Bretta’s Diary - Bab 819 Biar Kuputuskan

Ketika keluar, Beatrice Hua dengan sengaja menunggu sejenak di bawah, memikirkan apakah Bruce Wang akan mengejarnya untuk menjelaskan.

Namun karena takut para tetangga melihat, ia mengeluarkan masker dan kacamata hitam dari tasnya, untuk berjaga-jaga.

Sayangnya, sampai 10 menit ia menunggu, Bruce Wang tak juga muncul.

Beatrice Hua dalam hati kecewa, dan memerintahkan supir dan asistennya untuk menjemputnya, dan pergi dari pintu samping apartemen.

Bruce Wang telah mengantar Lanny Ye ke rumah sakit, ia telah diperiksa, dan setelah dipastikan tak ada masalah, ia mengantarnya ke rumah orangtua keluarga Wang.

Di perjalanan, Lanny Ye masih merasa senang akan kemenangannya, namun wajahnya masih tampak seperti sebotol teh hijau, sungguh menyedihkan.

“Kakak sepupu, kalau tidak, pergilah menemui Beatrice Hua untuk menjelaskannya, aku tak apa, aku akan pulang sendiri.”

Bruce Wang tak mengatakan apapun, wajahnya serius.

“Kakak sepupu, aku tak akan menceritakan ini pada bibi, aku takkan membuatmu merasa malu.”

Bruce Wang tetap diam.

“Kakak sepupu, aku sungguh-sungguh menyukai...”

“Cukup, tutup mulutmu.” Bruce Wang sungguh murka, kalau bukan karena ia seorang wanita, ia benar-benar ingin mencekiknya.

Ia marah pada Beatrice Hua, karena Beatrice Hua tak memahami perasaannya, tak peduli apakah Lanny Ye akan benar-benar melompat atau hanya berpura-pura, ia tidak seharusnya memprovokasinya.

Jika terjadi masalah, akan merepotkan nantinya.

Kadang Beatrice Hua melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya, ia sungguh impulsif, sedangkan Bruce Wang, sebagai zodiak Capricorn, tak akan melakukan hal seperti itu, ini adalah masalah perbedaan sifat. Maka ia dengan marah menyalahkan Beatrice Hua, dan ia tahu ia juga sedang marah.

Bagaimanapun, sekarang yang harus dibereskan bukanlah menjelaskan pada Beatrice Hua, namun bagaimana membereskan hal ini agar kelak tidak menimbulkan masalah.

Rumah orangtua keluarga Wang.

Saat Bruce Wang pulang ke rumah itu, banyak orang disana, mungkin karena akhir pekan.

Kakak perempuannya juga di rumah, ayah, ibu, juga nenek, beberapa pembantu rumah, bahkan pamannya juga disana, sungguh lengkap.

“Bruce, kenapa kau datang bersama Lanny?” Nyonya Wang tak mengerti keadaannya, dan menjadi heran.

Bruce Wang tidak menjawab pertanyaan ibunya, namun langsung menatap nenek, “Nenek, kulihat kau dan Lanny Ye ditakdirkan bersama, dan kau juga sangat menyukainya, maka biarkan ia berada di sisimu, bagaimana?”

Nenek Wang terkejut, menatap ke arah Lanny Ye.

Lanny Ye sangat senang, apakah perkataan ini berarti...ia menerimanya sebagai sepupunya? Siapa peduli kau tak mempunyai nama, selama kau tinggal di rumah keluarga Wang, bukankah itu berarti kemakmuran dan kekayaan seumur hidup?

“Bruce... tentu aku tak masalah, namun Lanny Ye adalah seorang gadis, cepat atau lambat akan...” perkataan Nenek Wang belum selesai.

Bruce Wang sudah berkata lagi, “Dilihat-lihat sekarang sudah hampir memasuki musim panas, nenek tidak kuat panas, aku dengan sengaja mencarikanmu tempat. Aku telah berinvestasi di sebuah resort musim panas di gunung Qixing, yang berjarak 700 mil dari sini, disana saat musim dingin terasa hangat dan saat musim panas terasa sejuk, dan kau bisa minum air alami pegunungan, makan sayuran yang segar, dan menghirup udara segar. Nenek segeralah mengepak barang, sebentar lagi mobil akan tiba, untuk mengantarmu kesana, kehidupan di pinggiran kota sangat cocok untukmu. Lanny Ye juga akan berada di sana, dengan adanya ia yang merawatmu, aku akan tenang.”

“Kakak sepupu...” Lanny Ye membelalakkan mata, terkejut.

Ekspresi Nenek Wang juga berubah drastis, “Bruce, apakah kau sedang mencoba mengusir nenek? Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, apakah nenek melukaimu?”

Nenek Wang sama sekali tak mengira, cucunya akan tiba-tiba memaksanya pergi, ke tempat sejauh 700 mil.

Ia tahu Gunung Qixing, walaupun pemandangannya sangat indah, namun penduduknya sangat jarang, tempatnya sungguh terpelosok, membuatnya susah untuk keluar masuk kesana.

Jika ia pergi kesana, masih bisakah ia kembali? Ataukah akan sampai mati disana?