Bretta’s Diary - Bab 205 Apakah Menyesal?

Sebuah ancaman lagi? Cara seperti ini lagi? Tetapi harus bagaimana?

Gantian orang lain yang mengancam, Beatrice menemukan segerombolan orang yang untuk diberikan pelajaran, membuat kepalanya menjadi babak belur, tetapi Bruce secara kebetulan menjadi keluarga Wang, tentu saja identitas dia berbeda, berhubungan baik dengan hal yang baik dan buruk.

Walaupun kamu berani memberikan uang, tidak ada orang yang berani menyentuh rambut dari pangerang Wang sedikitpun.

Atau mungkin ketika secara bergantian untuk diancam, Beatrice pasti akan diberitahu, tetapi apakah polisi berani menangkap Brandon? Dan lagi, dia tidak akan menemukan apapun, tidak menginginkan sepeser pun?

Hal ini sunggguh tidak bisa dijelaskan, Beatrice hanya bisa mengakui, jika dia hanya bisa memendam semua ini, dia mengingat didalam hatinya, ketika dia mendapatkan kesempatan dia pasti akan membalaskan dendam ini padanya.

Siapa yang menyangka jika putri Beatrice sangatlah sombong, pada akhirnya akan terjatuh ditangan orang itu bukan?

Jika ingin dikatakan, seekor babi yang ingin memakan harimau ini, sangat tidak bisa diganggu, apalagi memang mereka tidak terlihat jujur.

Pada saat yang bersamaan, seluruh tempat ini menjadi ramai.

Pukul 10 malam Bretta belumlah terlelap, dia masuk keruangan piano.

Di dalam ada piano, alat musik pipa(alat musik tradisional China), biola kecil semua alat musik yang Bretta gunakan semuanya berada disini.

Hanya saja setelah nenek meninggal, dia tidak pernah memainkan semua ini lagi.

Tetapi hari ini Bretta menyaksikan film bela diri bersama Bella dan Elly, apalagi ketika menyaksikan Brigitte membuat perasaan mereka terpicu.

Oleh karena itu membuat Bretta mengunakan busana berwarna merah dan duduk diruangan piano.

Ketika Hayden kembali, mengikuti alunan musik ini masuk kedalam ruangan ini.

Melihat rok panjang berwarna merah yang digunakan oleh Bretta, dengan tangan itu dan tersenyum dengan manis.

Senyuman itu dan setiap alunan yang terdengar terdengar berbeda.

Jangann melihat dia kurus dan lemah, tetapi alunan lagu yang terdengar, tangan yang terlihat begitu bertenaga membuat dia terlihat sangat berbeda.

Elly dan Bella yang mendengarkan ini seperti merasa mabuk, Bella tentu saja tidak lupa mengeluarkan teleponnya untuk merekam kejadian ini.

Hayden yang melepaskan jasnya itu, dengan serius mendengarkan ini sambil bersandar didepan pintu.

Tidak ada rasa ingin menganggunya, menunggu Bretta menyelesaikan alunan terakhirnya.

Ketika dia mengangkat kepalanya dia baru saja menyadari ada orang yang bersandar didepan pintu.

“Ee… Sudah berapa lama kamu disana?” Bretta sedikit merasa canggung.

Elly dan Bella saling melihat ketika melihat tuan Hayden kembali dan segera mencari alasan untuk turun kebawah.

“Semenjak kamu memainkan musik ini, aku telah berada disini.”

“Aku hanya memainkannya saja.” Bretta segera memberdirikan tubuhnya dan menyimpan alat ini, dia sungguh tidak terbiasa dilihat oleh pria seperti ini.

“Kenapa hari ini kamu begitu terlihat tertarik?” Hayden berkata dengan lembut.

“Ketika malam ini melihat adegan bela diri, kemudian mendengar alunan musik ini membuat aku ingin memainkan alat musik.” Bretta menundukkan kepalanya, dengan hati-hati dia berkata.

“Sangat enak didengar.” Hayden berkata.

Bretta sedikit merasa sungkan dan hanya menundukkan kepalanya.

“Bretta.”

“Iya?”

“Apakah kamu menyesal?” Seketika Hayden bertanya padanya.

Bretta menghentikan langkah tangannya, belum sempat membereskan ini sambil menaikkan kepalanya dan melihat kearahnya.

Tatapan matanya, berbeda dengan biasanya.

“Menyesal apa? Aku tidak mengerti apa yang ingin kamu tanyakan.”

Hayden melepaskan jasnya didepan pintu dan dengan pelan mendekati dia.

“Bretta jika saja hari itu Parker tidak melarikan diri dari pernikahan, maka kita tidak akan bertemu, dan sekarang bagaimana jika kamu berada disisiku saja? Menyesali untuk masuk kekediaman Jiang? Apakah pernah berpikir pada saat itu tetap mengikuti semua ini, dan menikah bersama Parker, apakah akan lebih baik dari sekarang?”

Saat Hayden menyelesaikan perkatannya itu, jarak diantara mereka sangatlah dekat membuat dia dapat merasakan nafas Bretta dengan jelas.

Jujur saja, Hayden yang seperti ini membuat dia merasa grogi.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu