Bretta’s Diary - Bab 615 Sang Dewi Kembali

“Ya, memang sakit, kamu tahu akan hal ini?”

Walaupun Graham Qin tahu Lexy Feng setengah sakti, bisa diam-diam memprediksi sesuatu, namun ia benar-benar tidak tahu apakah ia bisa menyembuhkan penyakitnya.

“Masuklah dulu.”

Lexy Feng tidak bicara banyak, hanya memandang Graham Qin sebentar, lalu mempersilahkannya masuk.

Begitu Graham Qin masuk, Lexy Feng langsung meraih lehernya.

Kemesraan yang tiba-tiba ini membuatnya terpaku, telinganya memerah.

“Graham Qin, terimakasih telah membelikanku nasi nanas.” Kata Lexy Feng sambil tersenyum.

“Ah, itu hal kecil... hal kecil.”

Biasanya Graham Qin lah yang memulai, ini adalah pertama kalinya Lexy Feng yang memulai duluan, begitu agresif, begitu mesra. Ia merasa tidak terbiasa.

Lexy Feng merangkulkan tangannya, mengatupkan kedua telapak tangannya dan menggenggamnya. Graham Qin tidak memperhatikan gerakan kecil ini.

“Aku akan makan nasi nanasnya dulu, kamu istirahatlah.”

“Baik, aku akan keramas dulu.”

Graham Qin mengangguk, melepaskan jaketnya, dan berjalan memasuki kamar mandi.

Mata Lexy Feng terasa berat.

Saat membuka pintu tadi, ia melihat di leher Graham Qin ada seorang anak kecil.

Namun, ia bukanlah anak kecil biasa melainkan sebuah boneka hantu. Wajahnya menyeringai, dengan bibir merah, dan memakai rok merah, hantu ini sangat populer di Asia Tenggara. Ia disebut juga Kuman Thong, roh jahat yang diasosiasikan dengan kemarahan.

Graham Qin selalu bersama Lexy Feng akhir-akhir ini, hanya kemarin malam keluar sebentar untuk minum-minum, lalu kembali ke rumah.

Hari ini tiba-tiba muncul hantu itu, sungguh aneh.

Lexy Feng telah membaca kepribadian Graham Qin. Ia adalah orang yang memiliki keberuntungan tinggi, dan aliran Yang nya kuat. Seharusnya ia tidak mengundang sesuatu seperti ini.

Hantu boneka itu menduduki leher Graham Qin, menekannya, sudah pasti dia sakit leher.

Itulah mengapa ia sengaja bertanya tadi. Untunglah Lexy Feng mengetahuinya tepat waktu.

Ia merangkul leher Graham Qin, sebenarnya ia sedang memukul hantu itu dengan telapak tangannya yang berjimat.

Lalu ia menggenggamkan jari-jari tangannya, untuk menghancurkan jiwa hantu tersebut.

Lexy Feng tidaklah seperti Boddhisatva yang welas asih. Saat bertemu makhluk seperti ini, ia secepatnya membunuhnya. Melenyapkannya.

Ia tidak memberitahu Graham Qin tentang ini. Ia takut Graham Qin ketakutan. Lagipula, ia hanyalah manusia biasa.

Setelah ia selesai memakan nasi nanasnya, Graham Qin juga telah selesai keramas, ia duduk di sebelah Lexy Feng. Ia merasa gembira.

Ia merasa sikap mesra Lexy Feng padanya tadi menunjukkan bahwa ia sangat menyukainya.

“Kamu semalam minum-minum dimana?”

“Di sebuah restoran hotpot, daging sapinya sangat enak.”

“Apakah kamu makan bersama pengusaha-pengusaha lain?”

“Betul, semua pengusaha.”

“Apakah ada seseorang yang membawa jimat?” Lexy Feng bertanya.

“Kamu juga tahu? Benar, ada seorang teman, dia membuka bisnis pemakaman, dan sangat percaya takhayul. Kemarin malam ia membawa sebuah jimat bergambar laba-laba hitam dan menaruhnya di dadanya. Ia mendapatkannya dari orang pintar, katanya di dalamnya banyak hal baik dan keberuntungan. Aku tidak berani bertanya lagi.”

“Um, jangan berhubungan dengan orang ini lagi.”

“Hah?” Graham Qin tampak ragu.

“Kalau kamu percaya padaku, jangan berhubungan dengan orang yang membawa jimat ini lagi. Tidak baik untukmu.”

Lexy Feng tidak yakin apakah orang itu sengaja bermaksud buruk pada Graham Qin, ataukah jin dalam jimat itu tak sengaja lepas, dan kebetulan menempel pada Graham Qin.

Tak peduli yang mana, sebaiknya tidak lagi berhubungan dengan orang ini.

“Baik, aku akan menurutimu.” Graham Qin tahu bahwa Lexy Feng tidak akan berbicara yang aneh-aneh, dan ia tak berani bertanya lebih lanjut, langsung mematuhinya.

Saat itu, Bretta Hua tiba-tiba menelepon. Lexy Feng langsung mengangkatnya.

“Lexy, ajaklah Graham Qin datang ke rumah makan malam. Beatrice Hua sedang pulang, semua sedang berkumpul.”

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu