Bretta’s Diary - Bab 412 Tanah Berawan

Ada Bretta yang memperhatikan ini, Lexy semakin bisa mencari orang, setelah membicarakan tempat ini, kedua orang ini kembali kerumah masing-masing.

Sebelum pergi, Bretta meminta Andrew dalam waktu 48 jam agar pihak kepolisian jangan melakukan pergerakan, karena sekarang bukanlah menangkap seseorang dengan mudah.

Setelah Bretta menyelesaikan semua ini lalu dia kembali ke Orchard Cottage, dan dia menemukan jika Hayden belum kembali kerumah.

Bretta merasa aneh, Hayden jarang sekali lembur, bahkan tidak memberikan panggilan telepon.

Baru saja dia ingin mengambil telepon genggamnya untuk memberikan panggilan, seketika dia mendengar suara pintu yang terbuka.

Hayde masuk kedalam dengan sedikit lesu.

“Kenapa? Apakah lembur?”

“Tidak, aku membicarakan beberapa hal dengan ayah, baru saja pulang dari rumah.” Sebenarnya Hayden memang berbincang dengan ayahnya tetapi semua ini bukan tentang pekerjaan, tetapi membahas ingatan masa kecilnya, hubungan diantara ayah dan anaknya ini terbilang baik, ayah memiliki kecerdasan yang tinggi, Hayden mulai mencari tahu ingatan lima tahun yang lalu, ingin melihat bagaimana reaksi ayahnya.

Tetapi ayah Hayden terlihat sangat tenang, jika bukan karena Hayden telah mengetahui hal ini, sangat akan susah mengetahui hal ini dari tatapan ayahnya.

Tidak peduli apa tujuannya itu, demi melindungi dirinya, demi dirinya sendiri, tidak sepantasnta dia menutupi hal ini.

Hayden adalah orang dewasa yang dapat membedakan hal ini, tetapi ayahnya seperti tidak berencana menceritakan kebenaran ini, hanya ingin terus menyembunyikan hal ini, beberapa kali Hayden ingin bertanya padanya, siapakah Rainy itu?

Sayangnya, dia tetap menahannya, dia takut untuk bertanya, maka dia akan semakin susah menemukan petunjuk ini, terlebih lagi ayah yang sangat memahami dirinya ini, pasti akan melupakan semua bekas luka ini.

Mengingat hal ini, Hayden merasa pusing.

“Apakah sudah makan, lapar tidak, aku akan membiarkan Elly untuk masak mie untukmu?” Bretta berjalan kesana, dengan lembut melepaskan jaketnya itu, dia mulai mirip seperti seorang istri, juga begitu lembut.

“Tidak lapar, tidak ada selera untuk makan, kenapa kamu belum tidur?”

“Aku baru saja keluar dari rumah sakit, kakak keempat baru saja masuk kerumah sakit.”

“Bagaimana keadaannya?” Hayden sambil menggandeng Bretta pergi, kedua orang itu berjalan dan duduk disofa.

“Tidak terlalu parah, tetapi terlihat tidak senang.” Bretta menceritakan keadaan Boonie, Hayden tidak berkata apa hanya menghibur nya saja.

Beberapa kali Bretta ingin mengatakan tentang pembunuh itu kepada Hayden, tetapi ketika melihat sikapnya yang kurang baik, dia tidak menceritakan hal ini.

Pagi ini Hayden telah terbang kekota Jing untuk mengadakan rapat, bangun dengan sangat pagi, hanya meninggalkan kecupan ketika Bretta sedang bermimpi.

Ketika Bretta terbangun, dia sarapan kemudian memberitahu Bella dan Elly, kemudian dia sendiri mencari Lexy.

Dimalam hari, kedua orang ini berada dikediaman Lexy, sambil menunggu bulan yang keluar ini, berusaha mencari letak posisi pelaku, yaitu tempat berawan.

Rencana kedua orang ini terbilang cukup baik tanpa kekurangan, semua ini berjalan dengan sangat mulus, pada akhirnya dijam yang telah diperkirakan oleh Bretta, ditambah dengan petunjuk dari cuaca.

“Diarah tenggara kira-kira 30 kilometer, Lexy coba lihatlah ada apa disana?” Bretta bertanya.

Lexy membuka peta ini, kemudian menemukan sebuah tempat, hasilnya ini sedikit membuat tercengang, “Ternyata sebuah pabrik pengelola makanan dingin?”

Bretta terkejut, ternyata sesuai perkiraan mereka, tempat berawan ini pasti kuburan, kuil, gereja, atau mungkin tempat yang dipenuji dengan awan.

Tetapi tidak disangka tempat ini adalah tempat pengelola pendingin makanan? Dan ini bukan tempat yang kumuh bahkan tempat ini baru saja beroperasi.

“Sialan semua ini hancur, sebuah pabrik pasti dipenuhi beribuan orang, dengan orang sebanyak itu bagaimana mungkin bisa ditemukan?” Lexy berkata.