Bretta’s Diary - Bab 436 Bayangan Didalam Hati

Elly menghelakan nafasnya, dia sedikit merasa kasihan, sambil mengerutkan dahinya, “Nona, jika aku berkata kamu harus mempersiapkan hatimu.”

“Aku tahu.”

Bagaimana Brenda wanita itu memperlakukan Quinn, Bretta telah mempersiapkan hatinya, karena dia sangat mengetahui sikapnya wanita ini.

“Quinn awalnya memeras uang kepada tuan besar sebanyak 20 milyar, meminta dia untuk pergi dari kota Jiang ini, tetapi ketika dia berada dibandara Brenda menangkapnya, kemudian menghancurkan wajahnya, dengar-dengar terdapat 20 bekas luka silet diwajahnya, juga kehilangan anaknya itu, bahkan mendapatkan kehancuran dari hidupnya, ada kabar mengatakan jika rahimnya mengalami luka yang parah, kemungkinan dia tidak dapat hamil lagi.”

Wajah Bretta seketika berubah, sebenarnya hal ini seperti luka yang besar untuk seorang wanita.

“Sikapnya Quinn begitu keras, jika dia tidak mati, dia pasti akan datang untuk membalaskan dendam ini bukan?” Bretta berpikir.

“Benar, Brenda juga memikirkan hal ini, maka itu dia segera melakukan sesuatu.”

“Dia membunuh Quinn?” Bretta tercengang.

Elly mengelengkan kepalanya, “Dia meminta bawahannya untuk memberikan sebuah obat yang sangat berbahaya, obat ini digunakan untuk orang-orang yang sakit epilepsi, jika orang biasa yang memakannya akan mengalami kebodohan, dan akan mengalami seperti penderita epilepsi, tubuhnya akan terus bergetar, kelumpuhan diwajah dan yang paling parah adalah tidak bisa bergerak lagi.”

“Jadi Quinn sekarang...”

“Dia telah dijemput oleh orang rumahnya, aku telah melihatnya, dia telah menjadi orang yang tidak bisa berguna lagi, menjadi gila dan bodoh, IQ nya tidak lebih dari anak yang berumur lima tahu, jika ingin membalas dendam itu adalah yang tidak mungkin, dan juga 20 milyar itu telah diambil oleh Brenda, rumah yang Quinn miliki di kota Jiang, awalnya keluarganya ingin menjual rumah itu untuk mengobati Quinn, tetapi entah mengapa ada segudang perusahaan yang menagih utang kepadanya, kemudian mengambil uang beberapa milyar, disana tertera dengan jelas tanda tangannya Quinn, tetapi aku merasa semua ini adalah perbuatannya Brenda.”

“Dia sungguh kejam, kali ini dia tidak hanya menhancurkan Quinn dia juga mengambil semua miliknya Quinn.”

“Benar, kali ini Brenda sungguh-sungguh telah menghancurkan dia, keluarga Quinn tidak memiliki uang, keluarganya juga tidak memiliki jabatan apapun, tidak mungkin membuat perhitungan untuk ini, dan bahkan tidak memiliki bukti apapun, hanya bisa menganggap semua ini adalah sebuah kesialan, bagi Quinn dia tidak bisa membalas lagi, walaupun dia belum mati, tetapi tubuhnya seperti hidup segan mati tak mau.”

“Bicara tentang ini, tentu saja semua ini juga kesalahan ayahku, jika bukan dia yang melakukan ini bersama dengan Quinn, bagaimana mungkin menghancurkan wanita muda seperti itu, sungguh kasihan.” Bretta terus saja merasa, semua kesalahan ini tidak hanya tanggung jawabnya saja, seorang pria pasti memiliki tanggung jawab disini.

Sebuah tamparan yang tidak berbunyi, alasan dan balasan dari Quinn, hanya akan berakhir di ayah dan Brenda.

Setelah Brenda memberesi Quinn, perasaannya terasa sangat bahagia, dia memberikan telepon kepada Dennis dia ingin mengajaknya keluar, dia juga mengetahui jika Belinda tidak sedang berada di kota Jiang karena dia sedang mendapatkan tugas diluar pulau.

Tetapi setelah Dennis pulang dari kantor dia kembali kerumahnya, kemudian melihat putrinya yang sedang pr menulis, dia tidak sedang dalam kondisi untuk diajak keluar, juga tidak bisa diajak keluar.

Brenda bersih keras, apa yang dia inginkan ingin segera dikabulkan, dia segera menuju kekediamannya Dennis, membuat dia terkejut.

“Brenda, kenapa kamu...?”

“Kakakku tidak berada dirumah, bukankah ini hal yang tepat berada dirumahmu?”

“Anakku berada dirumah.”

“Anakmu tidak apa-apa, carikan saja sebuah alasan untuk membuat dia bingung, apakah dirumahmu ada kamera?”

“Untungnya tidak ada, tetapi diluar ada, hanya saja didalam kamar tidak ada.” Dennis berkata, karena Belinda tidak suka ada orang ketiga disini, maka itu tidak ada pembantu disini, biasanya dia akan meminta seorang pembersih untuk datang, maka itu rumah yang sebesar ini hanya ada Dennis dan Fransisca.

Brenda sudah berapi-api, dia tidak dapat menahan lagi dan segera mendorong Dennis kedalam kamar mandi.

Tidak disangka, karena Fransisca yang ingin menuju keruangan buku, dia melewati kamar mandi dan melihat semua ini.

Kemudian anak ini melihat kearah pria dan wanita ini...

“Fransisca...” Dennis menyadari jika putrinya berada dibelakang pintu, dia segera mendorong Brenda dan segera berdiri.

“Ayah, apa yang kamu lakukan dengan tante.” Fransisca yang berumur delapan tahun ini bahkan tidak mengerti perbedaan laki-laki dan perempuan.