Bretta’s Diary - Bab 529 Kondisi Mental Yang Kurang Baik

“Ada orang yang ketemu sekali saja sudah tahu kalau orang tersebut cocok tidak dengan diri kita sendiri.”

“Tidak mungkin, kamu tidak pernah dengar orang bilang kalau lama bersama akan menumbuhkan rasa cinta kah, aku sudah memberitahukan kepada orang rumah, orang rumah ku juga merasa kita berdua sangat cocok.”

“Aku kurang baik untuk mu, masa lalu gelap ku banyak.”

“Pria kalau tidak jahat wanita akan tidak suka.”

Parker Xie kesal sampai kehabisan kata, “Kamu pergi cari Graham Qin saja, dia lebih kuat daripada aku, dan dia masih lajang.”

“Tidak suka dengan Graham Qin, dia sedikit narsis, lagipula lihat saja sudah tau kalau dia bukan orang yang gampang.”

“Kamu tadi bukannya bilang kalau pria tidak jahat maka wanita tidak akan suka? Dia bukan orang yang gampang, makanya akan terasa menatang?” Parker Xie mencoba membujuknya, ingin membuat Felice Zhong mengubah targetnya.

“Aku rasa kamu lebih bertantangan dibanding dia, aku suka sesuatu yang memiliki tantangan besar.”

Parker Xie:……..

Parker Xie sudah menghabiskan segala cara, tapi tidak berhasil membujuknya, dan karena statusnya juga, ia tidak bisa langsung mengusirnya.

Akhirnya ia tidak punya pilihan, hanya bisa menemani Felice Zhong untuk makan siang bersama, jangan ungkit betapa buruknya makan siang ini, Parker Xie sama sekali tidak memiliki nafsu makan, ia benar-benar merasa semua ini penderitaan.

Dan sebelah sini, karena hari raya Imlek sudah mendekat, semua orang pun jadi tidak begitu sibuk.

Belinda hua sengaja berpesan pada semuanya di dalam grup chatting keluarga, kalau malam ini semuanya harus pulang ke rumah untuk makan malam bersama.

Bisa sambil menemani orang tua juga, pasangan suami istri keluarga Hua memang selalu tinggal berpisah, Habert Hua selama ini tinggal di apartment Beatrice Hua.

Belinda Hua berkata, ia akan pergi menjemput Ayah, menyuruh semuanya berkumpul jam 6 sore di rumah tua dengan tepat waktu.

Semuanya juga tidak bermasalah, bagaimana pun mereka adalah orang tua sendiri, tidak mungkin benar-benar tidak berhubungan lagi.

Beatrice Hua, Bonnie Hua, Bretta Hua juga sudah setuju.

Saat malam hari, tadinya ia akan pergi bersama dengan Hayden Jiang, namun tiba-tiba Hayden Jiang harus lembur, tidak pulang ke rumah, akhirnya Bretta Hua menyuruh Elly Chun mengantarnya pergi.

Belinda Hua dan Ayah datang terakhir, dapat dilihat setelah Habert Hua masuk ke rumah, ia merasa tidak leluasa.

Hubungan ia dengan istri juga sangat canggung, Nyonya Hua merasa marah dan benci kepada suaminya, namun ia tidak sanggup cerai dengannya.

Walaupun saat marah ia sempat mengungkitnya, namun akhirnya juga dilewati begitu saja.

“Ibu, lauk sudah siapkah? Sudah bisa mulai makan malam?” Belinda Hua berusaha ingin melindungi keharmonisan keluarga, bagaimana pun ia adalah anak sulung, sebenarnya, memastikan keharmonisan secara permukaan saja sudah cukup.

Nyonya Hua tidak mengatakan apa-apa, dan ia membiarkan pembantu menyiapkan semua hidangan ke meja.

Sekeluarga depalan orang, pasangan keluarga Hua dan 5 anak perempuan mereka, dan satu menantu lelaki, yaitu suami Belinda Hua, Dennis Zhang.

Kalau suami Brenda Hua, pada dasarnya kehadirannya tidak begitu signifikan, dan kurang berkualifikasi juga untuk datang ke rumah Hua untuk makan malam, dia pun jarang muncul.

Selama makan malam, semuanya juga sambil mengobrol.

“Ayah, hari raya Imlek segera tiba, kamu tidak mungkin sendirian tinggal di sana terus, kapan Ayah akan kembali?” Belinda Hua bertanya kepada Ayahnya.

Habert Hua melirik ke istrinya, ia juga ingin menjaga harga diri, sengaja berkata, “Lihat nanti saja, aku belum memikirkannya dengan baik.”

Hanya sepatah kata ini, namun tidak tahu juga kata tersebut telah menyinggung hati Nyonya Hua?

Dia langsung berdiri dan membalikkan meja, dan semua orang pun terkejut, terutama Bonnie Hua, yang sedang hamil, terkejut sampai wajahnya pun jadi pucat. dengan wajah pucat.

“Kalau tidak ingin pulang, kamu selamanya tidak usah pulang.” Nyonya Hua sambil berteriak terhadap Habert Hua.

“Kamu ini gila? Apa yang kamu lakukan? Lagi makan dengan baik, kamu malah membalikkan meja, apakah kamu tidak ingin keluarga kita hidup dengan baik?”

“Aku kalau tidak bisa hidup dengan baik, kalian juga jangan harap bisa hidup dengan baik, kenapa harus aku yang menanggung semua ini?” memang akhir-akhir ini Nyonya Hua tidak beristirahat dengan baik, menjadi sangat emosional, dan mungkin juga karena menopause, di tambah dengan masalah ini, menjadi semakin sensitif, emosinya juga menjadi semakin tidak stabil.

“Ibu, Ibu kenapa ini? Susah payah kita dapat pulang berkumpul dan makan bersama.” Brenda Hua sambil mengerutkan alis.

“Kalian semua, kenapa semuanya merundung aku, jelas-jelas yang bersalah adalah Ayah kamu yang tua itu, kalau bukan dia sudah tua dan tidak tahu malu, dan melakukan hal ini, memang bisa kita sampai seperti ini? Sekarang kalian semua menyalahkan aku…..kalian semua tidak punya hati, sia-sia aku melahirkan dan membesarkan kalian.” Nyonya Hua sangat emosioanl, sambil menangis sambil berteriak, membuat rumah menjadi sangat tidak tenang.

“Aku sudah selesai makan, kalian silahkan makan.” Bretta Hua berdiri, mengelap bibirnya, dan berjalan keluar.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu