Bretta’s Diary - Bab 883 Jahat dan Mengerikan

Mendengar perkataan Elly, Darren pun tertawa.

Ia melirik ke arah Elly dan berkata, "Apa kau berpikir punya wajah cantik boleh melakukan segala hal? Kuberitahu padamu...... Aku sama sekali tidak tertarik pada wajah Bretta itu. Secantik apapun dia, dia adalah darah daging Keluarga Hua, bagiku, anggota Keluarga Hua adalah tanaman liar harus disapu bersih sampai ke akar-akarnya, apa aku bisa menyukainya? Wanita sialan."

"Kau...... Apa Keluarga Hua pernah melakukan sesuatu padamu sampai kau sesadis ini?"

"Kau tidak perlu tahu."

"Darren, apa kau bisa menganggap pertemanan masa kecil kita......"

Elly menangis perlan, tiap kali ia mengingat masa kecilnya, hatinya selalu mersa sakit.

Ia selalu berpikir bahwa hubungan antara dirinya dengan Darren adalah hubungan cinta monyet yang paling tulus dan bersih, namun siapa sangka, orang ini sudah berubah menjadi iblis?

"Tak usah ungkit-ungkit masa lalu, hidupku di masa lalu tak lebih baik dari seekor binatang."

Darren sedikit marah, ia bangkit berdiri, lalu mematikan puntung rokoknya yang masih menyala itu ke betis Elly.

"Ah......" Elly pun berteriak kesakitan.

"Ini adalah pelajaran buatmu, lain kali...... tak perlu mengatakan yang tidak penting, tak usah menanyakan hal yang tidak sepantasnya kau tanyakan, kalau tidak...... kau akan merasakan akibatnya."

Lalu, Darren pun melemparkan puntung rokoknya yang sudah mati itu dan berjalan keluar.

Elly ingin melawan, namun obat itu membuat sarafnya terkadang normal dan terkadang sakit, sama sekali tidak bisa dikendalikan.

Hanphone Elly juga diambil oleh Darren, ia tak memperbolehkan Elly untuk menggunakannya.

Tombol like dalam wechat moments dan sebagainya semua dilakukan oleh Darren, tentu saja Bella tidak tahu, Bretta juga tidak terlalu memikirkan hal ini.

Ia tidak terlalu suka meramal kebahagiaan dan kesialan orang-orang di sekitarnya, karena kalau ia mengetahuinya, ia malah merasa tidak tenang.

Namun malam ini, Bretta tetap saja bermimpi buruk.

Di dalam mimpinya itu ada dirinya, Bella dan Elly, mereka pergi ke sebuah hilir sungai di masa kecilnya dulu.

Lalu tiba-tiba, Elly tenggelam, ia dan Bella sama sekali tidak bisa menariknya, ia hanya bisa melihat tubuh Elly tenggelam perlahan-lahan.

Elly berteriak kesakitan ---- Nona tolong aku, tolong aku......

Bretta terbangun sambil menangis, sampai Hayden pun kaget.

Ia langsung memeluk Bretta dengan erat.

"Ada apa? Bretta, kenapa menangis?"

"Ah...... Aku mimpi buruk." setelah Bretta terbangun dan sadar kalau itu hanya mimpi, ia pun menarik ujung baju Hayden dengan erat.

Hayden menepuk-nepuk punggung Bretta dengan pelan, "Tidak apa-apa, aku di sini."

Bretta menyandarkan kepalanya ke dada Hayden, tanpa berkata apa-apa.

"Apa kau bermimpi bertemu nenek?"

Ia mengira Bretta bermimpi bertemu dengan neneknya yang meninggal.

Bretta menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bukan."

Hayden tidak bertanya lagi, ia sudah tahu bagaimana sifat Bretta, kalau Bretta ingin mengatakannya, ia pasti akan mengatakannya langsung.

Darren benar-benar sangat jahat dan mengerikan, Elly sedang dalam bahaya.

Namun bagaimanapun, Bretta juga bukan dewa, ia tak bisa mengetahui semuanya, ia hanya bisa merasakan ada sesuatu yang buruk di dalam hatinya.

Tapi ia sama sekali tidak mengira, Elly disiksa oleh Darren secepat ini.

Saat sarapan, Bella berkata pada kedua majikannya, "Aku baru saja membaca sebuah kalimat yang sangat lucu, apa kalian ingin mendengarnya?"

Hati Hayden sedang senang saat itu, ia mengambil sepotong daging ikan hitam dan ia berikan pada Bretta, "Coba katakan."

Bella tersenyum dengan senang, "Katanya, entah dalam percintaan ataupun perkawinan, kalau kau bertemu dengan orang yang tepat, kau akan bahagia dan tenang seumur hidup, tapi kalau kau bertemu dengan orang yang salah, kau dan orang itu harus bertarung untuk melihat siapa yang lebih hebat seumur dihidup."

Bretta pun langsung tertawa mendengar ucapan Bella itu.

Hayden mengacungkan jempolnya dan berkata, "Bagus-bagus."

"Aku barusan mengirimkannya pada George, orang itu sama sekali tidak mengerti ucapan ini, menyebalkan sekali." keluh Bella.

"Mungkin dia yang masih belum sadar betul karena baru saja bangun, masih sedikit mengantuk." tebak Hayden.

"Bretta, apa hari ini kau mau pergi ke kantor bersamaku?" tanya Hayden sengaja.

"Tidak, aku sudah janjian dengan Trace untuk makan siang bersama, lalu sore ini aku mau ke rumah Kakak Keempat untuk melihat Ethan." kata Bretta.

"Ethan Bai, nama yang bagus, istriku memang paling pintar membuat nama."

"Tuan Jiang, apa mulutmu bisa tidak semanis ini?" kata Bretta sambil tertawa.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu