Bretta’s Diary - Bab 771 Menunggu Ribuan Tahun

Bretta Hua sedikit mengangkat sudut mulutnya, "Ini aku beli sendiri yang membeli bahannya, mendesainnya sendiri lalu mencari orang untuk menjahitnya."

"Kamu sangat hebat? kenapa kamu tidak membuka toko baju sendiri?"

"Khawatirnya aku tidak mempunyai bakat seperti itu."

"Haha... sebenarnya kamu itu dingin dan tidak terlalu suka berbisnis bukan?"

Bretta menanggukkan kepalanya...

Parker berusaha mencari topik untuk berbincang dengan Bretta tetapi setelah perbincangan yang cukup lama pada akhirnya tidak ada lagi topik yang bisa dibicarakan.

Bretta merasa sangat lelah , dia menutup matanya dan beristirahat.

Disaat seperti ini Parker memutarkan lagu seorang gadis yang patah hati dan lagu yang diputarkannya tidak pernah ia dengarkan sebelumnya.

Karena mobil ini dulunya pernah dipinjamkan untuk beberapa saat dan digunakan terus oleh saudara pada saat itu.

Tetapi dalam pendeskripsian didalam lirik lagu itu, semakin di dengar olehnya dan entah mengapa dia merasa sangat cocok dengan situasinya saat ini, lirik lagunya——

Saat musim panas tahun lalu, aku bertemu denganmu kemudian merindukanmu sepanjang tahun.

Aku menyukai sebagaimana kamu yang sangat cantik sampai bisa membuat runtuh kota, dan aku sangat suka tawa mu yang sangat manis bagai buah pir.

Suka pada saat kamu menunjukkan gaya sombong dengan mengangkatkan dagu sambil menatap dengan matamu, dan lebih suka lagi ketika kamu tetap cantik dalam diam seperti seorang peri.

Kamu bilang kamu menyukai bulan september yang tenang dan aku sangat suka pada setiap kedipan matamu.

Kamu bilang bahwa kamu menyukai kesedihan yang dibawakan oleh salju putih, tetapi aku menyukai kamu yang berada di bawah hujan salju, berpura-pura dengan ku hingga memutih rambutnya.

Dalam hatiku kamu adalah rahasia yang sangat sakral, semua orang juga mengetahui rahasia ini.

Tetapi saat aku ingin mendekatimu lagi aku malah melewatkan kesempatan yang baik.

Kamu bilang kamu telah menemukan pasangan yang sangat dicintai dan aku hanyalah sebuah bayangan untukmu.

Tetapi apakah kamu juga melihatnya, aku juga sangat ingin memilikimu dengan kamu yang seperti ini, dan ingin menjadi kesatria hitam bagimu.

Menemanimu ke ujung dunia sambil melihat bintang yang banyak.

Semua orang berkata, bagaimana bisa aku masih tidak melepaskanmu dan sebenarnya aku juga sangat ingin menanyakannya pada diriku sendiri.

Di bagian pesonamu yang mana sampai membuatku menjadi seperti ini, membuatku berdiam diri dalam kesunyian seperti sedang memainkan cerita mono-drama.

Pernah ada saat dimana aku berpikir, apakah ribuan tahun yang lalu, kita pernah saling mencintai.

Jadi ini ini alasan mengapa dalam kehidupan ini membuat aku terlibat dan merasa kehilangan dan jika aku masih diberi kesempatan untuk bersamamu, bahkan menunggu ribuan tahun lagi aku rela.

Lalu Parker tidak bisa mendengarkan iringan musik nya lagi, tetapi hanya mendengarkan lirik dari lagunya saja.

Dia bahkan merasa bahwa lagu ini dibuat untuknya, semakin dia mendengarkannya semakin membuat dia merasa khawatir.

Dia dengan hati-hati melihat kearah Bretta tetapi dia sudah tertidur dengan pulasnya.

Parker merasa sangat sedih dan sekaligus bersyukur, sangat sedih karena dengan sangat susah akhirnya mereka bisa berdua tetapi Bretta hanya tertidur dengan sangat pulas, melewatkan kesempatannya untuk berbicara lebih banyak dengannya.

Dan yang membuatnya merasa bersyukur adalah Bretta dapat dengan pulas tidur di dekatnya, dengan kata lain Bretta merasa aman berada di dekatnya jika tidak orang seperti Bretta tidak akan mudah tertidur dengan pulas disaat seperti ini dengan orang asing.

Parker Xie memutarkan lagu itu berulang-ulang sampai akhirnya mereka telah tiba di pintu masuk Orchard Cottage.

Melihat Bretta yang belum terbangun membuat dia tidak berani membangunkan Bretta maka itu dia membiarkan Bretta untuk tidur lebih lama didalam mobilnya, tetapi sebenarnya Bretta hanya setengah tidur.

Begitu mobilnya berhenti, dia tersadar dan bangun dengan ekspresinya yang kebingungan.

"Aa... sudah tiba." Sambil berkata dia mendorong pintu mobilnya ini.

"Bretta"

"Ya?"

"Lagu ini sangat enak didengar, ketika kamu kembali dengarkanlah lagu ini." Parker Xie mengeluarkan kaset dcdnya nya dan memberikan kepada Bretta.

Bretta menerimanya , lalu Parker menambahkan lagi : lagu terakhir judulnya --- Untukmu Aku Menunggu Ribuaan Tahun

Bretta Hua menganggukkan kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.

Tanpa banyak berpikir lagi, Bretta ingin secepatnya turun dari mobil dan menjernihkan kepalanya.

Tak disangka Parker dengan kepala yang panas dan tidak tahu mengapa secara tiba-tiba saja menarik pergelangan tangan Bretta.

Bretta dengan terkejut dan bertanya, "Apa yang mau kamu lakukan?"

"Bretta... Aku..." Detak jantung Parker terasa lebih cepat dan ada banyak kata-kata yang ingin dikatakan oleh Parker dengan memanfaatkan keadaan seperti sekarang ini.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu