Bretta’s Diary - Bab 743 Apa Itu Cinta

Ibunya yang berkata seperti ini sungguh membuat Parker tidak tahu haru bagaimana untuk membalasnya.

“Parker, tidak bisa dipungkiri jika anak itu memang membuat kamu jatuh lebih baik, tetapi memang pada awalnya kamu itu juga pintar, wanita mana yang tidak bisa bersanding denganmu? Jika saja dia telah bercerai dan mempunyai anak maka aku dan ayahmu akan menerima hal ini, tetapi... dia tetap istrinya orang lain, jadi apakah kamu ini ingin merusak keluarga orang lain? Menjadi orang ketiga?”

pandangan nyonya Xie dan Bob terbilang sangat baik, dan juga memiliki sikap yang baik.

“Aku tidak ingin menjadi orang ketiga, ibu aku telah jarang untuk menganggunya, aku hanya dengan diam-diam memikirkannya apakah itu tidak bisa?”

Parker juga merasa sedih, dia sangat ingin melihat Bretta setiap harinya tetapi dia juga takut jika dirinya membuatnya susah.

Tetapi dirinya hanya bisa memendan rasa ini, jadi maksudmu ibu apakah memendam saja didalam hati tidak boleh?

Apakah hak untuk ini tidak ada?

“Ibu tidak menyalahkan kamu anak bodoh, ibu juga merasa kasihan padamu... coba kamu katakan, diumurmu yang tidak muda ini lagi, juga tidak mencari seorang pacar dan hanya memikirkan orang lain sajakah? Beberapa orang yang seumuran denganku telah menjadi kakek dan nenek, aku dan ayahmu ini... tidakkah tidak akan mengetahuinya? Dan juga kapan lalu kehidupan pribadinya keluarga Jiang juga harus membawamu masuk kedalam, jadi apakah dirimu sekarang seperti menjadi seorang kambing hitam?”

Parker mengambil sebuah anggur lalu dimasukkan kedalam mulutnya sambil mengelengkan kepalanya.

“Tentu saja bukan, berita pada saat itu terlihat jelas jika ada seseorang yang ingin menjahati Bretta, aku juga tidak bisa memungkiri hal ini... anda hanya melihat aku menjadi kambing hitam saja, lalu ketika kejadian keluarga Zhong, jika bukan Bretta yang membantuku? Mungkinkah keluarga Zhong dapat ditaklukkan?”

Tentu saja perkataan Parker ini memiliki makna yang berbeda, dia tidak ingin ibunya menyalahkan Bretta, ini saja dia belum masuk kedalam keluarganya, dirinya telah menjaganya seperti itu, jika saja dia sungguh masuk kedalam keluarga ini... maka tidak perlu dipikirkan lagi.

Dengan perkataan seperti ini sungguh membuat nyonya Xie merasa marah, seperti merasa anaknya itu telah diracuni.

“Jika kamu ingin berkata seperti ini, maka aku akan membuatmu sadar tentang hal ini, jika bukan dirinyalah yang ikut campur maka Felice telah menjadi menantuku sekarang dan mungkin saja dia sedang mengandung cucuku.”

Parker : ...

“Ibu, kita tidak boleh makan dengan sembarangan, Felice itu orang gila apakah anda tetap menyetujuinya?”

“Bukankah semua ini bisa diobati? Dan lagi lebih baik menikahi orang gila dari pada menjadi jomblo seperti ini.” Setelah berkata nyonya Xie berdiri karena kondisi disini semakin menyesakkan.

Parker : ...

“Siapa yang menganggu siapa sekarang, dipagi buta ini telah membuat dia mendapatkan ini.” Dia hanya terlihat tidak bisa apa-apa.

“Paman kedua, pemana kedua, apakah kamu pusing karena sebuah percintaan lagi?”

“Anaka kecil kamu mengerti apa?” Parker melihat kearah Hannah.

“Astaga kamu jangan menyepelekan aku, hal yang aku mengerti lebih banyak daripadamu, IQ ku lebih pintar dari kamu dan bibi, orang kakek yang berkata... aku adalah penerus keluarga Xie yang paling berbakat.”

“Baik memang kamu, penerus kekuasaan apapun yang kamu katakan selalu benar.”

Parker membawa Hannah kedalam pangkuannya.

Lalu membawa sebuah manggis sambil dengan sabar mengupasnya.

“Paman kedua coba kamu katakan apa itu cinta?”

Parker : ...

“Kenapa melihat aku seperti itu?”

“Hal ini tidak perlu kamu pusingkan Hannah kecil, sebaiknya kamu belajar dengan baik, pelajarilah tentang cerita-cerita dongeng itu.”

“Oh tidak bisa... aku tidak akan belajar tentang sesuatu yang tidak bermanfaat seperti itu, aku harus membina diriku sendiri, agar tidak diperguna oleh orang lain ataupun membiarkan orang lain mencuci otak ini juga menghilangkan rasa moralku.”

“Anak kecil ini cukup pintar.”

“Jadi paman kedua apa itu cinta?”

Lagi-lagi anak ini terus saja berkata tentang ini, Parker dengan malas hanya berbaring di sofanya.

“Biarkan aku berpikir... tanyakan pada dunia apa itu cinta... satu benda menjatuhkan satu benda, benarkah itu?” Parker menundukkan kepalanya melihat kearah Hannah.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu