Bretta’s Diary - Bab 429 Menunggu Waktu

Bernice Xie tertawa dan memandangi kakak nya yang kedua,"Hey, aku telah mengenalmu selama ini, baru pertama kali melihatmu malu, kamu bisa merasa tidak enakkan.

Parker Xie merasa lebih malu setelah rahasia nya terbongkar, ia langsung mengambil kerah Bernice dan menariknya kebelakang, kemudian ia menggaruk kepalanya tak berani menatap Bretta Hua.

"Jangan dengarkan dia, aku sudah memberinya tiga nama universitas, Universitas Nasional paling cocok dengan permintaannya, ia sendiri yang mau kemari."

"Universitas Nasional sangat bagus, Bernice kemari juga bagus."

"Kak, selanjutnya kamu harus banyak menjaga ku."

"Aku tidak sering datang kemari, tapi jika aku kemari, mari kita pergi makan dan ke perpustakaan bersama."

"Wah, sangat hebat, aku semakin termotivasi." Bernice Xie menyukai Bretta Hua, ia memuja Bretta Hua sebagai dewinya, yang paling penting ia menyukai sifat Bretta Hua, dan bagaimana cara ia mengahadapi hidup, jadi jika mendengarkannya berbicara, sudah sangat senang.

Parker Xie telah lama tidak bertemu dengannya, tidak heran saat pertemuan kali ini, ia sangat senang.

"Apakah kamu sudah makan, mari kita sama-sama makan siang."

"Tidak, aku sudah ada janji dengan teman."

"Oh, baiklah, kalau begitu lain kali, aku yang traktir."

"Kamu sudah sering mentraktirku, selanjutnya aku yang akan mentraktirmu."

"Baik."Melihat Bretta Hua yang berkata demikian, Parker Xie merasa sangat senang, ia sudah tidak sabar untuk makan bersama dengannya.

Setelah basa-basi dengan keluarga Xie, Bretta Hua kemudian pergi mencari Trace Yu.

Sampai Bretta Hua sudah pergi jauh. Parker Xie masih menyukainya, dan terus melihat kebelakang.

"Sudahlah, jangan dilihat lagi, kak, itu adalah istri orang, jangan diingat lagi."

Parker Xie tidak mengatakan apa-apa, dan terus berjalan maju.

"Kamu bilang, tidak memiliki keberuntungan, jika pada awalnya aku tidak membuat masalah, bukankah kakak Bretta adalah kakak iparku, benar-benar....."

"Jangan kamu ungkit itu lagi, jangan ikut campur masalahku."

"Qie, aku juga tidak mau mencampuri urusanmu, singkatnya...kak Bretta sangat baik, selanjutnya aku akan berteman baik dengannya."Bernice Xie sudah tidak mengingat lagi kejadian kutukan itu, namun ditengah-tengahnya ia masih sangat dekat dengan Bretta Hua, sangat suka bagaimana ia menyelesaikan masalah, dan tentu saja lebih menyukai kecantikan dan bakatnya.

Parker Xie akhir-akhir ini banyak meikirkan cara, ia sebenarnya selalu menunggu kesempatan.

Ia berpikir untuk menunggu dan melihat, jika Bretta Hua mengetahui masalah Hayden Jiang lima tahun lalu, bagaimana ia akan mengatasi masalah ini?

Akan lebih baik jika mantan pacarnya sudah meninggal, namun jika masih hidup, jika hari itu tiba, apakah Bretta Hua akan di permalukan?

Sampai saat itu, jika Hayden Jiang merasakan gemetar, ia tidak mengatakan apa-apa, dan langsung menarik Bretta Hua dari sisinya, ia akan merawatnya, dan tidak akan membiarkan ia luka sedikitpun.

Tentu saja, ini semua hanya pemikirannya sendiri, bagaimana yang sebenarnya, masih harus melihat keadaan selanjutnya.

Setelah Bretta Hua bertemu dengan Trace Yu dan makan bersama dikantin, Bretta Hua dengan sederhana, hanya memakan semangkuk nasi mie goreng, dengan beberapa acar kecil.

Ada juga semangkuk sup rumput laut, sangat sederhana.

Yang dimakan Trace Yu adalah makan nasi dan kacang, dan ingin semangkuk sup iga babi.

Keduanya duduk di sudut bawah, tetapi mereka masih menarik banyak perhatian dari waktu ke waktu.

Pria yang baru mendaftar sebagai murid baru itu tidak terlalu mengenal Bretta Hua, jadi mereka akan terkejut oleh pandangan pertama, bahkan mengambil fotonya diam-diam.

Bretta Hua perlahan sudah terbiasa dengan rasa ingin tahu mereka, tidak bisa dilarang, namun juga tak akan mentolerir ini.

Setelah Trace Yu operasi plastik, ia kelihatan lebih baik, juga kelihatan lebih percaya diri.

Terutama saat sukses menyatakan perasaannya kepada Jonathan Yuan, saat jatuh cinta, ekspresinya menjadi penuh, kaki dan tangannya seakan terbang.

"Bretta, aku ingin memberitahumu, ha, dua hari yang lalu aku membuat lelucon, sangat memalukan hingga ke keluargaku."

"Ada apa?" Bretta Hua berhenti dan melihat keatas.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu