Bretta’s Diary - Bab 457 Ingin Mengancamku Lagi

Bretta Hua melihat Hayden Jiang, dengan moody dia mengatakan “Jangan mencoba membicarakan akal sehat dengan seorang wanita, makhluk ini tetap bisa bertahan hidup,meskipun mengalami pendarahan selama 7 hari setiap bulannya, hal ini sangat diluar nalar.

Hayden Jiang:

“Apa maksud pandangan matamu itu? Kamu tidak terima.”

“Tentu saya terima nyonya Jiang, anda sangat cantik apa pun yang anda katakana, akan selalu benar.”

Hayden Jiang sangat sabar menghadapi Bretta Hua dan juga hanya saat bersama dengannya dia dapat bersikap sedemikian lembut.

Tidak peduli bagaimana Bretta Hua melampias kemarahannya, Hayden Jiang selalu menuruti alur permainannya, membujuknya, akhirnya, tidak tahan lagi, Bretta Hua pun menyerah.

Setelah makan malam, keduanya naik ke lantai atas.

Bretta Hua kemudian merapikan kembali pakaian Hayden Jiang, dia menyusunnya sesuai dengan warnanya.

Hayden Jiang bermain di ranjang dengan Blacky, dan terlihat kekanak-kanakan.

Sebetulnya Bretta Hua masih mempunyai 1 hal yang tidak diberitahukannya pada Hayden Jiang, sejak 3 hari yang lalu Hayden Jiang tidak lagi memimpikan Rainy Zhuo.

Alasannya bukan karena kualitas tidurnya yang membaik, tapi karena Bretta Hua telah meletakkan jimat kampak pohon persik dibawah bantalnya.

Jimat pohon kampak, dipercaya dapat membawa keberuntungan, meletakkannya di bawah bantal dapat mengusir roh jahat, juga dapat meningkatkan keberuntungan seseorang.

Dan benar saja, Hayden Jiang menjadi sejak malam itu tidur sangat lelap, tidak ada lagi sesak nafas, keadaannya juga membaik hari demi hari.

“Bretta Hua ?”

“Ya?”

“Menurutmu, apakah Graham Qin tertarik dengan Lexy Feng?”

“Sepertinya tidak, mungkin kamu terlalu banyak berpikir, dia hanya basa-basi.” Bretta Hua tidak merasakan ada hal-hal yang istimewa .

“Itu karena kamu tidak begitu mengenalnya, Graham Qin tidak pernah tertarik terhadap pembicaraan seperti itu, saya sudah mengenalnya untuk waktu yang sangat lama, dan dia tidak pernah sekalipun menanyakan tentang wanita manapun.”

“Terlalu dini mengartikannya sebagai ketertarikan, mungkin dia hanya kagum.”

“Rasa kagum menandakan munculnya bibit-bibit cinta, ini hanyalah permulaan, jika benar dia menyukai Lexy Feng, saya merasa mereka berdua akan sangat serasi.”

“Siapa? Maksudmu Graham Qin dan Lexy Feng?”

“Tentu saja, Lexy Feng memiliki kepribadian yang unik, dia juga cantik, Graham Qin juga tidak perlu diragukan, seorang pria lajang mapan yang berkelas.”

“Sudahlah, saya tidak tertarik.”

Kata Bretta Hua seraya tidak sabar mengakhiri percakapan.

“Apa maksud perkataanmu tadi?” tanya Hayden Jiang sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangannya, dan memperhatikan istri manjanya. ”

“Lexy Feng tidak tertarik pada pernikahan, dia tidak terlalu menyukai pria, atau mungkin lebih tepatnya dia tidak percaya akan keberadaan cinta. Jika Graham Qin tertarik pada Lexy Feng, dia akan patah hati.” Bretta Hua dan Lexy Feng selalu menghabiskan waktu bersama.

Dia sangat paham akan pola pikir Lexy Feng.

Sehingga dia merasa jika Graham Qin tertarik pada Lexy Feng, Lexy Feng tidak akan bisa menerimanya, persentasi keberhasilan hubungan mereka, tidak bisa melampaui hubungan Beatrice Hua dan Bruce Wang.

“Sudahlah, hal ini tidak bisa terlepas dengan apakah mereka berjodoh atau tidak.” Hayden Jiang tertawa, tidak lagi melanjutkan percakapannya, dia memang bukan tipe yang tertarik terhadap urusan orang lain.

Jam 10 malam.

Parker Xie pulang setelah selesai menjamu tamunya, sekujur tubuhnya berbau arak.

Baru saja dia duduk di kursi, Witty melompat masuk ke dalam pelukannya, dia pun menggosok perut kucingnya, saat itu juga dia terkejut.

“Wow, perutmu sebesar ini?” Parker Xie Kemudian membalikan badan Witty, ekspresinya berubah.

“Sudah hamil kah?”

Sesungguhnya, alasan Parker Xie membeli kucing adalah, agar dia memiliki kesempatan untuk mendekati Bretta Hua, yakni mempunyai topik pembicaraan yang sama, kucing putih jantan pertama yang dia beli, telah hilang dicuri. Kekayaan dan sikap arogannya menjadi alasan Parker Xie untuk tidak mencari kucing tersebut, sebagai gantinya. Dia kembali membeli kucing yang serupa. Hanya saja kali ini yang dibelinya adalah kucing betina. Asisten rumah tangganya yang biasa mengurus kucing tersebut, dia hanya mengelus kucing tersebut, saat dia sedang senang.

Terlebih lagi, sejak membeli kucing betina tersebut, kucing hitam Bretta Hua menjadi sering datang berkunjung......

Oleh karena itu.....

Parker Xie menyambar handphonenya, dengan cermat dia mengirim pesan WeChat kepada Bretta Hua.

Parker Xie: Bretta Hua, si Witty hamil, sepertinya ini ulah Blacky, kucingmu, apa yang akan kamu lakukan?

Bretta Hua: ???

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu