Bretta’s Diary - Bab 710 Sebuah Laporan Kecil

Setelah makan malam, Hayden dan Bretta menuju ke ruang piano sambil menikmati sebuah minuman.

Elly yang mengantar teh hijau ini dengan lembut dia menutup pintu untuk kedua orang didalam ruangan ini.

“Hmm, nona dan tuan memang pasangan yang serasi, seperti yang dikatakan dimedia belahan jiwa?” Elly berkata.

“Bukankah kamu juga begitu dengan George?” Perkataan Elly ini tidak tahu apakah ini perkataan yang menusuk atau apa.

Bella hanya tersenyum dan tidak memasukkannya kedalam hati, kedua orang ini kembali pada kesibukannya.

Didalam ruangan piano, perasaan Bretta terasa membaik lalu dia duduk sambil memberikan sebuah alunan musik yang berjudul Spring Moon Flower Night.

Hayden yang melihat bulu matanya yang begitu lembut itu hatunya merasa bahagia, “Buddha berkata, seseorang yang tidak berjodoh dengannmu walaupun kamu telah bersamannya selama tiga tahun lima tahun, hanya akan bersamamu selama bertahun-tahun, tetapi jika kamu bertemu dengan jodohmu, dia hanya cukup berada didepanmu dan membuat kamu merasakan seluruh perasaanmu, Bretta aku selalu saja merasa beruntung, aku bisa berada diumur yang paling baik bertemu dengannmu.”

Bretta mengangkat kepalanya, dengan mata yang penuh kelembutan dia berkata, “Jika memang jodoh pasti akan kembali pada tempatnya.”

“Haha, aku yang berkata dengan panjang lebar ini hanya dibalas sepatah kata oleh nyonya Hayden ini.” Hayden merasa lucu.

Walaupun permasalahan Rainy belum bisa diselesaikan, tetapi Bretta tetap dapat mempertahankan cintanya ini, sebuah rasa pengertian dan kepercayaan.

Walupun ada sepuluh Rainy tidak ada masalah bukan?

Disisi lain, Lanny yang merasakan amarah itu, dia kembali kekediaman Wang dan membuat keributan yang cukup lama, tetapi karena dirinya berada dirumah orang lain, maka dari itu dia tidak berani marah,

Akhirnya setelah dia mencari cara, dia menemani nenek Wang untuk berjemur barulah pada saat itu dia beraksi.

“Bibi.”

“Ya?”

“Hari itu aku melihat Beatrice dibawa oleh kakak sepupu”

“Benarkah?” Nenek Wang tidak merasa terkejut, dia mengetahui jika Beatrice dan Bruce selalu saja bersama.

“Kak Beatrice memang baik, mepunyai uang, melihat aku yang menggunakan barang palsu, malu memberikan sebuah pelajaran kepadaku. Kemudian memberikan aku sebuah barang asli, aku merasa malu untuk mengambilnya, tetapi dia tetapi ingin memberikan, hmm... hatiku ini merasa tidak nyaman, aku orang yang miskin ini, tidak berani menggunakan gelang yang mahal, aku mengerti niatnya itu, tetapi aku tidak menginginkan barangnya itu, dia tetap saja memaksaku untuk mengambilnya, pada saat itu aku merasa seperti seorang pengemis, astaga... bibi aku sedikit merasa menyesal, jika saja pada saat itu aku belajar dengan baik, setidaknya aku tidak akan diremehkan oleh orang lain.”

Perkataan yang dilontarkan oleh Lanny terasa jelas, jika Beatrice meremehkan dia dan membuat dia malu.

Tentu saja hal ini membuat nenek Wang merasa tidak senang, seperti yang dikatakan orang-orang jika ingin memukul seekor anjing bukankah harus melihat majikannya dulu?

Maka itu membuat dia mengerutkan wajahnya, “Heng, bahkan urusan keluarganya sendiri saja tidak bisa diurusnya, masih berani datang mengurusimu? Wanita itu sungguh tidak memiliki pengetahuan, jangan takut tidak apa-apa, apa itu miskin, bibi masih hidup kita lihat siapa yang berani menganggumu.”

Lanny sedikit berpura-pura, “Tidak tidak, bibi anda jangan salah paham, kak Beatrice begitu baik dia tidak mengangguku, sungguh tidak ada.”

“Kamu tidak perlu berkata lagi, dihatiku ini mengerti, berikana barang yang dia berikan kepadamu, besok aku akan mengembalikannya.”

Amarah dihati nenek Wang ini, Lanny segera mengambil gelang itu, dengan segera memberikan kepada nenek Wang, wajahnya terlihat tidak senang.

Semua ini berhasil, Lanny sedikit berasa bangga, apalagi kedudukan nenek besar di kediaman Wang, adakah yang tidak takut kepada nenek Wang?

Jika nenek Wang telah menutup hatinya, maka Beatrice akan merasa tidak nyaman.

Nenek Wang menelepon Beatrice, dia baru saja menyelesaikan sebuah acara dan sedang menghapus riasannya.

Setelah dia menutup teleponnya dia sedikit merasa tidak nyaman.

Kemudian dia mengirimi sebuah pesan diwechat kepada Bruce, “Nenekmu baru saja menelepon aku, dia berkata malam ini akan makam malam dirumah, apakah ada perjamuan besar dirumah?”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
6 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
6 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
5 tahun yang lalu