Bretta’s Diary - Bab 962 Mencari Masa Lalu

Bretta Hua menganggukkan kepala, berjalan ke depan, menurunkan Blacky yang ada dalam gendongannya.

Lalu berjongkok, dia mengelus punggung Witty dengan lembut......

Saat tangannya menyentuh tubuh Witty, dia merasakan panas tubuh Witty perlahan-lahan mulai menurun......

Ini bukanlah pertanda baik, dia membuka kelopak mata Witty, menyadari kelopak matanya telah diselimuti benda berwarna abu.

Ini adalah pertanda sebelum kematian, merupakan pertanda sebuah nyawa akan segera melayang.

Witty adalah kucing, di dunia ini, banyak kucing dan anjing yang akan mati, tidak banyak orang yang bakalan peduli akan hal ini, selain majikannya sendiri yang akan merasa sedih.

Namun Witty sekarang adalah kekasihnya Blacky, juga merupakan mamanya dua anak kucing.

Terutama merupakan hewan peliharaan rumah yang sudah Parker Xie pelihara begitu lama, makanya......

Bretta Hua memusatkan energinya, lalu memasukkannya ke dalam tubuh Witty sedikit demi sedikit, agar membuat suhu tubuh Witty kembali hangat.

Sebenarnya kesehatan Witty sangat lemah, secara terus terang, tenaganya sudah terkuras saat sebelumnya melahirkan anak kucing, ditambah lagi dengan terkena flu setelah itu.

Dia pada dasarnya tidak mengidap penyakit berat, hanya saja kesehatannya kurang baik, namun Bretta Hua tetap memutuskan untuk menggunakan energi dirinya sendiri secara diam-diam.

Tubuh Witty yang awalnya lemah pun mulai membalik secara perlahan-lahan, bahkan benda yang ada di matanya pun berangsur memudar.

3 menit kemudian, mata Witty yang terbuka dengan lemah melihat Bretta Hua, pandangan matanya lembut, mengeong dengan manja.

Seakan-akan sedang menyapa Bretta Hua......

"Witty, kamu sudah tidak kenapa-napa lagi, jangan takut." Bretta Hua mengelus punggung Witty dengan lembut.

Tatapan matanya sangat lembut, Blacky dan kedua anak kucing langsung menyerbu mendekatinya, terlihat sangat senang.

Parker Xie pun menghela napas lega, "Brett, ada apa dengan Witty sebenarnya?"

"Tidak kenapa-napa, hanya bertubuh lemah, akan membaik setelah dirawat dengan baik, katakan pada bibi pengasuh, belakangan ini Witty tidak boleh makan makanan yang terlalu keras, jangan memberikan makanan kucing. Berikan susu sebagai makanannya untuk sementara waktu ini, perbanyak kasih makan kuning telur dan ham."

"Baik baik baik, aku pasti akan memberikan makanan terbaik untuk Witty." Parker Xie menganggukkan kepala dengan kuat.

Bretta Hua tersenyum, tidak mengatakan apa pun.

"Brett, kamu istirahat dulu, aku seduhkan teh untukmu."

"Hmm." Bretta Hua duduk di sofa, rumah Parker Xie masih saja seperti dulu, dirinya sepertinya sudah datang beberapa kali secara tanpa sadar.

Bibi pengasuh mengerti keadaan, makanya keluar untuk membeli sayur, Parker Xie menyeduhkan secangkir teh melati untuk Bretta Hua.

Mereka berdua mengobrol santai, Bretta Hua tidak menanyakan masalah privasi Parker Xie, tapi dia sendiri malah mengatakannya, "Elfreda telah bekerja di perusahaanku, dia bilang ingin kembali hidup, aku sangat mendukungnya, memiliki impian dan harapan merupakan hal yang bagus."

"Hmm, baginya, ini memang bagus." Bretta Hua mengambil cangkir teh dan mencicipinya.

"Brett."

"Hmm?"

"Aku tidak menyukai Elfreda, tidak ada yang terjadi di antara kami berdua, kamu percaya?"

Bretta Hua membungkam bibirnya, tidak berbicara.

"Brett, kalau aku menyukai seseorang, aku akan menyukainya untuk waktu yang sangat lama, juga tidak akan menyerah dengan mudah...... bahkan orang pengganti pun tidak bisa mengisi kedudukannya, aku hanya menyukai gadis yang pertama kali kusukai. Meskipun tidak bisa kudapatkan untuk seumur hidup, aku tetap menyukainya, rasa suka ini tidaklah terkendali."

Suasana hati Bretta Hua sangat kacau, tidak tahu harus mengatakan apa.

Di sisi lain, Stephen Zhao membawa Beatrice Hua ke sekolah asal mereka.

Sejujurnya, setelah Beatrice Hua dan Stephen Zhao putus, mereka tidak pernah datang ke sini, karena akan teringat akan banyak hal jika datang ke sini.

Ini adalah pertama kalinya dia merasakan ada sebuah hawa yang familier menyerbu ke arahnya saat baru memasuki pintu gerbang sekolah.

Beatrice, masih ingat tidak? Saat itu...... kamu sangat mempesona, selalu ada pria menunggumu di pintu gerbang ini, saat kamu muncul, pasti akan menerima setumpuk surat cinta."

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu