Bretta’s Diary - Bab 90 Cinta Pada Dasarnya Lemah.

Andrew Bai terdiam tanpa kata-kata.

Melepas topi polisinya, memandang jauh kearah danau yang ada di taman sekolah…..perasaan hatinya sangat rumit.

Apakah dia mencintai Bonnie Hua.

Cinta, meskipun Bonnie Hua adalah anak keluarga Hua yang memiliki daya Tarik, sangat berbakat, tidak materialisme, berprilaku baik.

Yang Andrew Bai perlukan adalah wanita yang seperti ini dengannya melewati hari.

Gaji Andrew Bai tidak tinggi, berdua tiap kali kencan, selalu Bonnie Hua yang berinisiatif mau makan cemilan saja.

Mau makan burger, mie dan makanan siap saji lainnya, Andrew Bai juga tahu, Bonnie Hua menghemat untuknya.

Sehingga ia makin menyukai mantan pacarnya ini, jika tidak tahu dia berasal dari keluarga Hua, mungkin mereka berdua sudah membicarakan tentang pernikahan.

Tapi….kenyataan tidak dapat berubah, tidak salah lagi ia benar-benar berasal dari keluarga Hua.

“Andrew Bai, kau yang meminta kita putus…yang sering membuatku sakit hati adalah kau, sekarang yang menyuruhku merawat diriku baik-baik adalah kau…berdasarkan apa kau bepura-pura begitu, berperan jadi orang lain? Berdasarkan apa kau bisa mengontrol seluruh kehidupanku ? Karena sudah putus, sekarang meskipun aku mati atau hidup, apa hubungannya denganmu?”

Bonnie Hua adalah seorang yang memiliki ego yang sangat tinggi, setelah di putusin, di dalam hatinya menjadi sensi dan lemah.

Setelah mendengar kata-kata Bonnie Hua, Andrew Bai merasakan sedikit malu.

“Bonnie, maaf….bahwa aku telah menyakitimu….”

“Apakah itu semua ada artinya? Polisi Bai saat ini datang untuk melakukan tugas, kalau gitu sana cepat pergi bekerja.”

Setelah berbicara, Bonnie Hua membalikkan badan.

“Bonnie…walaupun aku hanya seorang polisi biasa, tapi jika kau memerlukan bantuan….aku pasti akan membantumu.”

Andrew Bai tidak tenang, dan juga merasa bersalah terhadap Bonnie Hua.

Meskipun di antara mereka tidak terjadi hubungan yang sangat intim, tapi mereka telah bersama selama beberapa bulan, kenangan yang begitu manis seketika berubah menjadi pisau yang sangat tajam.

Perempuan lebih lemah daripada laki-laki, maka dari itu Andrew Bai mengkhawatirkannya dan juga sedih.

Bonnie Hua menghentikannya langkahnya, tetapi kepalanya tidak berpaling ke belakang, kemudian berkata, “Aku tidak memiliki kebiasaan berteman dengan mantan, polisi Bai tidak perlu bersikeras.”

Setelah putus, tidak bisa menjadi teman, hal ini dari awal adalah masalah.

Setelah putus, tidak bisa menjadi teman, karena pernah tersakiti.

Setelah putus, juga tidak bisa menjadi musuh, karena pernah saling mencintai.

Setelah putus, hanya bisa menjadi orang asing yang paling akrab, kemudian selebihnya serahkan kepada waktu, biar waktu yang akan menjawab semuanya.

Termaksud janji-janji yang terucapkan dan yang tidak terlupakan.

Oleh karena itu perkataan Andrew Bai, Bonnie Hua tidak menghiraukannya.

Setelah Bonnie Hua pergi, Andrew Bai membawa orang kemudian naik mobil dan pergi.

Saat Bonnie Hua sudah pulang ke rumah, ia membolak-balikkan badan yang tidak bisa tidur, akhirnya mengirim sebuah kalimat yang mengandung amarah kepada keluarga Hua dan Andrew Bai di moment Wechat.

Ia menulis—

Jika ada kehidupan kembali, saya ingin menjadi sebatang pohon, berdiri selamanya, tidak ada posisi yang tersakitkan.

Sebagian di dalam tanah dengan aman, sebagian mengenai sepoian angin.

Sebagian mengenai langit yang mendung, sebagian bermandian sinar matahari.

Sangat tenang, sangat teguh, tidak bergantung, tidak mencari.

Jika ada kehidupan kembali, ingin menjadi angin, seketika bisa menjadi selamanya.

Tidak ada perasaan mengasihi, tidak penuh gelonjak perasaan dimata.

Sebagian di bermandian hujan, sebagian berjalan-jalan di sinar matahari musim gugur.

Kesepian, seorang diri pergi berkelana, membawa semua pemikiran yang hampa, dan tidak memikirkannya lagi, dan tidak patah hati lagi.

Kata-kata Bonnie Hua ini, mengambil beberapa puisi dari Echo, Echo adalah idolanya yang sangat ia sukai.

Ia selalu iri kepada kisah cinta Echo dan Jose, tapi pada akhirnya ia bukanlah Echo, Andrew Bai juga bukanlah Jose.

Diantara mereka berdua, memiliki pintu yang kali ini sudah tertutup rapat, tidak ada cara lagi untuk menyebrang ke luar pintu, cinta, memang sangat lemah.

Bretta Hua melihat moment Wechat, dan setelah membaca kalimatnya Bonnie Hua, sebenarnya ada sedikit perasaan sedih.

Ia tidak pernah pacaran, tidak tahu bagaimana rasanya sakit hati, tapi tetap saja ia merasakan simpati.

Setelah berpikir beberapa saat, Bretta Hua memberikan komen, menulis sebuah kalimat.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu