Bretta’s Diary - Bab 744 Tampak Harmonis Tetapi Tidak

Kemudian Hannah memutarkan matanya itu, “Paman kedua, jika tidak memiliki kemampuan perbanyaklah belajar.”

Parker : ...

“Baiklah jika begitu katakan pendapatmu, kamu terlihat seperti mengerti tentang ini.” Parker meletakkan tangannya, berkata kepada keponakkannya ini.

Hannah mendekati pamannya lalu berkata dengan pelan, “Aku merasa percintaan itu... seperti bunga yang berharap untuk bertumbuh, berharapnya ada sesuatu yang menghinggapnya, singa yang menginginkan seekor kelinci, seperti phoenix yang mencari pohonnya, mungkin seperti musim semi yang membutuhkan pohon pillow, seperti dumpling yang membutuhkan cuka, seperti keluarga yang memiliki kekayaan, apalagi lampu diperahu dan kapalnya ini tidak akan terpisah. Tetapi pembicaraanku ini terlalu dalam, aku merasa jika dikatakan lebih dalam lagi seperti dua jiwa yang saling bersama.”

Parker yang mendengar ini seketika wajahnya penuh dengan keterkejutan.

“Kenapa?”

“Dimana kamu melihat semua ini?”

“Pertanyaan ini ditanyakan seperti paman hanya berpendidikan selama 9 tahun saja.”

“Maksudmu...?” Parker sedikit tidak berani membayangkan.

“Paman kedua tidak seperti itu, ini adalah pemikiranku sendiri, berbohong kepadamu jika aku ini seorang bajingan kecil.” Hannah berkata dengan gayanya.

“Astaga keponakkanku ini, tidak disangka... diumurmu yang kecil ini, kamu bisa dengan sangat dalam memahami ini? Perkataan ini jika diringkas, maka kamu seperti melewati permasalahan yang sulit, ini adalah karya dari seorang anak kecil, adakah yang percaya tentang ini?”

“Kamu tidak perlu meringkasnya, apakah tidak pernah mencoba daging babi jadi tidak pernah melihat babi berlari? Dari kecil aku melihat percintaan ayah dan ibuku, lalu melihat dirimu yang selalu mengganti wanita... melihat bibi yang begitu menyukai paman Graham, walaupun aku bodoh, tetapi aku dapat meluruskannya.”

“Haha, Hannah kamu pasti tumbuh menjadi dewi cinta.”

“Tidak perlu, kamu saja yang menjadi dewa cinta, aku harus mengurusi bisnis dimasa depan.”

“Dasar otakmu yang kecil ini, terlihat sangat mirip dengan kakek, rubah tua dan rubah muda.” Parker sangat menyayangi Hannah, kedua orang ini saling bercanda ria diatas sofa.

Pada saat ini Yuna turun dari atas, “Hannah ayo akan ada kelas seni habis ini.”

“Ai? Kakak ipar mengapa anda bisa berada dirumah, tidak bekerjakah?”

Pada waktu ini bisa melihat Yuna disini, membuat Parker merasa terkejut.

“Ah tidak ada, hari ini Hannah ada kelas seni, dan juga dimalam hari dia ada pertandingan MC, aku akan membawanya.”

“Hal seperti ini, mintalah ibu atau Bernice saja, mereka sungguh tidak memiliki pekerjaan, maka anda tidak perlu repot-repot untuk melakukan ini bukan?”

“Tidak apa-apa, memang sebenarnya aku menemani anak ini, anggap saja untuk sebuah kompensasi.”

Hannah berjalan kearah ibunya, seketika Parker mengingat kejadian kemarin, dengan hati-hati dia bertanya, “Kakak ipar apakah kamu dan kakakku sudah membaik?”

Mata Yuna terlihat sangat kacau, lalu tersenyum, “Iya, tidak apa-apa, maaf sudah membuat kalian ikut campur.”

“Perkataan ini sangat sungkan, kakak ipar kamu harus baik-baik saja, jika saja kakakku menjahati kamu lagi, maka aku akan mengurusinya.”

“Iya.” Yuna menganggukkan kepalanya, juga tidak berkata dengan banyak dan dia bergegas untuk keluar dari rumahnya.

Yuna menggunakan mobil balap Maserati, dengan interior berwarna merah ini terlihat sangat bagus.

Hanya saja uang dan materi ini tidak begitu berarti baginya.

Keluarga Yuna terbilang cukup, walaupun tidak semewah dan sekaya keluaega Xie, tetapi dari kecil dia hidup diluar, baik orang tua dan saudaranya mempunyai pekerjaan yang layak dan tidak kekurangan akan ini.

Mereka berada didalam keluarga yang harmonis dan juga membina putrinya menjadi seseorang yang sangat percaya diri, lalu karena dia begitu mencintai Jilian maka dari itu dia memilih untuk pulang.

Setelah dia masuk dikediamannya Xie dia mulai membantu usahanya Xie, dan mengembangkan kariernya.

Tetapi hari ini, dia malah kehilangan sesuatu yang paling berharga dihidupnya...

Kata maaf dari Jilian membuat mereka tidak lagi dalam perang dinginnya, tetapi sekarang membuat sebuah jarak dengan kata lain——Tampak harmonis tetapi tidak.

“Hannah.”

“Iya?”

“Jika ayah dan ibu berpisah kamu akan memilih untuk hidup bersama siapa?” Yuna yang memegang setir mobilnya bertanya pada putrinya.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu