Bretta’s Diary - Bab 546 Keberadaan Sisir

Bretta Hua juga sekejab membalasnya, “Tentunya leluasa, siap dipanggil kapan saja.”

Trace Yu memegang handphone tersenyum, “ Baik, bos Hua, kelak mohon bantuannya.”

“Tidak masalah, hal kecil saja.”

“Kalau begitu aku sebentar lagi pergi membeli sayur, kamu malam datang, bawa Elly Chun dan Bella Yin bersama.”

“Baik, sampai jumpa nanti malam.”

Bretta Hua melihat kondisi Trace Yu saat ini seketika menjadi lega.

Ia lalu memberitahu Bella Yin dan Elly Chun tentang pertemuan malam nanti, sebelumnya dia masih ada satu hal yang penting yang ingin dilakukan.

Yaitu mencari sisir Giok itu.

Setelah acara pelelangan keluar masalah, sisir giok tidak ada kabar, ini sangat sangat ajaib.

Sebelumnya saat pergi ke rumah Parker Xie dia pernah menanyakannya pada Parker Xie, Parker Xie mengatakan dia juga merasa aneh, setelah mencari juga tidak dapat ditemukan.

Bretta Hua merasa, keluarga itu kebakaran dan muncul masalah pastinya bukan kebetulan.

Jadi harus mencari barang tidak baik ini, jadi waktu itu, Bretta Hua pergi kebanyak tempat mencari tahu, bermaksud mencari keluar dalang dari cerita sedih itu.

Tapi…. Pada akhirnya, masih tidak membuahkan hasil.

Sisir Giok dengan harga yang fantastis itu seperti hilang tanpa alasan begitu saja, sama sekali tidak ada petunjuk.

Tidak ada orang yang membeli, tidak diambil oleh orang, dan juga tidak ada orang yang pernah melihatnya.

Istri dari bos pelelangan itu adalah satu-satunya orang yang mengetahui, tapi sekarang dirinya masih tertidur terbaring di dalam rumah sakit.

Seluruh tubuhnya adalah luka bakar, sangat menakutkan.

Bretta Hua berjanji pada Hayden Jiang, tidak akan menggunakan kekuatan special apapun, jadi dia tidak dapat menyelidikinya lebih lanjut.

Terakhir hanya bisa melepaskannya sesaat, memikirkan kedepannya jika ada kesempatan akan kembali mencari.

Siang jam 3, melihat pergi ke rumah Trace Yu masih ada tiga jam.

Bretta Hua sementara pergi ke perusahaan Hayden Jiang, masih membelikan Hayden Jiang buah kesukaannya, Jeruk wangi bunga mawar.

Hayden Jiang terheran melihat istrinya, benar pikiran masalah pekerjaannya seketika hilang.

“Bretta, kenapa kamu datang?”

“Kebetulan lewat, kemari lihat-lihat.”

“Kamu ini adalah pengecekan pekerjaan yang tidak ada kepastian waktukah?” Hayden Jiang bertanya sambil tersenyum.

“Iya, bisa dianggap seperti itu, hanya bertanya kamu takut tidak?”

“Tidak takut, aku tidak melakukan apapun yang bersalah kepada Nyonya Jiang, aku tidak menutupi apapun.”

“Aiyo, baiklah…. Aku tahu kamu sangat jujur, mari, makan buah.”

Bretta Hua mengeluarkan jeruk wangi bunga mawar dari plastik yang ada di tangannya, dan masih membantu Hayden Jiang membersihkannya.

Hayden Jiang melihat punggung Bretta Hua yang terlihat sibuk kecil, merasa sangat bahagia.

Hayden Jiang duduk di atas sofa, merangkul Bretta Hua dan tidak mau melepaskannya.

Tampilan mesra, membuat sekretaris dan asistennya terkejut.

“Oh Tuhan, itu adalah CEO Jiang, aku pikir aku salah lihat……”

“Benar, tidak pernah melihat dia seperti ini, pandangannya penuh dengan kelembutan, ahh…… sangat iri pada nyonya.”

“Diluar sana sudah beredar CEO Jiang menyayangi istrinya seperti hidupnya, kelihatannya memang benar.”

“Nyonya sangat cantik, kalau aku adalah CEO Jiang, aku juga akan menyayanginya, sangat serasi, pria pintar wanita cantik.”

“Dengar-dengar nyonya masih kecil, baru berumur 22, wah….benar-benar istri muda yang cantik.”

“Nyonya jelas-jelas sangat cantik, sifatnya juga baik, kenapa tidak mendapat kasih sayang….. keluarga hua sepertinya sudah buta? Anak yang begitu baik juga tidak disayang, untung CEO Jiang kita pandai melihat.”

Anak buah Hayden Jiang, benar-benar seketika penuh dengan gosip, satu sama lain saling menjawab sampai membahas masa lalu.

Saat Bretta Hua pergi, dia masih dengan sekretaris depan pintu menganggukkan kepala.

Dia sangat ramah kepada orang, mendapatkan komentar baik di perusahaan.

Hayden Jiang juga sangat senang, Bretta Hua semakin memiliki kecocokan dengan dirinya, kalau bisa seperti ini terus berbahagia, kehidupan ini benar tidak ada permintaan lain.

Di Jalan pergi ke rumah Trace Yu untuk makan malam, Bretta Hua menelepon Lexy Feng.

Dengan sederhana menceritakan masalah sisir.

“Benar-benar ajaib, aku rasa masalah ini tidak benar, tunggu aku pulang, aku akan membantumu menyelidikinya.” Kata Lexy Feng.

Bretta Hua baru saja akan mematikan teleponnya, lalu mendengar dari dalam telepon suara seorang wanita, “Lexy Feng, kamu cepat panggil Graham Qin makan.”

Bretta Hua terdiam, tidak menanyakan apapun, Lexy Feng segera mematikan teleponnya.

Lexy Feng dengan marah membalikkan kepalanya memelototi ibunya, “Ibu, apa yang kamu lakukan?”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu