan baru disini, Jika alkohol yang anda pesan tidak mencapai 100 juta, saya tidak dapat menemani anda, saya dapat membantu anda memanggil adik pekerja yang baru, bagaimana menurut anda?”

“Louis, Apakah kamu merendahkan saya?” raut wajah Brenda Hua sangat kacau.

Lelaki itu masih dengan sopan membungkukkan badannya dan meminta maaf, “Kak Brenda, Saya tidak ingin mempersulit anda, ini adalah peraturan disini, saya juga bukan direktur disini. Sebenarnya saya sudah bukan penjemput tamu lagi, tapi anda adalah tamu tetap disini, maka dari itu saya datang, tetapi jika selalu melanggar aturan, apa yang harus saya katakan kepada atasan, bagaimana jika… anda pesan beberapa botol alkohol lagi?”

Brenda Hua menggertakkan giginya, dengan kejam berkata, “Baiklah, Bukankah hanya masalah uang, aku memilikinya, aku tidak kekurangan uang, panggil mereka atas dasar 100 juta untukku.”

“Baiklah, silakan tunggu sebentar.”

“Melihat Brenda Hua memesan alkohol, raut wajah lelaki ini kelihatan sedikit lebih baik, tapi jelas sekali tidak selembut dulu.

Ia dan Brenda Hua memiliki hubungan yang tidak dapat dikatakan, Ini juga alasan Brenda Hua sangat menyukainya.

Tetapi sekarang, selain minum alkohol dan bernyanyi, sangat jelas ia sudah tidak akrab dengan Brenda Hua.

Apalagi berita tentang Brenda Hua telah terpublikasikan, orang-orang di sekitarnya juga.

“Louis, Ayo pergi denganku malam ini?”

“Ah, malam ini tidak bisa, Kak Brenda, pacarku baru saja hamil, aku harus kembali menemaninya.”

“He, Waktu pacarmu aborsi, bukankah kamu juga sedang menemaniku? Kenapa? Sekarang kamu melihatku tertindas, kamu juga ingin menginjakku?” Brenda Hua menyindir sambil menghisap rokoknya.

Lelaki itu menggaruk ujung hidungnya, raut wajahnya menandakan ia sangat kebingungan.

“Kak Brenda, saya akan berkata jujur kepada anda, sekarang anda sepertinya sudah tidak bisa menghidupi saya, saya tidak perlu menunda waktu semua orang, benar tidak? Sekarang semua pakaian dan barangku adalah merek terkenal, Apakah kamu ingat Kak Yu yang kamu perkenalkan kepadaku? Dia selain setiap bulan memberiku 400 juta, juga membelikan ku Mercedes-Benz, Oh ya, setiap bulan membelikanku baju Burberry, kalau kamu juga bisa memberiku semua itu, tentu tidak masalah.”

“Haha, ternyata hanya permainan tanpa maksud apa-apa, Kalau kamu sudah berkata seperti ini, apa lagi yang bisa aku katakan? Kak Yu mu sangat baik, maka temanilah dia… Oh, tapi aku ingin mengingatkanmu, suami Kak Yu adalah seorang rentenir, koneksinya sangat luas, di dalam kemasyarakatan juga memiliki jabatan, juga seorang yang sangat kejam, berhati-hatilah jangan bermain hingga menghancurkan dirimu sendiri.”

“Setelah berkata demikian, dengan emosi Brenda Hua meninggalkan lokasi itu, menghamburkan 100 jutanya dengan sia-sia, awalnya ia ingin mencari kesenangan, siapa yang tahu ia malah tersulut emosi?

Rumah Sakit Kejiwaan Kota Jiang

Habert Hua berdiri di depan jendela kaca, matanya terfokus pada wanita yang berada di dalam, hatinya sangat pedih.

“Ekspresi Quinn Zhang belakangan ini sangat bagus, meskipun emosi nya bukanlah sangat stabil, tapi… dibandingkan dengan awal ia datang sudah banyak kemajuan, ia sudah dapat berkomunikasi dengan orang lain, bahkan saat perasaannya senang ia dapat membawakan sepenggal acara, seperti menyanyi, cukup menarik perhatian orang, semua orang sangat menyukainya,”

Kalimat itulah yang diucapkan oleh seorang dokter wanita, ia melaporkan kondisi Quinn Zhang kepada Habert Hua.

Pada saat bersamaan, Habert Hua melihat seragam pasien berwarna biru putih yang melekat di sekujur tubuh Quinn Zhang, rambutnya dibiarkan terurai, ia berjalan hingga ke tengah.

Di sekitarnya terdapat belasan pasien, ia sepertinya sedang mengatakan sesuatu dengan sangat puas, wajahnya terukir tawa dan kepercayadirian.

“Coba kamu lihat, ia kembali lagi, dulu dia adalah seorang pembawa acara, jadi ini disebabkan oleh penyakitnya, saat ia merasa senang ia sangat suka membawakan acara, sifatnya juga sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya, tapi ada sedikit masalah, saat dia melihat sesuatu yang berhubungan dengan bayi ia bisa tiba-tiba menggila, sebelumnya ada seorang pasien perempuan yang memeluk boneka kain, setelah Quinn Zhang melihatnya ia menangis hebat dan mengatakan bahwa boneka itu adalah anaknya.”

Mendengar itu semua membuat Habert Hua menghela napas dalam, mulutnya terbungkam.

“Oh ya, Pak Hua, biaya perawatan Quinn Zhang sudah hampir habis terpakai, apakah ingin diperpanjang?” tanya dokter wanita itu hati-hati.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu