Bretta’s Diary - Bab 931 Bangkit Kembali

Telepon ini benar-benar datang tepat pada waktunya, Bretta memang sedang mengkhawatirkan Bella dan George.

Ia takut terjadi sesuatu pada mereka berdua karena mereka membawa mobil, padahal tadi mereka minum wine, tetapi begitu Bella melihat telepon dari majikannya itu, ia pun terkejut.

Ia langsung menyesal, George benar-benar kesal..... Ia hanya bisa memikirkan cara untuk kemudian hari.

Di dalam hatinya ia pun membenci Bretta......

Tentu saja bukan benci sungguhan, sebenarnya, teman-teman Bretta sangat menyukainya, mereka merasa sangat aman kalau ada dia disampingnya.

Belakangan ini kehidupan Trace sangat makmur, dia sudah memiliki rumah dan mobil.

Selain pria yang mengejar-ngejarnya itu, ia juga mengenal seorang petinggi di sebuah perusahaan.

Pria ini juga lumayan, namanya Ewald Jiang, berasal dari keluarga yang harmonis, ia memiliki sebuah mobil Audi A5 putih.

Tidak bisa dibilang kaya raya, tapi setidaknya termasuk dalam kelas menengah ke atas.

Wajahnya juga lumayan tampan, ia mengenalnya di pesta temannya.

Bretta selalu menyuruh Trace untuk lebih sering melakukan kegiatan sosial, menyuruhnya untuk mengenal teman-teman baru, dan keluar dari masa lalunya setelah putus dari Jonathan Yuan.

Awalnya, Trace sedikit tidak enak, namun lama-kelamaan, ia pun mulai terbuka.

Ia juga bisa melindungi dirinya dengan baik, hari ini, Ewald mengantarkan Trace pulang ke rumahnya.

Begitu sampai di apartemen Trace, mereka pun melihat ada beberapa orang yang sedang berkerumun di bawah apartemennya, sepertinya sedang ada pertikaian antara orang-orang itu dengan sang satpam.

"Kuantarkan kau ke atas saja."

Kalau biasanya, Trace pasti akan memperbolehkannya, tapi karena sepertinya orang-orang itu adalah kerabat-kerabat dari desanya, ia pun terkejut.

"Ah, tidak usah, aku agak sedikit lelah, jadi tidak bisa mengajakmu ke atas untuk minum teh, sampai berjumpa di lain hari."

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa."

Setelah Ewald pergi, Trace pun berjalan ke sana, ternyata benar......

"Eh? Trace sudah pulang."

Tak tahu kerabat mana yang berteriak seperti itu, lalu, orang-orang yang lainnya pun juga menoleh ke arah Trace.

Begitu melihat Trace, mereka pun berjalan ke arahnya.

"Trace, kita sudah lama sekali menunggumu."

Begitu orang-orang ini mengerumuninya, wajah Trace pun berubah.

Ia sama sekali tidak memberitahu keluarganya alamat rumah barunya ini, kenapa mereka bisa mencarinya sampai kemari?

Empat orang ini adalah paman ketiganya, bibi kelimanya, tante pertamanya, dan satu lagi bibi sepupunya.

Mereka semua berasal dari desa yang sama, dulu di desa, orang-orang ini sangat tidak menyukai keluarganya.

"Ah, ada apa?" suara Trace terdengar menjauh.

"Trace, saat ayahmu bekerja di proyek pembangunan, ia terjatuh, tapi akhirnya kepala regunya kabur, bossnya juga tidak mau mengakuinya. Sekarang ia ada di rumah sakit desa dan memerlukan uang, cepat jenguk dia."

"Kenapa aku tidak tahu? Ibuku tidak meneleponku."

"Ibumu, masuk ke dalam penjara."

"Ah?" Trace membelalakkan matanya, ia sangat terkejut.

Bibi sepupu Trace pun menarik tangannya dengan menangis tersedu-sedu, "Ibumu tidak mengerti soal hukum, ia pergi mencari boss di proyek pembangunan itu dan meminta uang, tapi saat ia pergi tidak ada orang di dalam kantornya, oleh karena itu ia langsung mengambil tas milik boss itu, di dalam tas itu hanya ada empat puluh juta dan sebuah handphone Huawei. Dengan polosnya, ibumu mengira semua itu bisa dipakai untuk membayar biaya rumah sakit. Tapi siapa tahu, ternyata boss itu melaporkannya ke polisi, ia mengatakan kalau ibumu mencuri, akhirnya polisi pun datang dan membawanya, huhuhu, tak tahu bagaimana ini sekarang, adikmu tinggal di sekolah dan masih belum pulang, kami semua ini mengumpulkan uang untuk datang ke kota dan mencarimu. Kami mencari informasi dari sana sini, lalu akhirnya kita menemukan detektif pribadi dan menemukan tempat tinggalmu, satpam ini tidak memperbolehkan kami masuk ke dalam, sampai sekarang kami sama sekali belum minum, apa tidak seharusnya kau mengajak kami makan?"

Dan pada akhirnya, mereka tetap saja meminta-minta.

Trace menggigit bibirnya, meskipun hatinya sangat tidak rela, tapi ia tetap saja membawa orang-orang itu ke restoran.

Orang-orang itu juga tidak sungkan-sungkan, mereka langsung memesan makanan sesuka hati.

Jelas-jelas mereka hanya berempat, ditambah dengan Trace jadi lima orang, tapi mereka memesan dua belas macam makanan, kelihatan seperti orang-orang yang sangat rakus.

"Paman Ketiga, apa kalian bisa menghabiskannya?" Trace mengingatkan mereka sambil mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu