Bretta’s Diary - Bab 966 Tabrakan Beruntun

"Sialan...... bahkan sampai ditabrak dari belakang......"

Beatrice Hua sama sekali tidak menyangka mobilnya akan ditabrak dari belakang di selang waktu dirinya sedang menunggu lampu merah.

Dia menghentikan mobilnya dengan kesal, turun dan langsung pergi menghampiri mobil di belakang.

Supir yang ada di dalam adalah seorang pria yang berusia 40 tahun lebih, memakai kacamata, terlihat cukup elegan.

Beatrice Hua emosi besar, langsung mencengkram kerah baju orang itu, melototinya.

"Matamu tumbuh di punggung ya? Lampu merah sebesar itu tidak terlihat olehmu? Sampai-sampai menabrak mobilku? SIM-mu diberikan oleh guru olahraga ya? Kamu kelihatannya sudah berusia 40 tahun lebih, paras pun terlihat cukup berpendidikan, tapi masa tidak mengerti dengan peraturan lalu lintas? Lulus ujian SIM tidak? Paman polisi pernah mengajarimu tidak, lampu merah tanda berhenti; lampu hijau tanda boleh jalan; lampu kuning tanda hati-hati? Bahkan anak Tk saja mengerti, sedangkan kamu sudah merupakan orang dewasa tua, bagaimana caramu mengemudi?"

Beatrice Hua melontarkan serangkaian makian yang bervariasi, kakak laki-laki itu sampai melongo.

Sesaat kemudian baru mulai sadar, "Ini bukan ulahku, melainkan mobil belakangku lah yang menabrakku...... Aku pun tidak tahu ada apa ini?"

Saat mendengar hal ini, Beatrice Hua juga melongo.

Dia melihat mobil kakak laki-laki itu sekilas, mobil yang dikemudikan kakak laki-laki itu adalah mobil Toyota Camry hitam.

Bagian belakang mobilnya ternyata memang juga telah ditabrak seseorang, ternyata adalah tabrakan beruntun 3 mobil?

Sungguh sial, Beatrice Hua naik pitam, tepat pada saat ini, aparat kepolisian telah datang.

Ponselnya menerima pesan dari Stephan Zhao, "Beatrice, aku sudah tiba, kamu di mana?"

Beatrice Hua membalasnya dengan pesan suara, "Aku berada di sekitar sana, akan segera tiba, tunggu aku sebentar."

Kemudian, Beatrice Hua melihat polisi, "Uruslah masalah ini sesuai dengan prosedur, aku masih ada urusan, aku pergi dulu, kalian berkompromilah."

Dia benar-benar malas mencari perhitungan dengan semua orang ini, dia berniat memanggil taxi pergi ke biro urusan sipil, lagipula tempatnya sudah tidak jauh lagi.

Hanya saja tidak disangka, saat baru saja berjalan beberapa langkah, kerah bajunya langsung ditarik seseorang.

Beatrice Hua kesal, saat menoleh dan hendak memakinya habis-habisan, dia melongo.

Pria yang ada di belakang...... memiliki bentuk tubuh yang menawan, mengenakan kaos polo berlengan pendek elegan, hari ini memakai kacamata dengan bingkai warna silver, hanya saja tatapan mata itu......

Beatrice Hua memakai baju yang lebih santai, yaitu terusan warna putih yang sangat polos sederhana, namun paras Beatrice Hua sangat bagus, dia tetap cantik memakai baju apapun.

Tanpa menunggu Beatrice Hua berkata, Bruce Wang duluan berbicara.

"Aku telah menabrakmu, aku harus menebusmu, kenapa begitu buru-buru ingin pergi?"

Beatrice Hua tertawa, "Kamu menbenciku sampai tahap seperti ini? Bahkan akan menabrakku saat bertemu di jalanan? Jangan-jangan kamu sangat kecewa kalau aku tidak mati ya?"

Beatrice Hua masih di puncak emosi, merasa Bruce Wang sedang kesal dan benci terhadapnya, makanya sengaja menabraknya, sama sekali tidak memikirkan hal lain.

"Bukan." Bruce Wang menjawab.

"Lupakan saja, malas berbicara denganmu lebih lama, karena kamulah yang menabrakku, maka bayarlah apa yang seharusnya kamu tebus, aku tidak akan menuntutmu...... kamu cukup dengan memperbaiki mobilku, kalau sudah selesai diperbaiki, hubungi asistenku, ini adalah kartu namaku."

Beatrice Hua mengeluarkan selembar kartu nama dari dalam tas, melemparkannya ke wajah Bruce Wang, menoleh dan hendak pergi.

Bruce Wang meremas kartu nama itu, tapi tidak bersedia melonggarkan lengan Beatrice Hua, dia memegangnya dengan sangat erat.

"Apa yang kamu lakukan? Di depan umum seperti ini, kamu buaya darat ya?"

Melihat dia tidak melonggarkan pegangannya, Beatrice Hua memalingkan kepala melototinya.

4 mata saling bertatapan, mereka berdua sama-sama bersuasana hati kacau, tidak lama sebelumnya, mereka berdua masih begitu akrab bagaikan dua orang yang telah bersatu, saling berpelukan.

Sekarang malah jadi seperti orang asing, apalagi dalam waktu setengah tahun yang singkat ini, rasanya benar-benar telah terjadi begitu banyak hal.

Bruce Wang tiba-tiba merasa menyesal, kalau saja dirinya memaafkan Beatrice Hua saat meminta maaf pada hari itu, maka hal selanjutnya tidak akan pernah terjadi.

Jadi, setelah saling bertatap-tatapan sejenak, dia berkata dengan suara kecil, "Jangan pergi, jangan menikah dengan Stephan."

"Apa?" Beatrice Hua tidak mendengarnya dengan begitu jelas, samar-samar sepertinya telah mendengar nama Stephen Zhao, tapi dia tidak yakin, ragu apakah dirinya telah salah dengar atau bukan.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu