Bretta’s Diary - Bab 58 Menolak Disalahkan

“Bella Yin, apakah aku telah membuat marah kakak keempatku?”

Bretta Hua bersandar di kursi, menggunakan baju tidur berbahan katun.

Bella Yin berpikir sejenak, meletakkan sarang burung wallet itu dengan hati-hati.

“Harusnya tidak ada, walaupun beberapa tahun ini jarang berhubungan dengan Nona Bonnie Hua, tapi.... harusnya tidak pernah membuat dia marah, kenapa Nona tiba-tiba menanyakan hal ini?”

“Ada beberapa hal yang ingin aku minta tolong kepada dia, tapi dia menolaknya.” Bretta Hua menjadi tidak senang.

“Mungkin karena kejadian waktu itu, waktu ulang tahun Nyonya.”

Bretta Hua mengangguk, “Pikirku juga begitu, tapi ya sudahlah, jika dia tidak mau membantuku, aku akan melakukannya sendiri.”

“Apa yang akan Nona lakukan?”

“Sekolah, aku akan pergi sekolah.”

“Sekolah, apa Anda bercanda?”

Watak Bella Yin sedikit humoris, jadi dia pun bisa bercanda dengan Bretta Hua.

“Tidak, aku serius.”

“Tapi umur Anda sudah lewat bukan?”

“Langsung masuk kuliah sangat tepat.” Ucap Bretta Hua sambil membaca buku, sambil tersenyum.

“Lebih baik jangan, orang yang memiliki kecerdasan seperti Nona ini pergi kuliah, juga pergi untuk mengajar guru-guru disana, mereka mana ada hak untuk mengajari Anda?”

Bella Yin dan Elly Chun paling tahu, selama ini Bretta Hua sudah melihat berapa banyak buku, sudah mempelajari berapa banyak pengetahuan.

Jadi mereka merasa jika dia ingin pergi kuliah, sungguh menjadi sebuah lelucon.

“Belajar sampai tua bukan, tidak ada salahnya belajar lebih banyak pengetahuan.”

Bella Yin mengira Bretta Hua hanya asal bicara saja.

Siapa yang tahu akhirnya dia sungguh pergi.

Orang seperti Bretta Hua ini jika ingin melakukan sesuatu, pasti akan benar-benar melakukannya.

Maka keesokan harinya, dia mengajak Elly Chun dan Bella Yin, mengendarai mobil baru yang diberikan Hayden Jiang dan pergi melihat universitas yang ada di daerah itu.

Kota Jiang adalah kota populer di negara ini, dekat pantai, dan juga ada danau.

Geografis kota ini sangat spesial, dan juga adalah kota yang ditunjuk oleh negara ini dalam hal perkembangan ekonomi.

Jadi disini total ada 11 universitas.

Diantaranya ada 3 universitas populer.

Bretta Hua sengaja menghindari universitas tempat Bonnie Hua mengajar, lalu memilih Universitas Nasional Kota Jiang.

Tetapi setelah bertanya-tanya baru mengetahui jika, orang yang tidak pernah bersekolah, tidak pernah mengikuti ulangan seperti Bretta Hua.

Ingin langsung masuk keuniversitas ini, sungguh sangat sulit.

Walaupun tidakmau ijazah, hanya pergi mendengar saja, tidak boleh.

Kontrol disini sungguh sangat ketat, saat keluar, Bretta Hua hanya terdiam saja.

Elly Chun mengendarai mobil, Bella Yin dan Bretta Hua duduk dibelakang.

“Nona, aku ingin berbicara sesuatu denganmu, tapi Anda jangan memarahiku.” Ucap Bella Yin.

“Menurutku jika Anda sungguh ingin masuk ke Unviersitas Nasional ini bukannya tidak ada cara.”

“Apa kamu ada cara?” Tanya Bretta Hua sambil menatapnya.

“Aku tidak punya cara, tapi menurutku, kamu pergi mencari orang itu, dia pasti ada cara.”

“Apa maksudmu Hayden Jiang?”

“Hahaha, Nona sungguh pintar, dia adalah tuan...... latar belakang keluarga tuan sungguh besar dan kuat, sangat stabil, anggota Keluarga Jiang yang lain juga harus menghormati mereka, jika kepala sekolah tahu kamu adalah istri Tuan Jiang, dia pasti akan menghormati kamu.”

Dia kira Nona akan menolaknya.

Tapi kali ini Bretta Hua sungguh tidak menolak.

Dia menundukkan kepalas, dan mengambil handphonenya.

“Hal ini biarkan aku memikirkannya terlebih dahulu.”

Dia baru selesai bicara, handphonenya berbunyi, nomor telepon yang dikenal dan terasa asing.

Bretta Hua mengangkatnya.

“Halo? Bretta Hua, ini aku, Parker Xie.”

“Ada masalah?” Tanya Bretta Hua tanpa segan-segan.

“Mobil kamu sudah selesai di perbaiki, mau aku antar kemana?”

“Letakkan saja di pabrik servis, aku akan menyuruh orang mengambilnya.”

“Repot sekali, aku saja yang akan mengantarkannya kepadamu, sekalian mentraktirmu makan.” Dia sudah mulai mencari masalah lagi.