Bretta’s Diary - Bab 836 Pamer Kemesraan Berlebihan

Bretta Hua hanya mengangguk kepalanya, “Baiklah, jadi ngomong yang tidak-tidak.”

Parker Xie tersenyum dengan sumingrah, “Cepat pulang sana, sudah malam banget, Hayden Jiang masih tungguin kamukan?”

“Tidak apa, aku juga tidak ngantuk.”

“Aku sudah ngantuk, hoam.”

Wajah Bretta Hua merasa sedikit kikuk, dia menundukkan kepalanya.

“Brett, kamu pulanglah, aku sudah tidak apa-apa, hanya sakit kulit sama, aku ini seorang pria, jadi tidak akan kesakitan berlebihan.”

“Baiklah, kalau begitu kamu rawat diri baik-baik.”

“Ehmm tapi sebenarnya ada inginku tanya kepada kamu, apakah aku tahun yang tidak baik? Kok rasanya 2 tahun ini selalu sial, kamu selalu bukannya bisa ilmu metafisika? Kamu cepat bantu aku lihat-lihat, sebenarnya apa yang terjadi padauk, apakah aku mengalami umur yang akan menghadapi masalah?

“Engga apa, peruntunganmu hanya sedang tidak begitu baik saja, setiap kehidupan orang semuanya sama, masa depan ada masa baik dan masa buruknya, siapapun tidak mungkin selamanya akan selalu baik, tentu saja juga tidak akan selalu buruk, jadi kamu jangan pikir sembarang.”

“Baiklah, peramal, aku percaya.”

Bretta Hua mengatakan sepetah dua kata, lalu pergi.

Punggung Parker Xie terasa sakit berkali-kali, tapi tidak terus menahannya tidak bersuara.

Sungguh aneh, jika sebelumnya, jangan katakan demi seorang perempuan rela melakukan apapun, walaupun menemani seorang perempuan seharian, bisa merasa sangat bosan.

Saat itu dia masih remaja, berkumpul bersama dengan anak konglomerat yang lainnya, balap mobil, saling adu perempuan, bahkan saling adu siapa yang lebih kaya.

Sekarang dipikirkan lagi, itu juga bukan cinta, itu semua hanya rasa saingin yang merasukin hatiya, kebanggan yang palsu saja.

Sekarang, demi Bretta Hua, tubuh sampai luka-luka, bahkan hampir kehilangan nyawa.

Parker Xie justru tidak hanya tidak merasa hal ini tidak sepadan, tapi dia juga merasa melihat Bretta Hua melihat begitu perhatian kondisinya, sungguh merasa ini sungguh ada baiknya.

Bagaimanapun, jika dia sakit, Bretta Hua akan secara insiatif menjenguknya.

Biasa ingin ketemu sekali saja, sangat sulit, lebih sulit dari terbang ke langit, sebelumnya masih bisa menggunakan Blacky dan Witty menjadi alasan.

Sekarang kedua kucing yang tidak mempunyai hati nurani itu, tidak hanya kabur sendiri, bahkan anaknya sendiri juga tidak dipedulikan.

Faktanya, kedua kucing kecil-kecil itu sudah tumbuh, sering keluar dengan orang tuanya main.

Kota Jiang pada bulan Mei sudah mulai kembali normal, suasana semi semakin terasa.

Parker Xie menggertakkan gigi, memaksakan diri untuk menahan malam ini, agar keluarga tidak khawatir, selalu tidak berteriak kesakitan.

Saat Bretta Hua keluar, melihat Hayden Jiang yang tertidur di kursi, dia merasa sedih.

“Dia sudah tidur berapa lama?”

“Takutnya tuan sangat kelelahan, saat anda baru masuk ke dalam, dia pejamkan mata sebentar lalu tertidur, tuan sepertinya sangat amat kelelahan.” Kata Bella dengan suara kecil.

Bretta Hua menganggukkan kepala, tentu saja tahu Hayden Jiang demi dia, menghadapi banyak masalah.

Lexy Feng dan Graham Qin sudah pacarana begitu lama, dan semuanya selalu Lexy Feng yang menyelesaikan masalah.

Lain dengan kemampuan Bretta Hua yang begitu kuat, justru harus Hayden Jiang berkali-kali yang membantu dia membereskan masalah.

Bretta Hua tiba-tiba merasa dirinya sangat tidak berguna…

“Nona, apa kita perlu panggil tuan untuk bangun?”

“Tidak, biarkan dia tidur sebentar.”

Bretta Hua tidak tega memanggil Hayden Jiang, dengan diam-diam duduk disampingnya, lalu menyandarkan kepalanya dibahunya.

Awalnya ingin menemani dia, sayangnya Hayden Jiang tidak lelap tidur, jadi dia tetap saja terbangun.

Lalu membawa Bretta Hua dan Bella Yin kembali ke Orchard Cottage.

“Tuan Jiang, bolehkah saya meminta sesuatu hal?”

“Coba katakan.”

“Bolehkah anda izin 3 hari?”

“Oh? Kenapa? Kamu ingin ke mana?” Kata Hayden Jiang terkejut.

Jika dia tidak salah ingat, ini pertama kalinya Bretta Hua meminta dia untuk izin, ini sungguh membuat orang lain merasa terkejut.

“Ehm, aku sebenarnya memang ada urusan.”

“Kalau begitu… baiklah, besok pagi bangun lihat kondisi sebentar, jika perusahaan tidak urusan yang penting aku, aku bicarakan dengan papaku sebentar.”

“Baik.”

Bretta Hua tersenyum dengan hangat, bersandar dilengan Hayden Jiang, mereka berdua saling peluk lalu tidur.

Bella Yin setelah pulang, lalu mandi langsung ke atas kasur.

Sebelum tidur dia terbiasa melihat-lihat moment sebentar, ternyata sesuai dengan dugaan, Elly Chun sekali lagi mempost moment baru.

Sebenarnya dia sudah memblock momentsnya, tapi dia masih saja tidak tahan rasa penasarannya, dia inisiatif sendiri yang membuka momen Elly Chun.

Ternyata benar, dia pamer kemesraan berlebihan lagi.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu