Bretta’s Diary - Bab 375 Berkorban

Guru, dia harus menjaga lampu pematah kutukan kah, aku bisa membantunya tidak?” Lexy Feng merasa masalah ini sedikit sulit, ia ingin membantu Hayden Jiang.

“Tidak bisa, dia harus ditinggal sendiri, ada hal yang lebih penting yang harus kamu lakukan.”

“Ha? Apa yang bisa aku lakukan?”

“JIka lampu pematah kutukan menyala, penyihir tersebut pasti akan sadar, sampai saat itu mereka pasti akan memperkuat perbatasan kehidupan tersebut dan membuat gadis tersebut semakin terperangkap, dan aku butuh kamu bersama aku, melawan penyihir-penyihir tersebut.

“Tidak melihat mereka sama sekali, bagaimana melawannya?” Lexy Feng sambil cemberut.

“Perlawanan antara orang hebat ini tidak perlu saling ketemu, lihat saja niat siapa lebih kuat.”

Habis berkata, Imam gila tersebut meminum arak butuh yang ada di tangannya, sepertinya ia sangat gembira.

“Hayden Jiang, walaupun guru ku sedikit kurang waras, tapi…….”

“Aku paham, aku percaya dengan kalian.” Sudah sampai saat seperti ini, Hayden Jiang juga tidak memiliki pilihan lain, ini juga kesempatan terakhir dia dengan Bretta Hua.

Jadi malam itu, Hayden Jiang menggendong Bretta Hua keluar dari rumah sakit dengan diam-diam, ia tidak memberitahu siapapun, kemudian dia menyuruh Elly Chun dan Bella Yin pulang ke Hillside, pura-pura menyuruh mereka pulang ke sana untuk mengambil barang.

Saat Parker Xie ke rumah sakit pada malam hari, Bretta Hua telah pergi, dan ia pun langsung ke Orchard Cottage untuk mencarinya.

Namun ia di tahan oleh satpam di depan pintu.

“Kamu suruh Hayden Jiang keluar menemui ku,” Parker Xie merasa marah sekali, dua hari ini dia sudah menjadi kurusan dan hitam, dia hampir terbang tiga kota dalam sehari, mencari dokter, mencari orang yang mampu, tetapi dia tidak menemukan apa-apa. Dia kembali ia langsung pergi ke rumah sakit. Namun tidak melihat Bretta Hua.

5 menit kemudian, Hayden Jiang keluar, menatap Parker Xie.

“Kenapa kamu dan Bretta keluar dari rumah sakit, kamu jelas-jelas tahu kondisinya sekarang…..”

“Urusan rumah tangga kami, tidak perlu kamu yang atur.”

“Hayden Jiang, aku tahu masalah ini Keluarga Xie telah bersalah terhadap kamu dan Bretta Hua, adik ku…….dia sudah merasa sangat bersalah, beberapa hari ini dia terus menangis dan badannya terus panas, kami semua berharap Bretta Hua dapat lekas sembuh, setelah Ayahku mengetahui hal ini, beliau juga merasa sangat bersalah, terus berkata, tidak peduli menghabiskan berapa banya biaya, berapa banyak waktu, harus menyelamatkan Bretta Hua.”

“Namun kalian masih tidak punya cara apapun bukan, Bretta juga tidak perlu rasa berterima kasih dari kalian, Parker Xie pergilah dari sini, Bretta adalah istriku, aku ingin bagaimana, itu urusan aku.”

“Hayden Jiang, kamu jangan-jangan sudah menyerah, ingin mengebumikannya?” Parker Xie sebenarnya sangat takut, Hayden Jiang pada akhirnya akan menyerah tidak berharapan lagi, merasa Bretta Hua tidak akan menyadarkan diri lagi, jadi melepaskan oksigennya dan mengebumikannya.

“Tidak, selamanya tidak akan.”

Hayden Jiang tidak berminat untuk bertengkar dengan Parker Xie. Setelah mengatakan kalimat itu dengan suara rendah, ia berbalik badan dan kembali ke dalam, kemudian pintu Orchard Cottage langsung terkunci rapat , dan belasan penjaga keamanan berpatroli selama24 jam, lalat tidak bisa terbang keluar dari sini.

Di dalam vila, Imam gila dan Lexy Feng juga sudah menyiapkan segalanya.

“Sihir oriental melawan sihir barat, hahaha menarik, hidup ini akhirnya tidak sia-sia.” Imam gila tersebut berbicara sendiri.

Lexy Feng juga merasakan sedikit tegang, dia tidak belajar sepersepuluh dari keterampilan sihir dari Kakeknya, beberap tahun ini dia hanya mengandalkan menulis sebagai hal yang hobby, mana harus berurusan dengan penyihir.

Namun sekarang dia juga tidak punya pilihan lagi, Hayden Jiang sendiri dalam vila tersebut, juga telah menyiapkan segalanya, ia memutuskan untuk mencobanya.

Pada masa tersebut, Hayden Jiang beberapa kali merasa ingin tertidur, setiap kali ia merasa ngantuk, dia akan memberi suntikan stimulan pada diri sendiri di lengannya untuk memaksa dirinya untuk tetap terbangun.

Dan Imam gila dan Lexy Feng yang ada di halaman belakang, bermeditasi dan menggunakan niat mereka untuk masuk ke dalam alam dewa, dan melawan 7 penyihir tersebut.

Tempuran ini berlangsung 7 hari 7 malam, Hayden Jiang juga tidak memejamkan mata selama 7 hari 7 malam, ia menggunakan jari tangannya untuk memberi darah kepada lampu pematah kutukan tersebut, hanya berharap ada nya kesempatan terakhirnya.

Pagi hari pada hari ke delapan.

Hayden Jiang mengikuti apa perkataan Imam gila tersebut, memadamkan lampu pematah kutukan tersebut, dan membawanya ke halaman belakang, kemudian ia melihat kalau badan Lexy Feng dan Imam terluka-luka.

“Tuan, Nona Feng, kalian……..”

“Kami tidak apa-apa, hanya luka kecil saja, gadis tersebut sudah menyadarkan dirikah?” Imam gila itu bertanya.

Hayden Jiang menggelengkan kepala.

“Ayo, bawa aku melihatnya.”

Kemudian bertiga datang ke kamar dimana Bretta Hua berada, Bretta Hua terbaring di ranjang, wajahnya sudah mulai terlihat lebih hidup, namun belum terlihat seperti akan siuman.

“Guru, kenapa ia belum menyadarkan diri?” Lexy Feng sedikit panik.

Imam gila tersebut menyentuh nadi Bretta Hua, dan dia menghitung dengan jarinya, wajahnya langsung berubah, dan bertanya kepada Hayden Jiang, "Kamu dan dia………. belum pernah?”

“Bel……belum.” Wajah Hayden Jiang langsung merah.

"Waduh, bagaimana bisa…… bukannya kamu suaminya, kenapa dia masih perawan?” Imam gila tersebut marah sampai jarinya bergemetar, Lexy Feng juga menatap Hayden Jiang dengan terkejut, pasangan suami istri ini belum pernah sekamar, dan Bretta Hua masih perawan? Ya Tuhan…..

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu