Bretta’s Diary - Bab 746 Rupanya Engkau

“Brenda, akhirnya kau pulang. Ayah telah lama menunggumu.”

Suami Brenda Hua yang tak dianggap itu sangat berhati-hati, tak berani membangkitkan kejengkelan istrinya.

Ia kini mempunyai pekerjaan yang memuaskan, selama hidupnya ia menyukai penelitian ilmiah dan berkutat di dalamnya dengan sepenuh hati, dan keluarganya tentu saja tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak.

Brenda Hua mengacuhkannya dan langsung berjalan ke arah ayahnya.

“Ayah, kenapa kau datang?”

“Lihat dirimu, seorang wanita dari keluarga terhormat, mabuk di tengah malam seperti ini, pantaskah?” Alis Habert Hua berkerut.

Brenda Hua tertawa dan melemparkan tasnya ke atas sofa.

“Lalu apa yang harus kulakukan, aku seorang pengangguran sekarang, setelah kau memecatku dari posisiku, apa lagi yang bisa kulakukan?”

“Kau marah padaku?”

“Mana mungkin aku berani, ini juga bukan keputusan ayah seorang untuk memecatku, hanya saja... aku merasa sedikit konyol, begitu lulus kuliah aku memfokuskan diri pada usaha keluarga, bersama kakakku aku bekerja keras untuk mempertahankan pondasi usaha keluarga Hua, pada akhirnya, jatuh pada orang lain?”

“Lalu kenapa kau tak mengatakan, properti pribadimu Switzerland Bank telah hampir melampaui perusahaan?”

“Dari mana kau mendengarnya, ini tak ada hubungannya, haha.” Brenda Hua tentu tidak mengakuinya.

“Tidak peduli dari mana aku mendengarnya, aku disini juga bukan untuk membicarakan hal ini denganmu.”

“Oh, lalu untuk apakah? Menyuruhku mengunjungi adik keempat?”

“Bukan, masalah pribadi.”

Setelah mengatakannya, Habert Hua memandang Steven Liu di sebelahnya, ia segera menyadari, dan berbalik untuk naik ke atas, “Ayah, kalau begitu mengobrollah dengan Brenda, aku tidur dulu.”

Setelah Steven Liu pergi, tersisalah dua ayah dan anak itu di mansion besar itu.

Brenda Hua bersandar, wajahnya acuh tak acuh.

“Katakan, masalah apa yang membuatmu tengah malam datang ke rumahku dan menungguku.”

Habert Hua dalam hati merasa marah, kenapa sejak awal tak melihat serigala ambisius di depannya ini.

“Kutanya padamu, masalah Quinn Zhang, apakah kau yang melakukannya?”

Ini adalah tujuan terpenting dari kedatangan Habert Hua hari ini.

Karena saat ia memeriksa masalah Quinn Zhang dengan cermat, akhirnya mengarah pada Brenda Hua.

Sejujurnya, ia awalnya berpikir hal ini kelakuan istrinya, namun melihatnya sekarang, ia telah salah berprasangka pada istrinya.

“Siapa itu Quinn Zhang?” Brenda Hua memejamkan matanya dengan malas, hal sebesar ini tak mungkin diakuinya dengan santai.

“Masih perlu kujelaskan? Kau pasti lebih tahu daripada aku, kematian tragis anak itu... apakah perbuatanmu?”

Brenda Hua membuka matanya, duduk tegak, dan memicingkan mata menatap Habert Hua.

“Kau jangan asal bicara, jangan karena aku sedang di bawah, lantas menuduhku, ini bukan hal yang terpuji.”

“Jika tak ada bukti mungkinkah aku menuduhmu? Kapan ayahmu pernah begitu ceroboh?”

“Oh, mana buktinya, keluarkan.”

Brenda Hua juga bersikap serius dengan ayahnya.

Habert Hua tak perlu mengeluarkan buktinya, lagipula, ia tak mungkin memenjarakan putrinya, hal ini akan menjadi bahan omongan orang.

Tapi, ia hanya perlu menyebut beberapa orang, ia yakin Brenda Hua akan tahu.

“Kau bisa menghubungi dua bersaudara Hans Zhang dan Januar Zhang, kau sungguh hebat, tapi aku sungguh tak menyangka rupanya engkau... Brenda, bagaimana kau bisa...”

Setelah Brenda Hua mendengarnya, ekspresinya sedikit berubah, ia merasa sedikit bersalah.

“Apakah kau terkejut, bagaimana aku bisa menemukan mereka? Mungkin kau tak tahu, kakak beradik ini adalah keponakan dari bawahanku dulu, maka tak sulit menemukan mereka, kau bisa menghabiskan beberapa miliar untuk menyerang Quinn Zhang dan anaknya, sungguh kerugian besar.”

“Maaf, aku tak mengakui tuduhanmu, apakah ada hal lain? Jika tidak, aku tidur dulu, silahkan anggap saja rumah sendiri.”

Brenda Hua sangat merasa bersalah, ia tak berani melanjutkan topik pembicaraan ini, maka ia membuat alasan untuk pergi.