Bretta’s Diary - Bab 666 Sangat Ramah

Setelah kekacauan yang dibuat oleh Nenek besar Wang kemarin, Bruce Wang dan Beatrice Hua tidak putus hubungan, bahkan Bruce Wang pun tidak begitu sering pulang ke rumah tua lagi, ia tidak peduli bagaimana nenek tua terus berulah, dia menghadapi dengan tenang.

Mungkin karena ia terlalu mencintai Beatrice Hua, mungkin juga karena dia sudah terbiasa sama cara Nenek yang selalu melakukan sesuatu dengan cara tidak benar, jadi ia pun sudah tidak merasakan apa-apa.

Semua ketidakadilan yang Beatrice Hua rasain tidak sia-sia, Bruce Wang sangat tidak tega padanya, jadi sebagian waktu ia bulan ini ia gunakan untuk menemani Beatrice Hua.

Kalau ada waktu luang mereka berdua pasti sedang bersama-sama, seperti bayi siam.

Untuk mencegah paparazzi mengikuti mereka, Bruce Wang membeli sebuah rumah kecil lagi, di komplek yang sangat sederhana, komplek yang sama sekali tidak menarik mata.

Ide ini terpikir oleh Beatrice Hua, karena disini adalah komplek penduduk biasa, harga rumah pun lebih murah, lebih jauh juga daripada pusat kota, jadi tidak akan ada orang yang mengejar sampai ke sini.

Dan ternyata benar, mereka benar-benar tidak mengejarnya lagi.

Rumah seluas 90 meter persegi ini benar-benar kecil, tapi untungnya didekorasi dengan bagus, dan semua yang ada di dalam rumah tersebut adalah barang terbaik.

Perabotan, peralatan, persediaan dapur semuanya sudah tersedia, dan terletak di lantai atas, di lantai 26, pemandangan dari sana pun yang sangat indah.

Beatrice Hua menyukai kursi ayunan, Bruce Wang pun sengaja membeli sebuah kursi ayunan dan menaruhnya di depan jendela, dan ia pun menyiapkan sebuah karpet dibawah kursi tersebut, memberi kesempatan Beatrice Hua untuk berpura-pura menjadi wanita hipster.

Beatrice Hua berkata dengan sambil tertawa, “Apakah terlalu lancang ini, aku sampai ingin memelihara seekor kucing, ini benar-benar kehidupan yang aku impikan.”

Bruce Wang dengan manja mengelus kepalanya, dengan wajah yang memanjakan, “Kalau kamu suka aku belikan untuk mu.”

“Jangan jangan, aku mana ada waktu lagi, kita berdua sibuk sampai seperti anjing, makan saja tidak ada waktu, mana ada waktu untuk memelihara kucing, kalau gitu bukannya malah kasihan dengan kucingnya? Kalau mempekerjakan pembantu yang menjaga, malah kehilangan makna memelihara kucing lagi, sebenarnya kucing sangat menyukai tuannya menemaninya, sangat lengket kepada tuannya, aku lihat si Blackynya adik ke 5 ku, sangat pintar, lucu sampai bikin meleleh.

Saat mengungkit topik kucing, tatapan Beatrice Hua langsung memancarkan cahaya anak gadis.

Bruce Wang melihat Beatrice Hua yang seperti ini, tiba-tiba terlintas sebuah kata di benaknya——Masa yang aman dan tentram.

“Oh iya, Sayangku, hari ini aku mendapatkan sebuah tulang belakang yang bagus, katanya kalau dimasak kuah gitu akan sangat bernutrisi, aku buatkan untukmu.

“Kamu bisa bikin sup?” Bruce Wang bertanya dengan wajah yang tidak bisa percaya.

Mereka berdua sudah bersama sekian lama, selalu Bruce Wang yang masak, kalau tidak pergi makan diluar.

Karena identitas Beatrice Hua, ia tidak pernah berani memesan makan dari luar.

Hal ini, mereka kalah enak dibanding Lexy Feng dan Graham Qin.

“Aku belajar dengan Asisten aku, ia menulis di catatan, aku coba ya.”

Sambil berbicara, Beatrice Hua memakai sandal rumahan yang berbulu-bulu lari ke dapur.

Rumah kecil seperti ini, Beatrice Hua yang seperti itu, sangat ramah. Bruce Wang sama sekali tidak berani berharap kalau mereka akan melewati kehidupan seperti ini.

Walaupun hanya sementara, tapi ia sudah merasa puas, saat pacarana, memang harus menikmati masa berdua yang romantis.

Seperti sekarang ini membuat orang merasa hati pun ikut menjadi tenang, seperti menemukan rasa memiliki yang aman.

Baik Beatrice Hua maupun Bruce Wang, mereka merasakan hal yang sama.

Beatrie Hua di dapur selama dua jam, Bruce Wang membuka laptopnya dan melakukan rapat virtual dengan kantornya mumpung ada waktu luang.

Setelah Bruce Wang selesai, nasi pun sudah siap.

Sebenarnya sangat mudah, ia memasak nasi putih dan menggoreng telur ayam kampung yang penuh dengan minyak.

Dan sebuah sup tulang belakang sayur asin, yang tercium aroma yang sangat harum.

Sayur asin juga diberi oleh Asistennya, katanya sayur tersebut ditanam di kampung halamannya, sayur asinnya pun diolah sendiri, terasa sangat enak.

Beatrice Hua mengikuti setiap langkah yang tertulis, walaupun rasanya tidak seenak yang dibayangkan, tapi rasanya juga lumayan, bagaimana pun dia jarang memasak.

Selera makan Bruce Wang sangat besar, makan tiga mangkuk nasi, membuat Beatrice Hua merasa sangat senang sampai mengirimkan sebuah foto di sosial medianya.

——Ada seseorang yang menghabiskan tiga mangkuk nasi, HAHA, Pahlawan adalah sup tulang belakang yang dibuat oleh aku.

Graham Qin : Tetangga sebelah Wang tua itu memiliki standar makanan yang oke juga ya.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu