Bretta’s Diary - Bab 942 Mengakali Siasat dengan Siasat

"Tidak perlu buru-buru, cukup dengan mengakali siasat dengan siasat, pasti terdapat tujuan dalam kepulangannya, sepertinya ingin mencari suatu informasi, maka kita berikan saja sedikit informasi kepadanya."

"Ternyata begitu...... Haha, memang Bretta lah yang lebih pintar."

Setelah Beatrice Hua mendengarkan pendapatnya Bretta Hua, dia tertawa.

"Kalau Papa mama sampai mengetahuinya, sepertinya pasti akan sakit hati, lagipula keadaan dia sedang hamil merupakan kenyataan...... Anak yang ada di dalam perutnya, juga memiliki hubungan darah dengan Keluarga kita." Bonnie Hua terlalu sentimental.

Bretta Hua berpikir sejenak, mengingat kembali ekspresi wajah dari Ayahnya.

"Aku merasa, Ayah tidak terlihat begitu mempercayainya, sedangkan Ibu malah benar-benar telah dibuat terharu akan kemampuan aktingnya, tidak apa, dia juga tidak akan berani berulah untuk sementara waktu ini, kalian berdua cukup dengan lebih berhati-hati."

"Hmm, kalau begitu, aku pulang dulu." Bonnie Hua melihat waktu telah larut, juga telah merindukan anaknya, dan sudah ingin pergi.

Bretta Hua melihat Beatrice Hua sejenak, "Kamu tinggal dulu, Kakak Keempat boleh pergi duluan."

Beatrice Hua merasa malu, sejujurnya, dia sekarang masih cukup takut terhadap Adik Kelimanya ini, penampilannya saat melampiaskan amarah cukup mengerikan juga.

Setelah Bonnie Hua pergi, Bretta Hua langsung menarik Beatrice Hua masuk ke ruang kerja, dan mengomelinya, mengatakan jika dia memang ingin mati, maka genggamlah Bruce Wang dengan baik.

Beatrice Hua setengah mendengar setengah tidak, tidak serius, membuat Bretta Hua sangat kesal dan malas untuk mengatakannya lagi.

Tanpa membuatnya tetap tinggal untuk makan malam bersama, dia langsung mengusir Beatrice Hua keluar.

Sedangkan di pihak lain, detektif pribadi yang Trace Yu carikan telah memeriksa semuanya, ternyata memang sesuai dengan apa yang dikatakan Bretta Hua, itu merupakan perbuatan manusia.

Sama sekali bukanlah sebuah kecelakaan, Ayahnya Trace Yu bisa terjatuh, karena perancah yang ada di bawah kakinya telah melonggar.

Kenapa bisa longgar? Karena ada orang yang sengaja mengutak-atik.

Para pekerja itu tak berpendidikan, maka tentu saja tidak memiliki sifat licik.

Jadi, asalkan mengambil sampel sidik jari dari perancah, dan melakukan pencocokan, pasti akan mengetahui hal ini merupakan perbuatan dari orang yang bernama Dalbert Wu itu.

Nama asli dari Dalbert Wu adalah Austin Wu, satu desa dengan Trace Yu dan yang lainnya, lebih tua 5 tahun daripadai Ayahnya Trace Yu.

Parasnya sungguh membuat orang sulit untuk menggambarkannya, apalagi keadaan perekonomian keluarganya sangatlah miskin.

Trace Yu tidak mengerti, kenapa Ibunya bisa tertarik dengan orang yang seperti ini, bahkan bersedia mencelakai Ayahnya demi dia?

Kemudian Trace Yu pulang diam-diam, mengeluarkan uang untuk menelusuri informasi, ternyata benar, masalah ini sudah bukanlah sebuah rahasia di dalam desa ini.

Bahkan ada suatu hari, sang wanita telah dipergoki oleh istrinya Dalbert Wu, bahkan sempat melukai wajah Ibunya Trace Yu.

Kejadian ini bisa dibilang merupakan berita besar di dalam desa, Trace Yu membawakan bukti, dan langsung pergi melaporkannya ke kantor polisi setempat, malam hari itu juga, Ibunya Trace Yu dan Dalbert Wu langsung di bawa pergi untuk diinterogasi.

Di rumah sakit desa.

Trace Yu telah membelikan buah-buahan, pergi menjenguk Ayahnya.

Tidak ada yang menjaganya di sini, hanya ada suster dalam rumah sakit desa yang berbaik hati untuk membantunya.

Fasilitas rumah sakit desa memang sangat kurang memadai, satu kamar ditinggali oleh enam orang pasien, ruangan sangat kecil, ranjangnya juga sedikit usang, penuh dengan aroma formalin.

Saat Trace Yu datang, waktu sudah jam 7 malam.

Ayahnya Trace Yu sedang diinfus, pandangan mata terlihat melamun, melihat langit-langit.

"Pa." Dia memanggilnya sekali.

Papanya Trace Yu kembali sadar, kaget, kemudian merasa senang, "Trace...... Aku kira kamu tidak akan pernah datang lagi untuk seumur hidup."

"Tidak, pekerjaanku belakangan ini lebih sibuk, bagaimana dengan keadaanmu?"

"Aku tidak kenapa-napa, dokter mengatakan operasinya telah sukses, untung saja kamu telah menyuruh orang untuk membayarkan tagihan rumah sakit."

Ayahnya Trace Yu tidaklah begitu berkelas seperti Mamanya, karena dia tidak pantas menjadi kepala keluarga.

Makanya termasuk orang yang tidak berani melampiaskan amarah, dan menjadi seorang pengecut selama ini, tapi tidaklah terlihat sangat buruk.

Hal yang dikatakan oleh Bretta Hua tentang pengurangan usia, kemungkinan besar merupakan hal ketika Kakeknya masih belum benar-benar meninggal, Papanya dan beberapa Paman lainnya langsung membawa Kakek untuk dikremasi.

Kemudian, ketika pekerja di tempat kremasi melihat sang Kakek masih hidup, memarahi mereka dengan kasar.

Mengusir mereka, setelah mereka keluar, sang Kakek ditempatkan di sekitar pintu tempat kremasi, setelah kedinginan untuk beberapa jam, baru akhirnya benar-benar telah mati.

Pada saat itu, kebetulan sedang bermusim dingin di bulan ke dua belas dalam setahun, musim dingin di wilayah bagian utara, jangankan 2 jam, bahkan setengah jam pun bisa membuat orang menjadi beku.

Trace Yu pada saat itu masih kecil, dulu masih tidak mengerti, kemudian setelah tumbuh besar dan sering mendengar gunjingan orang-orang desa di belakang terhadap keluarganya, baru dia mengerti terhadap apa yang telah dilakukan oleh Ayahnya.

"Mama telah membayarkan biayamu berapa banyak?" Trace Yu kembali sadar dan bertanya.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu