Bretta’s Diary - Bab 330 Tamu yang Disenangi

Aku juga sudah melihat berita ini, aku yakin kamu sudah menerima mobil tersebut.

Perkataan ini diucapkan oleh George Gao, ia tidak tahu maksudnya, ia hanya teringat akan berita tersebut.

“Semua itu adalah berita palsu, apakah kamu masih mempercayainya? Aku tidak pernah memiliki Ferrari merah muda sebelumnya, aku benar-benar tidak menyukai warna seperti itu, itu hanya selera wanita kampung tahu? Aku memang kebetulan sedang ingin membeli mobil, namun, aku tidak ingin Lamborghini, aku lebih tertarik dengan Ferrari.”

“Apakah kamu mengatakan Ferrari Enzo?” George Gao terlihat seperti seseorang yang tertarik akan hal ini.

Beatrice Hua menunganggukkan kepalanya,”Betul betul betul, itu dia, apakah kamu juga sudah melihatnya? Bukankah memang sangat keren? Ia terlihat seperti F1 dari luarnya, dengar-dengar ia adalah salah satu mobil paling cepat, aku terus memikirkan ingin membelinya, namun, dengar-dengar, katanya sangat sulit dipesan, aku masih berusaha mencari beberapa koneksi teman dari luar negeri.”

“Hebat sekali, memang malaikat wanita memang beruang,” Graham Qin tertawa.

“Aku tetap saja tidak bisa menandingi kalian, aku hanya mendapat sedikit keuntungan, kalian inilah bos-bos keuangan,”Beatrice Hua melawan perkataan Graham Qin.

Bruce Wang tidak membicarakan lebih lanjut lagi, ia lalu mengambil ponsel dan menonton lomba bola seperti kebiasaannya.

Setelah semaunya kenyang, George Gao memutuskan untuk bermain mahjong, sehingga, George Gao, Bruce Wang, Hayden Jiang, dan Bretta Hua pergi ke ruang mahjong.

Graham Qin mengambil anggur merah dan pergi ke teras, Bonnie Hua menggendong si hitam kecil dan bermain dengan Andrew Bai.

Bonnie Hua kemudian merasa sedikit mengantuk, sehingga ia pun pergi bersama dengan Andrew Bai.

Bretta Hua tidak tahu cara bermain mahjong, sehingga Hayden Jiang duduk di sampingnya dan menatapnya.

Ia akhirnya mendengar ucapan Graham Qin.

“Graham Qin terlihat sedikit kasihan malam ini, ia sendirian saja, apakah kalian berlaku sebagai kakak-kakak tidak ada nasihat untuknya?” Bretta Hua sepertinya mengetahui suatu hal.

“Nasihat apa yang kita miliki, Tuan Qin memiliki karakter yang keras, ia tidak mampu membuka pikirannya, tidak ada gunanya walaupun orang lain menasehatinya,”ucap Bruce Wang.

Beatrice Hua menatapnya sejenak, ia tidak melawannya. Ia juga tidak lagi membalasnya.

Mulut George Gao memang terlalu ringan, ia langsung berkata,”Aku rasa, jika Tuan Qin terus bersikap seperti ini, ia bisa saja menyukai sesama jenis, kalau tidak, kita berikan saja obat, lalu, carikan seorang adik kecil yang menawan dan anggap saja sudah, kan lelaki, mereka sulit menahannya.”

“Aku yakin ia akan memotong kakimu setelah ia menyadarkan dirinya,”Hayden Jiang menatap George Gao sejenak.

George Gao menurunkan lehernya, memang betul bahwa Graham Qin mengatakannya dengan mudah, namun, ia akan mati jika ia melewati batasnya.

“Graham Qin sangat hebat, mengapa kamu tidak mencari teman wanita?” Bretta Hua adalah anak yang polos, ia tidak akan langsung mengerti, mengapa Graham Qin tidak memiliki rasa apapun.

Hayden Jiang merendahkan suaranya dan berbisik di telinganya,”Graham Qin pernah mencintai seorang wanita pada saat ia muda, ia bernama Lenny, ia kemudian meninggal karena kecelakaan, sejak itu, ia mengunci perasaannya sendiri, karena keluarganya terus memaksanya untuk menikah, ia kemudian meninggalkan kota tempat ia tinggal, lalu datang ke kota Jiang, ia kemudian tinggal disini lebih kurang 7-8 tahun.”

“Ternyata begitu...... Benar-benar kasihan,”Bretta Hua mengasihani lelaki tersebut, perasaan seperti itu sangat jarang sekali ditemukan.

“Saat Lenny meninggal, ia masih berumur 19 tahun, ia lebih muda dari Graham Qin satu tahun, Graham Qin kini sudah berumu 28 tahun, dihitung-hitung, Lenny sudah meninggal 8 tahun yang lalu, jika ia masih hidup, ia kini berumur 27 tahun, benar-benar menyakitkan,”Saat Bretta Hua pertama kali mendengar cerita ini, ia benar-benar sangat tercengang, ia kemudian mengerti rasa sepi Graham Qin secara perlahan.

“Kita hanya dapat berkata bahwa itu adalah takdirnya, aku yakin Tuhan memiliki rencana lain untuknya,”Bretta Hua memang mempercayai adanya takdir, namun ia yakin Graham Qin tidak akan melewati kehidupannya sendirian hingga tua.

Keadaan di Orchard Village sangat ramai karena kedatangan teman-temannya.

Di sisi lainnya, setelah Parker Xie selesai meminum bir dengan para tamu, ia kemudian kembali ke vila, ia tiba-tiba didatangi oleh tamu yang ia senangi.

“Astaga, aku tidak salah melihat kan, apakah kamu......si Blacky?” Parker Xie bersujud dan menggendong si Blacky dan berputar di depan pintu, ia merasa sangat terkejut.

Sebenarnya, si Blacky berlari keluar dari Orchard Village satu jam yang lalu, namun, pasti ada alasannya mengapa ia bisa berada di rumah Parker Xie.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu