Bretta’s Diary - Bab 709 Belahan Jiwa

Seperti ini yang dia tulis——

Aku tidak tahu semua kebenaran ini, aku hanya melihat semenjak semua kejadian ini selalu saja ada yang menyakiti nyonya Hayden, tuan Hayden selalu akan menjadi orang pertama untuk menjaga istrinya, dia bahkan tidak pernah menjelaskan, pria seperti ini, aku percaya jika dia bukanlah seorang pria yang bangsat. Hal yang berlawanan jika saja dia melepaskan istrinya, kembali kepada mantan pacarnya itu, maka dia adalah pria yang sangat bangsat, tidak ada yang menentukan jika mantan pacarnya harus bertanggung jawab kepadanya, tidak ada yang menentukan jika pasangan kekasih akan berhasil, tetapi sebuah pernikahan itu dilindungi secara hukum dan orang-orang terkasih, ini adalah sebuah janji seumur hidup kota, maka dari itu tuan Hayden terimakasih karena kamu kembali membuat aku percaya akan cinta dan masa depan, aku kembali percaya untuk mencintai, aku sangat iri kepada nyonya Hayden, semoga kalian bahagia.

“Bretta lihatlah.”

Perasaan itu seperti anak kecil yang sedang mempunyai perasaan yang bahagia.

Bretta menundukkan kepalanya dan kemudian tersenyum.

“Nyonya Hayden apakah ada yang ingin dikatakan?”

“Ada, sangat beruntung bertemu denganmu.”

Hayden tidak dapat menahan tangannya untuk memegang wajah bulatnya Bretta, “Astaga dari bibirnya Bretta dapat mendengar perkataan yang manis ini akan sangat jarang didapatkan.”

“Sudah, aku belum selesai memasak.”

Bretta juga merasa malu, apalagi dia terbiasa berkata seperti ini.

Makan malam ini terasa sangat nyaman, karena Elly dan Bella juga dipanggil untuk makan bareng.

Dengan keempat orang ini dimeja makan, melihat beberapa sayuran dimeja ini.

Sebenarnya semua ini terasa biasa saja, bahkan ada beberapa orang tidak pernah memakan biji-bijian kasar.

Ada nasi merah dengan kentang, ada roti jagung yang diisi dengan sayur dan daging cincang.

Ada sesuatu yang berbeda disini, sebuah sayur yang tidak dikenali oleh Hayden, berwarna hijau, berisi duri, dengan ukuran daun yang aneh.

“Apa ini?”

“Siberian ginseng.”

“Tidak pernah mendengarnya.”

“Itu normal, ini adalah sayuran dari pengunungan Tianwang, sangat baik bagi kesehatan dengan rasanya yang enak.” Bretta sedikit menjelaskan.

Sebenarnya Tracelah yang meminta temannya dikampung untuk mengirimi ini, sungguh sebuah sayuran yang tidak dapat dibeli dengan uang.

Hayden, Elly dan Bella tidak pernah memakannya, mereka sungguh ingin tahu sekarang.

Meja ini berisi beras teh, Bretta juga membuat sebuah sup yang diisi dengan lobak.

Hayden memakan sebanyak tiga piring, pada saat ini lampu diluar jendela telah menyala.

Didalam rumah ini terasa hangat, Blacky yang telah selesai makan ini berbaring didalam ruang tamu.

Didalam restoran ini yang membuka lagu dengan bluetooth, beberapa orang disini sambil menyantap makanannya, suasana ini, diberikan kepada orang-orang bahagia ini.

“Berapa banyak angin dan salju pun tidak dapat melawan beras minyak dan garam, yang ingin aku katakan, sebenarnya minyak beras dan garam lebih bahagia, memberikan rasa nyaman kepada seseorang, Bretta terimakasih karena hari ini telah membuatmu lelah.”

Hayden mengangkat gelasnya, gelas ini berisi air plum yang dibuat oleh Bretta hari ini.

Bretta tersenyum, juga mengangkat gelasnya, “Kehidupan ini masih panjang, jangan merasa bimbang dan sibuk.”

“Nona, kamu dan tuan adalah orang yang hebat, pada saat ini aku sangat ingin berkata secara seni, tetapi didalam perutku ini tidak mempunyai tinta hitam.” Bella memutarkan kepalanya.

Hayden dan Bretta tertawa, begitu juga dengan Elly, pada saat ini semua orang sangat terbuka seperti satu keluarga.

Siapapun tidak dapat menebaknya apa yang akan terjadi selanjutnya, suasan seperti ini memang akan susah untuk tercapai, karena seiring berjalannya waktu semua orang akan berubah.

Jika saja Elly mengetahui cerita dibalik ini, dia pasti tidak akan melakukannya, apalagi... didunia ini tidak ada obat untuk sebuah rasa penyesalan.

“Bella, berikan teko itu.” Bretta merasa makanan yang dimakannya terlalu penuh, sehingga membuat dia ingin meneguk segelas teh.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu