Bretta’s Diary - Bab 659 Tak Berani Melihat Cahaya

Lima menit kemudian, Lexy Feng membuka pintu dan keluar, sambil mengelap tangannya dengan handuk. “Sudah selesai, tapi aliran Yin di kamar itu terlalu kuat, sementara ini tidak bisa ditempati orang, tolong kalian panggil para biksu di kuil untuk melafalkan Mantra Welas Asih untuk membersihkannya. Barang yang kotor sudah kubawa pergi. Felice Zhong tak sampai setengah jam lagi akan siuman, bisa makan dan minum, dan kejiwaannya kembali normal.”

“Nona Feng, terimakasih banyak, kami keluarga Zhong tak akan melupakannya.” Tuan Zhong berkata dengan penuh hormat, kedua tangannya dikatupkannya.

“Santai saja, aku menerima uang untuk menyelesaikan masalah ini, kalian tidak perlu terlalu bermulut manis kepadaku. Aku pergi dulu.”

Graham Qin tak bisa menahan tawa, ia mengikuti Lexy Feng keluar dari mansion keluarga Zhong.

“Lexy Feng, sebenarnya setan apa yang berada di tubuh Felice Zhong?” Graham Qin penasaran.

Lexy Feng membuka tangannya, dan menghampiri Graham Qin, di telapak tangannya terdapat seekor laba-laba seukuran tutup botol air mineral.

Hal ini membuat Graham Qin ketakutan, ia segera mundur beberapa langkah. “Aku paling takut dengan laba-laba, jauhkan.”

“Bodoh, ini hanya mayatnya.” Lexy Feng mencibir.

“Hanya hal seperti ini, membuat Felice Zhong menjadi gila?” Graham Qin masih tidak percaya.

“Jangan meremehkannya, ia telah ada sejak 300 tahun lalu, namun ia telah digunakan oleh orang jahat untuk tujuan yang tidak benar.” tebak Lexy Feng.

“Nona Feng, kau mendapatkan 200 juta dalam sekejap, apakah kau tidak mengajakku makan mewah? Aku si asisten ini, sepertinya ada biaya asisten, saat aku mendengarmu menghitung tadi.”

“Jangan mempermalukan diri, kau begitu kaya masih saja memeras orang miskin sepertiku. Tak ada makan mewah, makan sup hotpot mau tidak?”

“Tentu mau, makanan apapun aku mau.”

Graham Qin langsung menerimanya, ia dan Lexy Feng pergi makan sup hotpot. Saat sedang makan, Lexy Feng memberitahu Brett di Wechat.

Masalah Felice Zhong sudah beres, Parker Xie bisa tenang. Ia tak perlu menikahinya, kedua keluarga juga tak perlu berselisih.

Namun Bretta Hua masih merasa ada yang aneh, fengshui kota Jiang sangat bagus, bagaimana bisa ada siluman laba-laba berusia 300 tahun? Ini tak dapat dijelaskan.

Sebelumnya, selama bertahun-tahun kota Jiang selalu aman sentosa. Sejak ia turun dari gunung, dan menikah dengan Hayden Jiang, neneknya meninggal, sepertinya semuanya berubah.

Sebelumnya, saat Bretta Hua mengamati langit, ia juga merasa ada sesuatu yang salah, tidak seperti rasi bintang beberapa tahun lalu. Tapi... ia juga tak tahu kenapa.

Ia dan Lexy Feng tidak sama. Lexy Feng mendapatkan pengetahuan turun temurun dari keluarganya, ia tahu lebih banyak. Sementara Bretta Hua, tak seorang pun yang mengajarinya tentang hal ini, ia mempelajarinya sendiri.

Di sisi lain, George Gao dan Bella Yin sedang pergi berkencan untuk pertama kalinya, keduanya sedikit gugup namun antusias. George Gao mendengarkan nasehat mereka untuk tak terlalu menunjukkan kekayaannya. Ia hanya mengendarai Audi A7 hitam, sejak pagi ia telah datang untuk menjemput Bella Yin. Sebetulnya bulan Maret dan April di kota Jiang masih sangat dingin, di banyak tempat salju belum mencair.

George Gao menyetir 2 jam untuk membawa Bella Yin ke wahana permainan air di kota tetangga. Mereka berdua masih muda, mereka sanggup bermain air seharian disana, Bella Yin belum pernah merasa sebahagia itu.

Apalagi melihat George Gao memperhatikannya dengan baik, membelikannya air, membelikannya baju renang, membuat hatinya terasa hangat.

“Bella, kau ingin makan apa siang ini?”

“Semua bisa, terserah.”

“Terserah membuatku bingung, sebentar kupikirkan dulu, kau mau paha kalkun? Sangat terkenal disini, ia sangat besar, dan setelah dipanggang, kau bisa langsung memakannya dengan tangan.”

“Baik, aku suka makan daging.”

Akhirnya, mereka berdua sambil memegang paha kalkun, sambil mengambil foto candid satu sama lain, senyum Bella Yin terlihat sangat cerah.

Di moments Wechat, terlihat selembar foto mereka berdua dipajang. Bella Yin hanya menuliskan emoji tersenyum, tapi Bretta Hua tahu gadis itu pasti sangat gembira.

Elly Chun meliriknya dengan wajah masam, “Saat baru berpacaran semuanya seperti itu, setelah beberapa saat akan menjadi dingin.”

“Elly Chun, apakah kamu tidak begitu senang melihat Bella Yin dan George Gao?” Bretta Hua bertanya dengan santai, tanpa bermaksud mengkritik.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu