Bretta’s Diary - Bab 555 Telah Di Santet

Hayden Jiang : Baiklah, aku sangat penasaran dengan kemampuanmu, aku pasti akan pulang lebih awal.

Setelah mereka saling mengirim pesan, hati Hayden Jiang pun merasa lebih baik.

Keesokan harinya, tanggal 27 bulan 12 penanggalan imlek.

Sudah akan libur hari raya imlek, jadi perusahaanpun sudah mulai memasuki masa libur panjang, Parker Xie berkendara menuju perusahaannya lalu membagikan THR.

Saat pulang, dia teringat ingin membelikan hadiah untuk keponakannya, dia pun pergi ke mall, tapi tidak di duga, saat berada di dalam mall, dia di tabrak oleh orang.

“Bagaimana caramu berjalan?” Parker Xie mulai marah.

Orang itu memakai topi jadi tidak terlihat jelas apakah dia pria atau wanita, dia menunduk dan bertingkah seperti tidak mendengar apapun, lalu langsung pergi, Parker Xie sangat marah dan memakinya.

Parker Xie tidak menduga, bahwa saat ini, di dalam lengan bajunya ada serangga merah yang berukuran lebih kecil dari kuku, dan langsung masuk kedalam bajunya.

Parker Xie hanya merasa lengannya gatal, dia sempat menggaruknya, tapi dia tidak terlalu mempedulikannya.

Satu jam kemudian, Parker Xie merasa bahwa tubuhnya menjadi panas.

Dia mengira dirinya panas...... lalu dia mengambil kompres dari lemari es.

“Paman kedua, kamu kenapa?” Tanya Hannah Xie dengan penasaran.

“Sepertinya sedikit demam.”

“Wah, kalau demam harus suntuk di bagian pinggul.”

Parker Xie: ......

“Jangan sembarangan bicara.” Parker Xie merasa canggung.

“Sungguh, ibuku yang bilag, kalau suntik di bagian itu akan cepat sembuh, kalau suntik dibagian tangan akan lebih bahaya.”

“Uhuk uhuk...... Paman adalah orang dewasa, paman tidak apa-apa.” Parker Xie juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada keponakannya ini.

Hannah Xie memeluk hadiah yang di berikan oleh Parker Xie, itu adalah boneka barbie yang berteknologi tinggi, bisa bicara, sangat lucu.

Satu boneka 100juta lebih, sikap Parker Xie kepada Hannah Xie, sungguh terlihat bahwa dia sangat menyayangi keponakannya ini.

Bernice Xu pergi berbelanja bersama kakak iparnya, saat kembali , mereka membawa banyak sekali barang.

“Ibu, apakah sudah bisa makan? Aku sungguh lapar.” Sekali masuk pintu, Bernice Xu sambil berkata sambil berteriak lapar.

“Sudah siap, kakak pertamamu dimana, siapa yang menelepon dia ?” Ucap Nyonya Xie.

“Aku saja.”

Parker Xie mengambil telepon, awalnya dia ingin menelepon kakaknya, tapi entah kenapa dia malah menelpon Bretta Hua, dia juga tidak tahu kenapa?

Bretta Hua: Hallo?

Parker Xie: Bretta......

Bretta Hua: Iya, ini aku.

Parker Xie: Astaga, apa yang aku lakukan, aku bukan mau menelponmu, sepertinya aku salah telepon.

Bretta Hua: Tidak apa.

Parker Xie: Sungguh maaf, aku tutup teleponnya sekarang.

Setelah menutup telepon, Parker Xie berdiri dan merobek kompresnya, lalu membuang kompresnya kelantai, dia menjadi sangat gugup.

“Bibi, pamanku demam, cepat kamu lihat.”

Hannah Xie menyadari ada yang aneh dari pamannya, jadi dia memanggil Bernice Xu.

Bernice Xu membawa tas dan berjalan mendekat, dia melihat kakaknya ini.

“Wajah kamu sangat merah...... kenapa? Kakak kedua?”

“Tidak apa, aku pergi menghirup udara segar dulu, kamu telepon kakak pertama.”

Parker Xie bernafas dengan tidak stabil, dia mengambil jaket lalu pergi, dengan wajah yang aneh.

“Kakak keduaku kenapa, siapa yang membuat dia marah?” Ucap Bernice Xu.

“Paman sakit, aku sudah melihatnya, tadi dia masih mengambil kompres, aku menyuruhnya pergi suntik, tapi dia tidak berani pergi, mungkin takut sakit...... sungguh pengecut.” Ucap Hannah Xie.

Bernice Xu merasa ini masih tetap aneh, tapi dia juga tidak tahu mana yang aneh.

Parker Xie baru duduk di mobil, dia langsung merasa ini sudah sangat kacau.

Karena reaksi itu sangat terlihat jelas, seperti makan tiram dalam jumlah besar, sungguh......merasa sangat panas.

Dia melepaskan jaketnya, dan hanya memakai baju kaos berwarna putih.

Lalu dia menginjak gas, dia mengendarai mobil ferrari merah, dan melaju dengan sangat cepat.

Dia sendiri juga tidak ingat bagaimana bisa menelepon Bretta Hua, dan mengundangnya keluar.

Akhirnya, didalam toko teh kecil, dia bertemu dengan Bretta Hua yang tidak tahu apa-apa.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu