Bretta’s Diary - Bab 415 Mendapat Kerugian Besar

Lexy Feng menggosok perutnya dan, mengangkat bibirnya,"Nenek Gu suka menegakkan keadilan, apakah jadi?"

"Haha, menegakkan keadilan? Apakah didunia ini masih ada keadilan? Karena kamu ingin mati, aku akan mewujudkannya."

Ketika ia mengatakan akan menerima tongkat sihir itu secara langsung, ia tampaknya menyerah dengan pertempuran jarak dekat, dan juga dengan sendirinya mengeluarkan cermin logam, menggambar sesuatu yang bahkan ia tak tahu, kemudian mengambil foto Lexy Feng.

Lexy Feng langsung merasakan bahwa didepannya ada sesuatu yang berwarna putih....

Setelahnya, ia mengedipkan mata, kemudian tertegun, sekelilingnya adalah sebuah rawa, latarnya berubah?

Saat ini, pria itu bergegas dari samping keluar, menghadap kearah pinggang Lexy Feng yang itu adalah pisau, itu adalah pisau solid, Lexy Feng melihat kebawah, tidak ada darah?

Ia tiba-tiba mengerti, ini hanyalah ilusi, tadi pria itu mengeluarkan cermin, takut bahwa itu adalah sebuah misteri, ia sekarang berada didalam ilusi, ia takut akan merasakan sakit ketika melukai dirinya sendiri, namun tak dapat berdarah, ilusi sama dengan saat sedang bermimpi. Namun ada sedikit perbedaan dengan ilusi. Jika dibunuh didalam mimpi maka akan hidup kembali, didalam ilusi meskipun tidak berdarah, namun jika dibunuh maka akan langsung mati.

Apakah ini cara bertarungnya? Tidak heran jika orang ini tidak mudah untuk di tangkap, ternyata ia adalah penyihir, sepertinya tebakan Bretta Hua benar.

Setelah Lexy Feng menyadari bahwa ini adalah ilusi, ia mengeluarkan sebuah pil berwarna putih dari dalam tasnya, kemudian dilemparkan kedepan.

"Angin api dan lima elemen, meledak."

Kelima pil putih itu tiba-tiba meledak di udara, setelah mengeluarkan asap, dua orang itu kemudian kembali ke pintu gudang yang dingin.

Lexy menggunakan mantra lima elemen, meledakkan ilusi yang ia buat, sudah tidak lagi berada didalam ilusinya, ia pun tidak memiliki keunggulan, Lexy Feng menengok kearah pinggangnya, tidak ada darah dan tidak ada yang terluka.

Orang itu melihat jika rencana pertama gagal dan menyiapkan rencana kedua, kemudian berteriak,"Angin perlahan datang, mengundang roh yang kesepian untuk datang. Kedua roh itu pergi berperang, para dewa terbenam dibawah."

Setelah pria itu menggigit jari tengahnya dan mengoleskannya didahinya, dua orang dari kertas turun, kemudian perlahan membesar, menjadi dua orang pria yang memiliki rupa yang sama.

Dua pria ini sangat mirip dengan Kevin Liang, namun ini bukan bagian dari dirinya. Yang baru saja ia ucapkan adalah mantera untuk memanggil roh, kemudian menempel pada kertas, kemudian berubah menjadi iblis.

"Kekuatan, cepat kemari."

Tidak perlu repot untuk Lexy Feng, ia langsung berteriak, kekuatan roh itu dengan sendirinya hilang, hanya perlu meninggalkan beberapa penjaga di depan pintu.

Jadi hanya datang tiga, tiga roh diatas dua kertas roh, dapat dikatakan bahwa sedang berada diambang perang.

Setelah Kevin Liang berada dibelakang orang itu, selalu memberikan energi untuk mempertahankan perang.

Lexy Feng tidak perlu memberikan kekuatan energi, Robin Feng sendiri bisa menghadapinya, tetapi...

Saat ia baru saja mau merebut kotak hitam itu, baru menemukan bahwa kekuatan roh itu terperangkap, situasi yang sangat tidak baik.

Lexy Feng menggelengkan kepalanya, berteriak kepada mereka yang benar-benar membuat malu, kemudian mengambil kacang kedelai dari dalam tas, kemudian melemparnya,"Hari ini kacang ini akan menjadi prajurit, para prajurit mendengarkan perintahku, pergi dan tangkap roh-roh jahat, pergi lebih awal dan kembali lebih awal."

Segenggam kacang itu seketika berubah menjadi prajurit kecil dengan memegang senapan, kemudian menghadapi penjahat itu, ditambah dengan kekuatan yang ada disekeliling, situasinya pun berbalik.

Kevin Liang tidak menyangka akan bertemu lawan yang setangguh ini, dan tidak berani gegabah.

Setelah melihat situasinya tidak baik, ia berbalik untuk melarikan diri, baru menyadari, empat pintu yang ada disekeliling menghilang.

"Kamu telah melampaui batas?"

"Apakah sangat aneh? Kamu dapat membuat ilusi, aku hanya sedikit melampaui batas, namun itu adalah aturan orang-orang yang memerintah orang lain."Lexy Feng menghela nafas.

"Karena sudah begini, aku tidak perlu turun tangan, matilah."Pria itu mengeluarkan pistol dan menembakkan nya ke Lexy Feng, karena jaraknya dekat, sehingga ia tidak sempat untuk mengelak.

Langsung mengenai jimat berwarna kuning yang di kenakan Lexy Feng, kemudian pelurunya langsung terjatuh...

Lexy Feng merasa sangat marah besar, bukankah ini pertarungan hebat, namun masih membawa pistol, pergilah ketempat tuanmu, pria murahan.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu