Bretta’s Diary - Bab 41 Perkelahian Master

Andrew Bai terhindar dari bencana karena menemani Bonnie Hua dirumah sakit, namun saat ia menerima telepon, ia langsung menghubungi Bretta Hua.

Wajah Bretta Hua menjadi pucat, namun ia tak berdaya, untungnya pemadam kebakaran didekatnya segera memadamkan api, diantara puluhan polisi, tidak ada yang meninggal, namun tujuh orang terkena luka bakar, salah satunya ada yang terluka parah, dan dilarikan ke unit perawatan intensif untuk di periksa, pimpinan Andrew Bai, bagian sisi kirinya terbakar, semua bagian telinganya lecet.

Namun Kevin Liang telah menghilang... Lexy Feng rasanya ingin marah, namun tak berdaya, kehidupan memiliki banyak musibah.

"Bretta, bagaimana sekarang, sulit menemukan orang yang...." Lexy Feng menghela nafas, merasa bahwa yang didepannya adalah sia-sia, namun wajah Bretta Hua tampak tenang, "Ia akan kembali, selama kita mengawasi, kamu jangan lupa, roh yang ia besarkan masih belum ia bawa pergi, bagaimana mungkin ia akan menyerah?"

Mata Lexy Feng bersinar setelah mendengarnya...mengacungkan ibu jarinya,"Kamu memang pintar, sellau menemukan pointnya."

"Kali ini benar-benar dibuat kesal oleh para polisi itu,."Ketika Lexy Feng memikirkan pimpinan Andrews Bai yang bodoh, aku merasa kecewa.

Bretta Hua tidak mengatakan apa-apa, hanya saja kemudian ada berita lagi, dan tidak mengungkapkannya, bukan tidak mempercayai Andrews, namun takut akan menambah bahaya, ini mengancam nyawa.

Setelah identitas pembunuh itu terungkap, dengan sendirinya akan bersembunyi di tempat yang lebih aman, polisi hanya dapat terus mencarinya, Bretta Hua dan Lexy Feng menggunakan cara sendiri.

Arah mata Lexy Feng terus menatap ke arah Kevin Liang, dan benar saja pada malam kedua, ia diam-diam pada jam sebelas tiga puluh malam menyelinap kedalam pabrik penyimpanan makanan beku,

Ada karakter yang tidak terlihat dengan mudah, jadi tidak ada yang memperhatikannya, hanya melihat Kevin Liang yang pergi ke pabrik penyimpanan, pabrik penyimpanan makanan beku sangat banyak, Kevin Liang pergi ke gudang yang bernomor tujuh belas.

Setelah kekuatan itu memberitahukan berita ini kepada Lexy Feng dan Bretta Hua, mereka langsung pergi ke tempat yang posisinya tak jauh dari mereka.

"Aku membuat beberapa jurus untuk memblokir pintu depan dan belakang untuk menangkap penjahatnya, kamu tunggu saja di dalam mobil." Lexy Feng memberitahu Bretta Hua.

Bretta Hua tertawa sembari menganggukkan kepalanya, bukan karena ia takut mati, namun karena telah berjanji kepada Hayden Jiang untuk tidak lagi menggunakan keahlian itu, dan tidak lagi mengambil resiko, namun karena Lexy Feng adalah anggota keluarga Feng, ia pasti memiliki kekuatan.

Bretta Hua juga tidak mencemaskan Lexy Feng akan terjadi masalah, mundur sepuluh ribu langkah bicara, jika terjadi sesuatu pada Lexy Feng, ia tidak akan tinggal diam.

Lexy Feng telah siap untuk datang, jadi ia berpakaian dengan rapi dan bersih, jas hitam panjang dengan sarun tangan kulit di pergelangan tangan.

Tas kanvas berwarna merah yang dipakai miring, bagian luar tas ini disulam dengan menggunakan benang hitam, sangat teliti.

Isi didalam tas, adalah mantra, mahoni, dan kunci jiwa yang telah disiapkan oleh Lexy Feng, tujuannya hari ini sangat jelas, yang pertama, untuk menangkap Kevin Liang, yang kedua, menyelamatkan jiwa-jiwa yang terperangkap.

Saat Lexy Feng masuk, Kevin Liang yang memegang kotak berwarna hitam baru saja akan keluar,kedua orang itu berjalan saling berhadapan.

"Haha, mau pergi kemana?"Lexy Feng langsung menahannya di depan pintu penyimpanan beku.

Kevin Liang benar-benar sama seperti di foto, perawakan yang sempuurna, tidak seperti orang jahat.

Kotak hitam yang dibawa olehnya terlihat oleh Lexy Feng.

"Aku mengira mengapa polisi bisa begitu cepat menemukanku, ternyata adalah orang yang tinggi." Ia tampak tenang.

Lexy Feng merapikan rambut di telinganya, terlihat indah dann menawan, "Tidak tinggi, aku hanya setinggi satu meter enam puluh lima kakak."

Kevin Liang melihat sekilas tas yang dibawa oleh Lexy Feng, ia mengetahui bahwa wanita ini tidaklah mudah, ia tidak berniat untuk lari, namun meletakkan kotak hitam itu di dalam tasnya.

Kemudian menarik keluar tongkat hitam yang dapat dilipat, mengarahkannya kepada Lexy Feng.

Pemukul itu mengarah ke kepala Lexy Feng, dan ia menutupi wajahnya.

Lexy Feng pun tidak tergesa-gesa, menghadapi tangannya yang memegang tongkat, ia kemudian menerbangkan selembar mantra yang berteriak,"Ding."

Orang itu tak dapat bergerak sama sekali, ia yang memegang tongkat itu berhenti ditengah-tengah.

Lexy Feng tertawa sejenak, berjalan kearah nya dan mengambil kotak hitam tersebut, kemudian menyentuh ranselnya, hanya merasa sedikit sakit, kemudian mundur beberapa meter.

Ternyata, pria ini tanpa sadar melepaskan dirinya dari mantra yang membuat tubuhnya kaku, kemudian berbalik dan menendang bagian perutnya.

Ia membekap perutnya, "Tiba-tiba dapat melepaskan mantraku, anak muda, kamu boleh juga."

"Pada dasarnya tidak ada hubungannya denganmu, kenapa ikut campur masalah ini? Orang itu kemudian menatap Lexy Feng, dan ada rasa ingin membunuh dari matanya.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu