Bretta’s Diary - Bab 583 Inisiatif Melamar

keterampilan Bruce Wang, bukanlah pertama kali di lihat oleh Beatrice Hua, tapi kali ini lebih keren dibanding sebelumnya.

Lagian sebelumnya hanya berurusan dengan Dylan Xu si sampah itu, hari ini yang di hadapi adalah tiga orang hitam berposter tubuh besar dan tinggi.

Oleh karena itu Bruce Wang juga mengeluarkan kekuatan yang absolut, gerakan menghindar sangat cepat, gerakan meninju juga sangat cepat.

Gerakannya sangat cepat, ketiga orang di hajar hampir terdengkur, diri sendiri sekali pun tidak terpukul, hebat.

Tapi yang tidak di sangka adalah, salah satu diantaranya membawa pistol, legalisasi senjata api sebenarnya tidak kondusif bagi hukum dan ketertiban.

Beatrice Hua berteriak dengan keras dari belakang, " Hati - hati. "

Dia sambil bernangis, mengira tamatlah sudah, Bruce Wang juga merespon dengan sangat cepat, dia melompat ke samping, dan menginjak perut orang itu.

Tiba - tiba pria itu meratap, muntah darah, pistol dalam tangannya jatuh ke lantai.....

Tidak tahu lewat berapa lama, mobil polisi menderu, Beatrice Hua duduk dalam apotik swasta, menanggis.

" Hanya tergores kulit, kamu nanggis apa. " Bruce Wang tertawa.

" Kamu masih tertawa, buat aku takut saja, tadi aku kira kamu sudah mau mati. " Beatrice Hua mana pernah mengalami pemandangan seperti ini, hatinya benar - benar ketakutan, sekarang masih belum melambat kembali.

Bruce Wang, saat dia sekolah ke luar negeri, juga pernah bertemu dengan perang pistol, oleh karena itu tidak terlalu terkejut.

Lengannya hanya tergores oleh peluru, itu karena menganggap remeh musuh, jika tidak sebenarnya tidak bisa melukainya, dan kekuatan tidak berada dalam satu level.

Selain klinik, secara simbolis membuat transkrip kecil, berdua tiba rumah sudah tengah malam jam 12 lebih.

" Kamu lapar tidak mau aku gorengkan steak sapi ? " Bruce Wang bersenandung ke Beatrice Hua, suaranya lembut.

" Kamu sudah begini, masih bisa gorengkan steak untuk aku ? "

" Aku benar - benar tidak apa - apa, selain goreng steak, aku masih bisa melakukan yang lain .... kamu percaya tidak ? "

" Bruce Wang kamu benar sangat tidak murni, sudah jam berapa sekarang ? " Beatrice Hua marah merasa malu, memukul bahunya.

" Kamu sudah banyak mikir, yang saya maksud, selain mengoreng steak, aku masih bisa buat kopi kasih kamu. "

Beatrice Hua : .....

" Kamu tadi apakah salah paham ? "

" Kamu sengaja .... ." Beatrice Hua menutup wajah, sangat canggung.

Orang ini jangan lihat perkataannya sedikit, tapi jahat, berhati jahat, tidak heran para ahli rasi semua mengatakan bahwa pria capricorn luar tampak dingin tapi dalam jahat, ternyata benar.

Beatrice Hua dan Bruce Wang juga termasuk terancam tapi tidak berbahaya, perasaan berdua bertambah semakin dalam.

Dalam hati Beatrice Hua, pria ini adalah harta pusaka dia, pahlawan dia, tidak membiarkan siapapun menganggu atau meremehkannya.

Dan satu sisinya lagi, kepala Parker Xie sudah mau pecah.

Mulai dari Keluarga Zhong menginjak masuk pintu, dia langsung merasa, sudah ada kerepotan.

Malam menjelang tahun baru imlek, hari spesial ini, orang tua Keluarga Zhong, membawa putri tercinta Felice Zhong ke Keluarga Xie.

Juga telah membawa tidak sedikit hadiah yang mahal, apa maksud dari ini ?

Orang Keluarga Xie semuanya juga sudah tahu, oleh karena itu di meja makan sengaja tidak mengungkit topik pembicaraan ini, tapi Felice Zhong sudah tidak bisa menahan, langsung memulai pembicaraan, " Paman Xie, abang, kakak ipar, adik perempuan, kebetulan kalian semua hadir, aku juga berterus terang. Aku suka Parker Xie, aku ingin menikah dengan dia, hari ini datang ke sini, merupakan sebuah lamaran.

" Lamaran ? (batuk - batuk ) ... terlalu aneh, wanita boleh dengan sendiri membuat lamaran, oh tuhan. " Bernice Xie hampir tersedak.

" Bernice Xie, tidak boleh bersikap tidak sopan, jangan sembarang bicara. " Nyonya Xie mengingatkan anak perempuannya.

Tetapi jangan bilang Bernice Xie, walaupun orang lain juga akan benar pertama kali mendengar wanita boleh melamar pria, semuanya juga di buat shock, Parker Xie sendiri hanya merasa kulit kepalanya mulai kebas.

" Saudari bicaralah perlahan, tidak terburu - buru, makan. " Orang tua Parker Xie juga orang pintar, juga ingin bermain putaran.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu