Bretta’s Diary - Bab 827 Orang Cantik Berbaik Hati

Habert : Halo semuanya, kami adalah ayah dan ibunya Belinda, sebagai orang tua yang tidak menjaga anak kami dengan baik, hati kami terasa sakit. Dan sekarang dia yang mengalami sakit ini mulai berbicara dengan sembarangan, seluruh keluarga ini sungguh merasa khawatir, kami sedang mencarikan dokter untuknya, terimakasih karena kalian terus memperhatikan kami.

Nyonya Hua : Belinda aku dan ayahmu yang dari kecil memanjakanmu, lalu sikapmu menjadi sedikit berubah akhir-akhir ini, maka itu begitu banyak hal yang diluar kendala kami, semua ini tidak bisa menyalahkannya, kami tidak akan melepaskannya, dan akan terus mencari cara untuk membuat dia kembali membaik, kami berharap agar memberikan waktu tenang untuk kami mengurusi semua ini.

Belinda merasa marah lalu berkata dengan ksar, “Kalian orang tua yang belum mati ini, berbicara apa kalian, aku ini tidak sakit.”

Pada saat ini netizen semakin marah lalu membalas perkataan Belinda, “Wanita ini bahkan berani memarahi orang tuamu sendiri dan masih berani berkata jika dirimu tidak sakit, sungguh seperti binatang.”

Tiga menita kemudian, artis Beatrice ini mengungah sebuah kalimat yang sangat mudah.

Beatrice——Siapa yang akan percaya dengan perkataan kakak keduaku itu, hanya orang bodoh yang percaya dengan itu, haha siapa yang melakukan hal ini? Siapa yang tidak tahu aku gadis singa yang terkenal?

Walaupun Beatrice terkenal dikalangan artis, dan walaupun sikapnya buruk, tetapi dirinya baik semua orang mengetahui hal ini.

Maka dari itu ketika Beatrice mengungah perkataannya ini, seketika seluruh artis ikut menyukai kalimat ini.

Seluruh pengemar Beatrice malah memarahi Belinda, penyihir jahat, wanita jahat, wanita beracun.

Bretta yang melihat ini dirinya tidak perlu mengatakan apapun lagi, dan Boonie sama sekali tidak mengetahui hal ini sama sekali.

Andrew tidak mengizinkannya untuk menggunakan internet, karena dirinya yang akan melahirkan, harus menjaga kesehatan.

Maka itu perbuatan Belinda yang galak itu, tidak ada artinya, dia hanya seorang wanita gila yang berkata.

Belinda yang begitu henat itu, tetap saja tidak bisa mengalahkan keluarga Hua, karena kedudukkannya, apalagi Bretta tidak melakukan apapun disini.

Bretta memang jarang menjelaskan sesuatu, karena seperti itu maka dia selalu bertemu dengan orang yang baik.

Dihari itu masih ada beberapa orang membahasnya, berkata——Merasa adik kelima ini jarang sekali mengumbar sebuah hal, padahal dia telah menikah dengan orang yang baik, dan juga dirinya juga cantik, tetapi dia tidak pernah memperlihatkan hal ini, bagaimanapun orang lain menjelekkannya dia tidak pernah menjelaskan, wanita seperti ini aku menyukainya, sangat bangga, terlihat seperti wanita yang berpola dan bukan seorang tuan puteri yang dapat menandinginya.

“Benar, Bretta sangatlah baik, jika aku dengar dari temanku di National University, disekolah dia juga tidak terlihat bergaya dan tidak suka mencari gara-gara.”

“Benar, aku juga mendengar hal ini, dari kalangan orang kaya jarang sekali menemukan orang seperti dia terlihat begitu baik, mengingat hal ini membuat aku teringat sesuatu, tetangga nenekku mempunyai motor beroda tiga untuk pengiriman barang, putranya telah menabrak mobilnya dan harganya beratus milyar, tetapi Bretta tidak memintanya untuk menganti uang, pada saat itu dia menerima uang lalu kembali begitu saja, lalu masih membantu biaya rumah sakit putrinya, hal ini juga tidak diketahui oleh pihak media, tetapi seluruh warga didaerah nenekku mengetahui hal ini. Aku merasa dia bukanlah wanita yang suka berbuat drama.”

Setelah hal ini terbongkar, banyak hal yang terbongkar, ternyata kejadian mobil Bretta ditabrak itu terbongkar bahkan dia mencari keluarga miskin itu.

Pada akhirnya memang benar Bretta tidak meminta uang ganti rugi dan malah mengembalikan uangnya tersebut dan juga membantu biaya rumah sakit putrinya itu, sebanyak 10 milyar.

Setelah hal ini terbongkar, tidak ada lagi yang percaya dengan perkataan Belinda, dia kalah dengan jelas.

“Nyonya Hayden, sejak kapan kamu melakukan kebaikan tanpa meninggalkan sebuah nama?” Sarapan diatas meja, Hayden memasukkan roti kedalam mulutnya sambil melihat kearah Bretta, dengan wajah yang mengemaskan.