Bretta’s Diary - Bab 81 Kehadiran Yang Tak Terduga.

Bretta Hua memberikan komentar— harus mau mencobainya sendiri, maka mata baru memiliki sinar.

Pada dasarnya Bretta Hua memang orang yang jarang berbicara, jadi berkomentar banyak seperti suatu esai bukanlah tipe dia.

Lebih lemah di bandingkan dengan kakak-kakaknya yang lain.

Belinda Hua berkomentar : jangan karena sebatang pohon besar jadi melupakan sebuah hutan.

Brenda Hua berkomentar : hanya seorang polisi yang jelek dan miskin, gajinya satu tuhan saja tidak sebanyak pendapatanmu sebulan, kenapa kau harus sakit hati?

Beatrice Hua lebih bijak hanya berkomentar : dia melepaskanmu, ia akan menyesal, tapi kau melepaskan dia, kau harus menjadi lebih baik.

Kata-kata ini, terhadap Bonnie Hua tidak ada gunanya, ia bahkan tidak berpikiran untuk membalasnya.

Tapi melihat kata-kata Bretta Hua, hatinya sedikit menghangat.

Sedikit terharu, tapi juga sedikit rumit.

Benar saja, ia selama ini berusaha untuk menjadi orang biasa, melepas jejaknya sebagai orang kaya.

Berusaha bergantung pada diri sendiri agar bisa bertahan hidup dan menjadi dirinya yang ia suka.

Makanya walaupun mau mencobainya sendiri, tapi tetap tidak dapat melepas semua kebiasaan hidupnya selama ini.

Dimata memiliki sinar, takut memiliki luka di hati.

Jadi karena tidak ingin kakak-kakaknya yang lain memikirnya, Bonnie Hua tidak membalas komentar-komentar mereka.

Lagi pula kakak-kakak yang lain juga tidak membalas.

Dan mengirim pesan kepada Bretta Hua.

Katanya : adik kelima , terima kasih.

Bretta Hua membalasnya dengan emoticon Wechat.

Seketika Bonnie Hua merasa sedih mengingat prilakunya hari itu terhadap Bretta Hua, sehingga ia ingin menanyakan, apakah perlu bantuan?

Tapi ia merasa, jika mengatakannya sekarang, waktunya kurang pas.

Sebenarnya Bretta Hua tidak memikirkannya, menghibur Bretta Hua bukan karena ingin menarik perhatiannya.

Bagaimanapun Bonnie Hua masih tetap ke sayangannya keluarga Hua, menarik perhatiannya juga tidak berguna.

Hanya merasa, ia sedang patah hati, sangat sakit, mau menghiburnya sedikit.

Seketika sudah sampai hari jumat, saat malam hari sebelum pulang kerja, Hayden Jiang menelepon Brutta Hua.

Ingin menanyakan, ulang tahun George Gao yang di selengarakan di hotel Grand Mercury , semua orang ingin melihatnya.

Hayden Jiang sudah menyiapkan hatinya jika Bretta Hua menolaknnya.

Tidak terpikirkan bahwa Bretta Hua menerimanya.

Bahkan menerima dengan senang hati.

Hanya saja tidak terpikirkan oleh Hayden Jiang.s

Hingga ia tertegun dalam waktu yang cukup lama, tanpa memberikan balasan kepada Bretta Hua.

Bretta Hua : ?

Hayden Jiang : Hadir.

Bretta Hua : Aku harus menyiapkan kado apa untuk temanmu?

Hayden Jiang : Tidak perlu, aku sudah menyiapkannya, kau hanya perlu pergi bersamaku.

Bretta Hua : Oke.

Hayden Jiang : Sebentar lagi aku akan pulang menjemputmu, kita pergi bersama.

Bretta Hua : Baiklah.

Di Hua’s Corp, setelah Hayden Jiang selesai mengirim pesan, suasana hatinya menjadi baik.

“Hari ini aku akan pulang pagian, jika kalian ada masalah kalian bisa meneleponku, tapi jika masalahnya darurat kalian bisa mencari ayahku.”

Asisten cowoknya tersenyum-senyum, “Baiklah, presiden Jiang, anda begitu terburu-buru memang mau pergi kemana?”

“Membawa istriku pergi makan.” Setelah berbicara seperti itu Hayden Jiang segera mengambil jaketnya dan terburu-buru pergi.

Hayden Jiang di perusahaan, memiliki 2 asisten, satu cowok dan satu cewek, yang cowok bernama Elmo Lie dan yang cewek bernama Jesslyn Tan.

Keduanya adalah pasangan suami istri, keduanya adalah lulusan sekolah tinggi luar negeri, sehingga tidak akan menimbulkan perasaan apapun terhadap Hayden Jiang.

Seperti ini bisa mencegah, selain itu, di depan pintu juga ada ruang sekertaris.

Di dalam terdapat 2 cewek sekertaris, dan seorang kepala sekertaris, dan juga bertanggung jawab terhadap pekerjaan perusahaan.

Selama ini, Hayden Jiang di mata mereka, benar-benar bos yang memiliki tanggung jawab, berkepribadian baik, berwibawa, pandangannya jauh kedepan.

Setelah Hayden Jiang keluar, di ruang sekretaris mereka mulai mengosip.

“Ihh? Apakah aku merasa akhir-akhir ini presiden Jiang terlihat berubah? Setelah menikah jadi tidak sama.”

“Benar juga, dengar-dengar presiden Jiang sangat baik terhadap istrinya, setiap malam tepat waktu pulang, kalau menurutku, siapapun yang bisa menikahi presiden Jiang, benar-benar hidupnya akan bahagia seumur hidup.”

Pukul 8 malam hari, di Grand Mercury.

Hayden Jiang mengandeng tangan Bretta Hua, memasuki ruang hotel, kemudian seluruh ruangan menjadi heboh.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu