Bretta’s Diary - Bab 100 Aku Terlambat

Setelah ada bayangan itu, Bretta langsung menjauhkan dirinya dari Hayden.

Lebih baik tetap seperti perjanjian saja, tiga tahun lagi, ia harus meninggalkan Keluarga Jiang.

Tahun ini dia baru berumur 22 tahun, tiga tahun lagi juga baru 25 tahun.

Saat itu nanti, ia akan meninggalkan Keluarga Jiang lalu membawa Elly dan Bella pergi keluar negeri.

Mungkin akan memilih untuk langsung menetap di Swiss, karena itu bisa sangat membantunya dalam penelitian barang-barang antiknya.

Tentu saja, itu hanya pemikiran sementaranya saja.

Semua orang di seluruh dunia pun tahun Keluarga Jiang sudah mengeluarkan uang sebesar satu triliun untuk membantu Keluarga Hua.

Meskipun nenek sudah tidak ada, tapi ia tak boleh mengingkari janjinya.

Asal Hayden tidak melakukan segala sesuatu yang melanggar perjanjian, dia juga harus melakukan apa yang sudah dijanjikannya setelah tiga tahun.

Tapi......

Apa maksud Hayden membelai kepalanya?

Apa kepalanya ini boleh dibelai oleh sembarang orang?

Bretta berbaring dikasurnya sambil berpikir panjang, sampai akhirnya ia pun terlelap.

Keesokan harinya, ia bangun kesiangan, dan tak sempat sarapan.

Saat Elly mengantarnya ke sekolah, ia meminum segelas susu kedelai untuk mengisi perutnya.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, ia harus pergi memperkenalkan dirinya pada dosennya.

Tapi karena Bretta sedikit terlambat, saat ia sampai, sang dosen sudah berdiri di podium dan berbicara pada murid-muridnya.

Bretta mengenakan kardigan krem yang ia kenakan kemarin, bawahnya mengenakan celana jeans.

Ia tetap memakai topi dengan rambutnya yang terurai.

Agar lebih terlihat sederhana, ia membawa sebuah tas kain krem di tangannya, tak berlogo apapun.

Bretta mengetuk pintunya dengan pelan......

Dosen laki-laki berkacamata itu menoleh ke arahnya.

Semua mata yang ada di dalam kelas itu juga melihat ke arahnya.

"Ada apa?" kata dosen itu dengan wajah serius, kelihatannya seperti orang yang tidak mudah diajak bicara.

"Selamat pagi, Pak, aku murid baru."

"Sudah jam berapa ini? Kau sudah terlambat lima belas menit, apa kau tidak tahu?"

Sang dosen sangat marah mendengar kata 'murid baru'.

Ia tak suka pada murid yang tak menaati peraturan.

Bretta bukan datang ke kelas mahasiswa baru.

Karena usianya sudah 22 tahun, kalau dia masuk di kelas mahasiswa baru sepertinya tidak terlalu pantas.

Dan murid baru juga tidak akan mendapatkan pelajaran apa-apa, oleh karena itu, setelah Hayden berunding dengan kepala sekolah, mereka pun memutuskan agar Bretta masuk ke kelas mahasiswa semester kelima fakultas sejarah.

"Maaf, kemarin aku tidak tidur nyenyak, makanya terlambat." kata Bretta.

"Siapa namamu?" tanya guru itu dengan marah.

Saat itu ia juga tidak bisa melihat rupa Bretta, karena Bretta mengenakan topi, dan rambutnya yang panjang itu juga menutupi sebelah wajahnya.

Ketika murid-murid lain melihat ke arahnya, mereka juga hanya bisa melihat wajah yang samar-samar.

"Bretta."

Agar identitasnya tak bocor, ia tak menyebutkan nama lengkapnya.

"Bretta?" dosen itu mengulanginya lagi dengan terkejut.

Di rapat pagi tadi, sepertinya kepala sekolah menyebutkan kalau ada seorang murid wanita baru yang akan datang ke kelas mereka.

Anak ini bukan anak yang biasa, jangan sampai ia mempersulitnya.

Hampir saja ia lupa, dan itu sebabnya ia lekas mengubah nada bicaranya, "Oh, baiklah, duduklah saja dulu."

"Terima kasih, Pak."

Bretta berjalan masuk ke kelas perlahan-lahan, dan melihat hanya ada satu tempat di sudut ruang kelas saja yang kosong.

Ia berjalan ke sana, lalu meletakkan tasnya di atas meja.

"Bretta, duduklah di depan, Jessica Sun, duduklah di belakang sana."

Dosen itu langsung menukar tempat duduknya.

"Pak, kenapa...... Aku tidak mau duduk di belakang." Perempuan yang bernama Jessica Sun ini adalah seorang perempuan yang gendut dan berkacamata, wajahnya diselimuti dengan ekpresi yang sungguh tidak rela.

Tak menunggu balasan sang dosen, Bretta pun menyahut, "Tak usah, Pak, aku bisa duduk di sini, pengelihatanku bagus, aku bisa melihat dengan baik."

"Baiklah...... Kalau begitu aku lanjutkan pembicaraan aku."

Melihat Bretta tak masalah, ia pun tak memaksanya untuk bertukar tempat.

Setelah sang dosen selesai, ia pun pergi meninggalkan kelas.

Semua murid dalam kelas sangat kaget melihat murid perempuan yang baru datang ini.

Bagaimanapun mereka tidak pernah mendengar kalau ada seseorang yang bisa masuk di pertengahan masa kuliah, langsung masuk ke kelas semester lima.

"Hei, gadis cantik, kok kamu bisa langsung datang ke kelas kami? Hebat sekali...... Benar-benar hebat yah kau." Beberapa murid laki-laki yang nakal bertanya dan mengitarinya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu