Bretta’s Diary - Bab 844 Terus Dingin

Suara Bella Yin sedikit bergetar, “Kamu harimau yah?”

“Kamu tidak menyukainyakah?” George Gao masih dengan wajah polos.

“Kalau begitu aku masih menyukai makan daging Biksu Tang, kamu juga membuatnya untukku?” Bella Yin tidak senang, sebenarnya dalam hati sedih, kasihan bocah bodoh ini.

“Kalau itu aku tidak ada, kalau kamu mau memakan dagingku, aku boleh memotongnya untukmu satu potong, haha.”

“Pergi sana, siapa yang mau memakan dagingmu, kamu bau sekali.”

Bella Yin membalikkan badan berusaha menahan tidak membiarkan air matanya turun, dia benar menyukai ubi jalar bakar tapi di kota Jiang hanya musim dingin baru ada.

Mengikuti cuaca yang kembali hangat, yang menjual ubi jalar sudah tidak ada, ubi jalar ini dibeli sendiri oleh George Gao, meminta orang membakarnya, ini tidak termasuk apa.

Paling membuat orang sedih adalah bocah bodoh ini, sepanjang jalan menggunakan tubuhnya sendiri mempertahankan suhu, dari kota Jiang mengemudi sampai disini juga mau satu jam lebih.

Dibakar begitu selama satu jam, Bella Yin tidak berani memiliki harapan yang luar biasa, dirinya seorang pembantu, orang rendahan yang melayani orang.

Bagaimana juga bisa ada orang begitu baik padanya, begitu perhatian padanya, terutama George Gao yang masih berkedudukan tinggi dan orang yang berpengaruh, tuan muda keluarga kaya raya.

Perasaan itu tidak bisa dikatakan, hanya merasa sedih.

“Bella kamu cepat makan semasih hangat, aku pergi cuci muka dulu, sudah keringatan.”

George Gao membalikkan kepala berlari ke satu sisi lain, Bella Yin dengan hati-hati membuka plastik mengigit satu gigitan ubi jalar bakar, benar saja masih panas.

Bretta Hua membawa Beatrice Hua dan Lexy Feng pergi memetik cherry merah, para pria juga tidak santai.

Lalu mulai membuat api, memotong kayu, semuanya disini harus dilakukan sendiri.

Satu-satunya tuan yang menjaga kebun masih diliburkan pulang oleh Bretta Hua, jadi sangat bebas.

Bruce Wang berdiri di gunung melihat desa di bawah masih satu aliran sungai yang berlika-liku, termengun.

“Wang, sedang memikirkan apa?” Graham Qin maju ke depan.

“Lingkungan disini cukup bagus, bisa mempertimbangkan untuk dikembangkan.”

“Kamu hentikanlah, kamu orang ini segala tempat dikembangkan, menghancurkan keseimbangan ekologis bumi. Bretta Hua susah bisa mendapatkan sebuah tempat yang damai, kamu jangan menambah masalah lagi, baik tidak? Kamu tahu dirimu mirip apa tidak?”

Bruce Wang melihat sekilas Graham Qin tidak berbicara, tapi mengerti yang ingin dia katakan pasti bukan hal baik apa.

Benar saja, Graham Qin berkata, “Kamu mirip bos Li di dalam Boonie Bears, orang jahat yang memotong pohon setiap tempat dan menghancurkan alam.”

Bruce Wang : ……

Bruce Wang hanya mengatakan dia mana ada begitu banyak waktu, keluarga Wang belakangan beberapa tahun memiliki ekspansi yang sangat hebat, dia sudah sibuk kewalahan.

“Kamu dan Beatrice Hua kenapa?”

“Tidak ada apa-apa.”

“Karang, terus saja dikarang……”

Bruce Wang : …...

“Orang tidak melihatmu secara langsung, kamu masih mencarikan alasan untuk diri sendiri?”

“Benar tidak ada apa-apa. Dia memang begitu, senang marah tidak jelas.” Bruce Wang benar tidak merasa kali ini dia telah berbuat salah apa.

Beatrice Hua mengira Lanny Ye masih berada di rumah Wang, jadi marah pada Bruce Wang ditipu oleh wanita jalang masih mengasihani orang.

Nyatanya, Lanny Ye dengan nenek besar sejak awal sudah diusir keluar oleh Bruce Wang, tapi seperti ini, Bruce Wang tidak mengatakannya, Beatrice Hua tentunya tidak akan mengetahuinya.

Jadi dibilang, bintang Capricorn adalah binatang yang sangat aneh, ada apa semuanya menunggu dirimu sendiri yang menyadarinya, aku tidak mengatakannya, sampai mati juga tidak mengatakannya.

Saat Bretta Hua beberapa orang kembali, di setiap keranjang bambu dipenuhi oleh cherry merah, sangat besar dan segar.

Graham Qin langsung mengambil yang ada dalam keranjang Lexy Feng, memasukannya dalam mulut, sedikit mengunyah.

“Kamu ada penyakit yah, masih belum dicuci, tidak takut mati keracunan?”Lexy Feng dengan kejam memelototi Graham Qin.

“Itu tidak mungkin, Bretta Hua sudah mengatakan, tidak ada pestisida, semua ini tumbuh dengan sendirinya.” Graham Qin merasa bangga.

“Benar, tidak ada obat, tapi ada taik ulat yang tidak sedikit, bagaimana, rasanya bagus tidak?”

Lexy Feng satu kata selesai dikatakan, saat itu Graham Qin lalu memuntahkannya keluar......semuanya tertawa.

Bruce Wang melihat Beatrice Hua sekilas, “Kamu tidak takut ulat bulukah?”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu