Bretta’s Diary - Bab 786 Bertarung Sendirian

Sampai sekarang pun Bruce masih sedikit bingung.

Setelah asisten Beatrice tenang, ia pun mulai menceritakan kejadian itu satu per satu.

Setelah mendengar ada 19 orang yang mati, hati Lexy bercampur aduk......

Bretta tidak berkata apa-apa, ini semua sudah ia bayangkan sebelumnya, kalau makhluk itu masih hidup, seisi Kota Jiang pasti tidak akan bisa hidup tenang dan akan terjadi banyak pembunuhan.

Tiba-tiba, Bretta pun teringat beberapa waktu lalu, saat ia melihat pertanda langit, ia melihat bahwa akan terjadi malapetaka yang besar di Kota Jiang, lalu setelah itu, peristiwa ini pun terjadi satu per satu......

Hati kecil Bretta sangat takut, ia takut kalau semua ini terjadi karena dirinya, kalau begitu ialah yang harus disalahkan.

"Bretta, bagaimana sekarang, apa kau dan Lexy bisa menolong Beatrice?" Hayden juga tidak berani terlalu menekan Bretta.

"Lexy, ikut aku."

Banyak hal yang tidak bisa diucapkan di hadapan orang-orang itu, bagaimanapun hal ini adalah hal-hal gaib yang di luar nalar manusia biasa.

"Sayang, kau jaga Bruce baik-baik." saat Bretta berjalan melewati Bruce, ia berbisik di telinga Hayden.

Hayden mengerti apa yang dikatakan Bretta, ia memberi Bruce sepuntung rokok, lalu membawanya ke samping dan berbincang-bincang.

Di dalam ruang kerja lantai atas.

"Lexy, menurutmu kita harus bagaimana sekarang?"

"Aku juga belum pernah melawan makhluk seperti ini sebelumnya, kalau zombie biasa saja masih tidak apa-apa, tapi zombie ini sudah berubah, aku juga tidak tahu apa yang merubahnya...... Kita hanya bisa menebaknya sendiri? Tapi, kalau kita hendak menolong Beatrice, kita harus membunuh zombie itu, lalu melihat racun apa yang ia masukkan ke tubuh Beatrice, baru kita bisa mencari penawarnya. Tapi sekarang kita hanya tahu ada racun saja, beras ketan dan simbol-simbol mantera saja tidak cukup."

"Kalau menggunakan kekuatan untuk menghisap racun itu?" tanya Bretta.

"Kalau racun di dalam tubuh Beatrice itu sifatnya sama dengan kekuatan kita, tentu tidak masalah, seharusnya kita bisa menolongnya. Tapi kau jangan lupa, kalau racun itu sifatnya terbalik dengan kekuatan kita, racun itu akan langsung menyerang jantung Beatrice, lalu tak akan ada siapapun yang bisa menolongnya, apa kau ingin pergi lagi ke Dunia Kematian dan berseteru dengan makhluk-makhluk di sana lagi?"

Perkataan Lexy ini sama sekali bukan ia katakan untuk menyinggung perasaan Bretta, ia hanya ingin Bretta tahu, bagaimanapun karena masalah Bonnie waktu itu, ia sudah membuat masalah yang besar di Dunia Kematian.

Kalau sampai masalah Beatrice sekarang ini membuat masalah lagi di Dunia Kematian, pasti orang-orang yang lain juga akan kena imbasnya.

"Kalau begitu, aku akan pergi mencari makhluk itu, lalu membunuhnya, mencari tahu sifat racun itu."

"Aku akan pergi bersamamu, terlalu berbahaya pergi sendirian."

"Tidak bisa, kau harus tinggal dan menjaga Beatrice, ia butuh seseorang untuk menjaganya, lagipula kau juga harus menjaga agar racun di tubuhnya itu tidak menyebar."

"Tenang saja, ia tak akan berubah menjadi zombie, film-film itu hanya fiktif belaka, orang yang digigit hanya akan busuk sekujur tubuhnya, tidak akan berubah menjadi zombie."

"Yang kukhawatirkan bukan hal itu, aku takut Beatrice terancam bahaya sewaktu-waktu, bagaimanapun kalau sampai terjadi sesuatu, mereka semua tidak bisa melakukan apa-apa."

"Tapi...... Mana bisa kau pergi sendiri, aku baru saja mendapat kabar kalau kelima orang utusan Keluarga Ling itu juga mati."

Wajah Bretta pun memuram, Keluarga Ling adalah keluarga yang cukup hebat, tapi mereka tetap saja kalah, itu artinya makhluk itu sangatlah kuat.

"Sepertinya Keluarga Ling pasti benar-benar kesal, sudah ada enam orang yang mati dalam dua hari, benar-benar sial." kata Lexy sambil menghela nafasnya.

"Iya, oleh karena itu aku malah harus pergi, aku harus menyelesaikannya segera, agar tidak ada orang bersalah yang mati lagi."

Lalu, Bretta pun mengambil sisir gioknya dan ia masukkan ke dalam lengannya, ia tak ingin mengulur waktu lagi.

"Bretta, hati-hati."

"Pasti, kuserahkan mereka semua di sini padamu."

"Tenang saja, aku pasti akan berjuang keras untuk membuat Beatrice bertahan sampai nafas terakhirnya, aku akan menunggumu kembali."

"Iya."

"Bretta, aku tidak akan menghalangimu kalau kau mau bertarung sendiri, tapi Hayden...... Bagaimana kau menjelaskan semua ini padanya?"

Bretta juga sedang memikirkan pertanyaan yang diajukan Lexy itu.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu