Bretta’s Diary - Bab 106 Selebgram Kampus

Jonathan membalasnya dingin, "Tak tertarik.", katanya sambil membawa bola basket di tangannya.

Sebenarnya ia tidak melihat jelas wajah perempuan tadi itu.

Hanya melihatnya sedikit saat berbicara, mungkin rupanya memang cantik, tapi dia juga tidak tertarik.

Ia benar-benar terlalu sering dihantui wanita sampai takut......

"Eh? Bro, kalau begitu apa aku sudah mempertimbangkan soal Stephanie Lu?"

"Tidak."

"Dia itu anak wakil kepala sekolah lho, kalau kau jadian dengannya, setelah lulus nanti, kau pasti bisa mendapatkan beasiswa ke Amerika dengan mudah."

"Tak tertarik, lagipula keluargaku juga bukan tidak bisa membayarnya."

"Benar juga, ah...... Tapi kudengar katanya Stephanie Lu akan melakukan pertunjukan di pesta penyambutan beberapa hari lagi...... Tak tahu apa dia akan menang kali ini? Bagaimanapun beberapa hari ini dia sudah kalah telak oleh gadis cantik baru itu."

"Perempuan itu sungguh merepotkan."

Jonathan tak berpikir lebih, dan dia pun pergi makan bersama teman-temannya.

Bretta tak pernah menyangka dirinya akan menjadi selebgram.

Meskipun foto yang tersebar di internet semuanya hanya foto dari sebelah atau foto dari belakang yang tidak jelas.

Tapi tetap saja ada orang yang mempostingnya dalam berita utama.

Judulnya juga sungguh berlebihan ——

Bidadari National University tak tergoda dengan manusia awam.

Bidadari yang turun dari langit menggemparkan seisi National University.

Orang-orang berbaris dan mengantri hanya untuk melihatnya sekilas.

Berita-berita ini mulai menyebar ke mana-mana, bahkan ada orang yang menambah-nambahi di kolom komentar.

—— Kakak itu cantik sekali, hanya melihatnya sekilas saja, aku sudah bisa memikirkan nama anak kita nanti.

Melihat semua ini, Bretta hanya tenang saja.

Tapi sebenarnya, ada seseorang yang sedang cemburu.

Di kantor pusat HR Private Bank.

Saat Hayden makan siang, ia mendengar orang-orang di meja sebelah sedang membicarakan Bretta.

"Apa kalian tahu? Ada seorang gadis cantik yang sangat terkenal sekarang di National University."

"Iya, rupanya cantik bak dewi dari khayangan dan menggemparkan seisi sekolah, penggemarnya banyak sekali, kudengar katanya banyak pencari artis yang ke sana untuk mencarinya."

"Tapi katanya tak ada satu foto pun yang tersebar, apa itu hanya gimmick saja?"

"Mungkin saja, sekarang banyak sekali selebgram yang mau melakukan apa saja supaya tenar, selalu cari muka di depan banyak orang lain, menjijikkan sekali."

Hayden yang mendengar hal itu sedikit khawatir, dan dia pun melihat handphonenya.

Ternyata benar, dari foto separuh mukanya ini saja, ia sudah tahu kalau ini adalah istrinya yang selalu membuatnya tidak tenang.

Cemburu......

Rasanya seperti sebuah barang cantik yang ia sembunyikan dalam tangannya diintip-intip oleh banyak orang.

Akhirnya, ia pun mengirimkan pesan Wechat pada Bretta.

Hayden: On?

Bretta: Iya.

Hayden: Kau sekarang sudah jadi selebgram?

Bretta: ......

Hayden: Sudah tak usah sekolah saja kalau begitu, apa saja yang ingin kau pelajari, biar aku suruh beberapa guru sejarah di National Univeristy untuk mengajarimu secara privat di rumah.

Bretta: Aku kan hanya sekolah saja, tak usah gugup seperti itu.

Hayden: Tapi aku takut kau terlalu menarik perhatian banyak orang, lalu kau merasa kesal.

Bretta: Aku tahu kau memang baik, tapi aku juga sudah dewasa, cepat atau lambat aku juga harus menghadapi hal-hal seperti ini, aku pasti bisa menyelesaikannya sendiri.

Hayden: Baiklah.

Seseorang itu hatinya sungguh sangat cemburu, tapi dalam kondisi seperti sekarang ini, ia juga tak mungkin bisa memaksakannya.

Kalau misalnya ia ikut campur dan gadis itu malah tidak senang, bisa gawat kalau tiba-tiba ia minta untuk kembali ke Hillside.

Mungkin karena ia bisa merasakan ketidakgembiraan Hayden.

Bretta pun menambahkan, "Terima kasih atas handphone yang kau berikan ini, kameranya benar-benar bagus, hari ini aku banyak memotret pemandangan di sekitar sekolah."

Melihat balasan Bretta ini, perasaan Hayden membaik.

Ia pun membalas Bretta, "Aku juga senang kalau kau senang."

Bretta pun makan, dan setelah itu kembali ke kelasnya.

Namun sesampainya di kelas, ia melihat ada empat pria berpakaian jas rapi berdiri di depan pintu kelas.

"Permisi, kami dari perusahaan entertainment, kami ingin mengajak Anda untuk casting.

"Nak, apa kau ingin jadi vlogger? Aku bisa yakin penghasilanmu per tahun bisa mencapai dua miliyaran."

"Gadis cantik, apa kau tertarik untuk menjadi brand ambassador kosmetik kami? Bayarannya tidak kecil lho."

Kebetulan, Jonathan dan teman-temannya lewat dan melihat Bretta dihadang oleh orang-orang itu.

"Sepertinya kau akan terkenal." Jonathan mengatakannya dengan nada yang sedikit mengejek, karena ia tahu jarang ada perempuan yang bisa menolak godaan-godaan seperti ini.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu