Bretta’s Diary - Bab 270 Menyesal

Terakhir kalinya Bonnie Hua datang mencarinya, terlihat jelas bahwa ia hanya ingin mengajaknya baikkan, namun, ia sudah mengucapkan kata-kata yang kasar untuk menyelesaikan hubungan mereka.

Ia mengira semua rasa sakit ini akan hilang dalam waktu yang singkat, siapa yang menyangka bahwa Bonnie Hua......

“Bagaimana......bisa?” Andrew Bai tidak tahu harus berkata apa, ia seakan-akan menjadi lemah sejenak.

“Carilah tempat yang enak untuk dipakai berbincang.”

Bretta Hua menatap sekeliling, ia merasa bahwa ia tidak sepatutnya mengatakan hal itu disini, lagipula, permasalahan Bonnie Hua itu bukan sebuah permasalahan yang dapat selesai dijelaskan dengan menggunakan dua buah kalimat.

Andrew Bai menganggukkan kepalanya, lalu langsung membeli kopi untuk Bretta Hua.

Walaupun mereka berkata bahwa mereka akan meminum kopi bersama, namun, mereka tidak menyentuhnya sama sekali, pada saat ini, siapa yang masih memiliki keinginan untuk meminum kopi?

Bretta Hua menceritakan kejadian tersebut secara keseluruhan sekali, ia memulai pembicaraan mulai dari saat Bonnie Hua mengalami demam.

Andrew Bai menghitung hari, kebetulan itu adalah terakhir kalinya ia datang mencarinya, ia tiba-tiba merasa sangat tidak enak.

Ia melipat kedua tangannya, lalu menggenggamnya erat, lalu berkata,”Semua ini adalah salahku, ia datang mencariku pada hari itu, ia berkata bahwa ada orang yang sedang mengejarnya, aku mengerti maksudnya, ia ingin memancingku sejenak agar aku menanggapinya, namun, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, aku benar-benar...... Aku sudah memikirkannya sejak lama, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi keadaan keluarga kalian yang sangat elegan, lagipula, ayah dan ibumu juga menyepelekanku, mereka juga tidak akan menyetujui aku bersama dengan Bonnie Hua, aku berpikir, aku hanya akan mendoakan agar ia selalu baik-baik saja, siapa yang menyangka...... Semua ini adalah salahku, jika bukan karena perkataanku, ia tidak akan mengalami demam, ia juga tidak akan......”

Andrew Bai sudah merasa sedih sejak awal, saat ia mendengar bahwa Bonnie Hua demam tinggi karena sakit hati, ia akhirnya semakin merasa bersalah.

Ia ingin sekali segera menusuk dirinya demi membalas dendam Bonnie Hua.

Bretta Hua hanya menatapnya diam.

“Jika benar-benar kanker, kita hanya akan berpikir bahwa itu adalah takdirnya dan tidak akan menyalahkanmu, sel kanker tidak hanya muncul dalam satu atau dua hari, ia pasti sudah memiliki tanda-tanda sejak awal, emosinya tidak terlalu baik belakangan ini, salah satu alasannya adalah karena ia juga terus-menerus tidak ingin makan, sehingga daya tahan tubuhnya berkurang, kamu tidak perlu merasa bersalah, merasa bersalah juga tidak akan ada gunanya. Aku hanya datang untuk menyampaikan hal ini kepadamu, malam ini pukul delapan, kami berempat akan melakukan akupuntur, dokter berkata bahwa akupuntur akan memiliki resikonya tersendiri. Jika ia memang mengidap kanker, maka itu bisa saja merangsang tumbuhnya sel kanker. Setelah keluarga kami berdiskusi, kami tetap bersedia untuk menghadapi resiko ini.”

“Aku minta maaf kepada Bonnie Hua,”Andrew Bai menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia benar-benar merasa tersakiti.

“Kami berempat paling khawatir terhadap dirimu, walaupun ia tidak mengatakannya, namun aku tahu, aku datang hanya untuk memberitahu yang sebenarnya kepadamu, bagaimana denganmu? Putuskan sendiri, apakah kamu ingin pergi menjenguknya, atau kamu tidak ingin menghiraukannya lagi setelah kalian berpisah, semuanya tergantung kepadamu, kita tidak akan mengganggumu.”

Bretta Hua langsung berdiri setelah selesai mengucapkannya.

Andrew Bai bahkan lupa mengucapkan terima kasih kepada Bretta Hua disaat ia sudah menyampaikan segalanya.

Jika tidak ada yang datang mencarinya, jika Bonnie Hua benar-benar.......

Maka, ia menebak ia akan terus merasa tidak tenang sepanjang hidupnya.

Malam hari pukul enam.

Karena Bonnie Hua hendak melakukan akupuntur, semua anggota keluarga Hua hadir, bahkan Brenda Hua yang umumnya sulit ditemui juga hadir, jika ia memang hadir untuk memberi perhatian, maka itu juga sudah cukup baik.

Hayden Jiang khawatir emosi Bretta Hua akan berantakkan, ia juga tetap menemaninya.

Bonnie Hua tidak tahu penyakit apa yang ia sedang lewati, sehingga dokter hanya berkata bahwa mereka akan melakukan pengecekan daya tahan tubuh, sehingga emosi Bonnie Hua cukup baik.

Sebelum melakukan operasi, dokter utama membawa beberapa perawat di koridor dan membicarakan hal itu di belakang Bonnie Hua.

“Karena pasien memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah, maka, mungki saja ia akan mengeluarkan darah yang cukup banyak pada saat operasi, untuk mempersiapkan diri, kita akan memerlukan darah dari anggota keluarganya, ia bergolongan darah AB, kebetulan sekali kita sedang kekurangan kantong darah AB, kalian semua adalah keluarganya, siapa yang bergolongan darah AB? Mohon kalian donorkan 800CC.”

800CC berarti mereka akan memerlukan dua orang, satu orang hanya boleh mendonorkan paling banyak 400CC.

Semua orang terdiam setelah dokter mengucapkan hal tersebut, keluarga Hua memang sangat misterius, selain daripada Ayah Hua yang tidak bergolongan darah AB, Habert Hua dan kelima anak perempuannya memiliki golongan darah AB, sehingga, ini tidak akan menjadi hal yang sulit.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu