Bretta’s Diary - Bab 466 Dendam Antara Ayah dan Putri

Belinda Hua tidak tahu mengapa Fransisca Hua mengatakan hal seperti itu, dia merasa sakit hati dan menggendong putrinya. Dia mengira putrinya merasa keberadaannya telah mengganggu pekerjaan ibunya.

Sedangkan, Fransisca Hua yang takut terhadap bibinya, tidak berani mengatakan sepatah katapun. Bahkan setelah kejadian itu, hubungan Belinda Hua dengan ayahnya semakin renggang, tetapi sayangnya, dia terlalu sibuk untuk memperhatikan detail-detail ini.

Setelah Habert Hua berperang dingin dengan istrinya untuk waktu yang lama dan juga telah hidup bebas sementara, dia memikirkan cara untuk mendapatkan uangnya yang ditahan.

Dia telah lama tidak datang ke perusahaan. Kedatangannya yang mendadak membuat para karyawan di sana terkejut dan langsung menyapanya satu demi satu.

“Kepala Direktur Hua, apa kabar?”

“Kepala Direktur.”

“Kepala Direktur, lama tidak bertemu, apakah anda baik-baik saja?”

“Kepala Direktur, kami sangat merindukan anda.”

Para karyawan tentu saja segera berlomba untuk menjilatinya, tetapi Habert Hua tidak memiliki suasana hati untuk mengobrol dengan mereka dan langsung pergi mencari Brenda dan Belinda Hua kedua kakak beradik itu.

Ketiga orang itu berbincang mengenai masalah tersebut di dalam kantor ruangan Belinda Hua.

“Aku tidak ingin menyembunyikan alasan kedatanganku hari ini. Aku ingin mengambil kembali uangku. Aku tidak peduli bagaimana kalian bisa dituntut, kalian selesaikan sendiri. Kartu bank-ku yang diblokir harus diurus dan juga kembalikan saham dan dividenku. Segera bayar uang tersebut kepadaku. Tidak masalah jika departemen keuangan tidak ada begitu banyak uang tunai, kalian bisa melunasinya dalam satu minggu.”

“Ayah, ada apa denganmu?” Belinda Hua merasa sangat terkejut.

Brenda Hua mencibir di dalam hatinya, tetapi dia tidak mengatakan apapun. Dia adalah orang yang paling mengetahui sebab dan akibat masalah ini.

“Tidak mengapa, perusahaan ini telah kuberikan kepada kalian berdua. Aku telah menyerahkan kekuasaanku dan sekarang hanya ingin menikmati hari tuaku. Kalian tidak berhak mengendalikan keuanganku.” Habert Hua merasa tidak senang.

Brenda Hua segera mengangkat suaranya, "Ayah, perkataanmu kedengarannya seakan kami sengaja menipu uangmu. Aku telah menjelaskan alasannya. Uang anda bukan dibekukan oleh kami dan kami juga tidak dapat berbuat apa-apa."

“Aku tidak ingin mendengar hal tersebut. Hubunganku dan ibumu sangat tegang sekarang, aku telah lama tidak pulang ke rumah dan aku juga memerlukan uang untuk makan di luar. Aku dan teman lamaku telah berencana untuk pergi ke Australia untuk bermain sementara. Kami ingin memancing, memakan makanan laut dan berjalan-jalan. Oleh karena itu, aku memerlukan uangku sendiri.”

Mereka tidak tahu apakah perkataan Habert Hua itu benar atau tidak. Singkatnya, alasan dia datang ke sini hanyalah menginginkan uangnya dan menginginkan kembali bagiannya.

Habert Hua juga berpikir untuk mengembalikan uang Bonnie Hua. Bagaimanapun, pada awalnya mereka telah sepakat bahwa uang tersebut hanyalah pinjaman.

Belinda dan Brenda Hua saling melirik. Lalu, Brenda Hua tersenyum dan berkata, “Baiklah. Ayah, tidak masalah jika kamu pergi bermain. Kami berdua akan memberimu uang. Apakah dua ratus juta cukup? Aku dan kakak masing-masing memberimu seratus juta. Anda pergilah dan kapanpun anda ingin berangkat, kami akan membantu anda membeli tiket. Bagaimana?”

“Dua ratus juta? Apakah kalian sedang bercanda dengan anak kecil? Aku tidak perlu uang kalian, aku hanya ingin bagianku.” Habert Hua jelas tidak akan ditipu lagi kali ini.

Karena setelah dia merenungkan hal ini, dia menemukan bahwa Brenda Hua sepertinya sengaja memprovokasi dia dan istrinya untuk bertengkar. Jika memang untuk kebaikannya, seharusnya Brenda Hua bertanya secara pribadi mengapa Habert Hua menjual barang antik itu. Mengapa dia harus menanyakan hal tersebut di hadapan istrinya? Habert Hua juga telah tua dan tidak begitu bodoh. Ada beberapa hal yang tidak dapat dimengerti saat itu, tetapi pasti akan dimengerti nantinya.

“Ayah, tidak masalah jika anda ingin menginginkan uang itu. Tetapi, uang itu bukanlah milik anda sendiri dan merupakan milik anda dan ibu berdua. Kami bisa membantu anda melunasi uang tersebut. Tetapi, ibuku juga harus hadir.” Brenda Hua sangat jahat. Dia tahu ibunya pasti tidak mengizinkannya untuk menghambur-hamburkan uangnya dan langsung menggunakannya untuk menekan Habert Hua.

Habert Hua melirik putri keduanya dan ekspresi wajahnya berubah semakin suram......

Di sisi lain, setelah Andrew Bai selesai bekerja dari kantor polisi, dia mengajak Bretta Hua dan Hayden Jiang untuk makan secara pribadi.

Andrew Bai sangat jarang mengambil inisiatif, Bretta Hua tahu dia pasti memiliki sesuatu yang ingin dia tanyakan. Oleh karena itu, mereka kedua tidak berkata apapun dan bersama Hayden Jiang mengendarai mobil pergi mencarinya.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu