Bretta’s Diary - Bab 742 Seperti Orang Bodoh

Bretta dengan sungguh-sungguh memikirkan ini, lalu memberikan sebuah jawaban.

Dia berkata, “Sebenarnya diriku sendiri tidak menyukai untuk berhayal, karena semua ini tidak akan terjadi tetapi karena ingin memenuhi rasa keingin tahuanmu maka aku akan menjawab pertanyaanmu ini, jika saja aku tidak menikah dengan Hayden dan pada saat ini hanya ada Parker didepanku, mungkin saja aku tidak bisa menyukainya, apakah kamu tidak merasakan hal ini? Karena cinta itu datang dalam seketika dan semua ini tidak ada hubungannya dengan ukuran tubuh, kekayaan dan pendidikan, semua rasa itu muncul dari dalam hati, jika dalam kedokteran ini dinamakan dopamine, dengan kata lain jika seketika hatimu bergetar, maka diotakmu akan memberikan sebuah signal yang dinamakan dengan dopamine, dia adalah hal yang sangat misterius bagi kedokteran, dia memberikan rasa keinginan tahuan juga membuat rasa itu terus saja bertumbuh.”

“Maka itu maksudmu adalah jika tidak ada Hayden didepanmu maka kamu juga tidak akan menyukai model seperti Parker bukan?”

Trace juga termasuk orang yang pintar, maka itu seketika dia mengetahui apa maksud dari perkataannya Bretta.

Bretta mengangkat gelasnya sambil menganggukkan kepalanya... walaupun perkataan ini jika didengar langsung oleh Parker akan membuat hatinya sakit tetapi semua ini adalah kenyataannya.

Terkadang beberapa orang akan jatuh cinta pada pandangan pertama, dan beberapa orang lainnya bisa saling mengenal hingga puluhan tahun tetapi rasa cinta itu tidak akan muncul.

Ini dinamakan dengan jodoh, atau mungkin nasib.

Pada saat ini Parker yang sedang berada dikediamannya menemani orangtuanya, baru saja menyelesaikan makanannya, lalu dengan malas-malasan berada disofa.

Awalnya dia ingin mengambil telepon genggamnya, ingin melihat berita tetapi dia malah melihat sebuah berita yang lain.

Sebenarnya peluangnya tidaklah tinggi, karena membicarakan masalah keuangan, maka itu tidak ada yang peduli dengan hal ini.

Tetapi sesuatu yang berhubungan dengan istrinya Hayden, mempunyai peluang lebih tinggi untuk berada diberanda, tulisannya tidaklah besar, tetapi nama itu membuat Parker merasa sensitif dan mengambil perhatiannya.

Judulnya——Bretta, Istrinya Hayden, mempunyai kekayaan yang berlebihan, dia memiliki kekayaan dari kecil.

Parker melihatnya dengan serius, disana tertera nominal keuangannya Bretta, sebenarnya jika diketahui dari luar hal ini tidak bisa dipastikan, hanya mengatakan jika memiliki saham yang banyak dikeluarga Hua, juga dia adalah penerus warisan, rumah dan emas dari neneknya, dan ketika dia menikah dengan keluarganya Hayden dia juga mendapatkan uang yang banyak. Maka dari perhitungan semua orang, Bretta sendiri mempunyai kekayaan hampir 1.6 triliun, ini adalah nominal yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang ini, dan dengan sengaja membocorkan kekayaannya Bretta, Bretta yang memainkan saham itu, juga pendapatan yang dia dapatkan setiap bulan, pada intinya artikel ini membanggakannya.

Setelah Parker melihat artikel ini lalu dia menyukainya, pada saat ini tertera foto Bretta disana.

Ini adalah dimana dia menghadiri sebuah acara amal bersama Hayden, dia menggunakan gaun pada malam hari itu dengan senyumannya itu, terlihat sangat mahal.

Tatapan mata Parker berubah menjadi lembut, dengan tatapan yang dalam bahkan dia tidak menyadari jika ibunya telah membawakan buah-buahan untuknya.

Awalnya nyonya Xie merasa ingin tahu mengapa anaknya terlihat begitu serius, ketika dia melihatnya seketika membuat hatinya merasa perih.

“Parker, apakah kamu sungguh tidak bisa melupakannya?”

Ibunya yang seketika berkata ini membuat dia merasa tidak nyaman lalu segera menyimpan telepon genggamnya dan sedikit berdehem.

“Ibu terimakasih telah menyuci buah-buahan ini untukku.” Parker segera mengalihkan topik pembicaraan.

“Kamu tidak perlu mengalihkan pembicaraan, karena aku ingin bertanya padamu, kapankah hatimu ini akan melupakannya?” Nyonya mengerutkan wajahnya, dia sungguh merasa sedih karena anaknya.

“Ibu...” Parker menarik nafasnya dengan panjang.

“Tidak perlu seperti anak kecil, kamu harus berkata dengan ibumu ini, apakah Bretta begitu menakjubkan sehingga membuat kamu menjadi bodoh seperti ini.”

Nyonya Xie berkata dan tanpa disadari dia telah meneteskan airmatanya, hati seorang ibu yang melihat putranya seperti ini, bagaimanakah dia akan merasa nyaman?